Gathan#57

11.9K 623 24
                                    

"Kak Barka mau ikut sholat tahajud gak? Gue mau doain Gathan supaya dia cepat siuman."

ALNA BINTAFAIRA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALNA BINTAFAIRA

¤¤¤

"GATHAN!"

Napas Alna tidak teratur, dadanya naik turun dengan cepat, kedua matanya terlonjak kaget, ya, cewek itu habis bermimpi buruk.

"Ternyata cuma mimpi," gumam Alna.

Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, belum sempat Alna menjawab munculah Barka dari balik pintu. Sepertinya cowok itu terbangun karena teriakannya.

"Lo mimpi buruk, Na? Hm?" tanya Barka seraya melangkah mendekati kasur cewek itu.

Alna mengangguk. Barka duduk di pinggir tempat tidur Alna, ia usap puncak kepala cewek itu dengan lembut.

"Mimpiin Gathan?" tanya Barka, seakan tahu apa isi pikiran Alna saat ini.

"Gue takut Kak," lirih Alna, membuat Barka mengubah poisi duduknya menghadap cewek itu melihat dengan jelas bagaimana raut wajah takutnya itu.

"Takut kenapa, Na?"

"Gue takut, Gathan bakalan ninggalin gue Kak," tangis Alna pecah, seketika tangan Barka mengulur memeluk tubuh cewek itu.

"Jangan ngomong kayak gitu. Gua yakin, Gathan gak akan ninggalin elo. Gathan sayang banget sama lo Na," ucap Barka menenangkan.

"Iya Kak, gue juga mikir gitu. Tapi dimimpi gue, Gathan ninggalin gue Kak. Itu nyata banget, seperti bukan mimpi, Kak Barka," ucap Alna dengan isak tangis yang belum juga berhenti membuat Barka terus memeluk erat tubuh Alna.

"Syuttt. Udah deh, Na. Mungkin karena elo terlalu khawatir sama Gathan, makanya jadi mimpi kayak gitu."

Apa yang dikatakan Barka ada benarnya juga, namun di sisi lain Alna merasa Gathan akan benar-benar meninggalkannya. Entah itu kapan, dan tidak tahu pada saat apa hari itu tiba.

"Bunda dengar ada yang teriak nama Gathan tadi? Kamu Alna?" ucap Mella yang tiba-tiba muncul di balik pintu kamar bersama Fedri.

Alna langsung mengusap air matanya kasar, ia tidak mau membuat seisi rumah terbangun dan khawatir hanya karena teriakan dirinya.

"Biasa Tan. Alna kayaknya khawatir banget sama Gathan. Jadinya gitu," ucap Barka mewakili Alna.

Mella dan Fedri tersenyum, kemudian melangkahkan kakinya menuju kasur Alna.

"Beneran gak apa-apa sayang?" tanya Mella kembali.

Alna mengangguk, sebisa mungkin rasa takut itu ia tutupi, ia juga berharap mimpinya tidak akan menjadi kenyataan.

"Maafin Alna ya, Bun, Yah. Gara-gara Alna, Bunda sama Ayah jadi bangun."

Mella mengusap puncak kepala anaknya, diikuti Fedri yang mengelus pipinya.

GATHAN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang