21- Attention Seeker

2K 355 104
                                    

"Gimana keadaan kakak, Pa?" tanya Felix dengan napas sedikit berat akibat berlari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gimana keadaan kakak, Pa?" tanya Felix dengan napas sedikit berat akibat berlari.

Papanya yang sedang duduk di ruang tunggu tepat di depan ruang operasi, menoleh ke arah Felix.

"Doakan saja yang terbaik," jawab papanya sedikit gusar.

Felix mengangguk. "Kak Lino mana, Pa?" tanyanya lagi sembari duduk di sebelah lelaki paruh baya tersebut.

"Beli air, mungkin di kafetaria."

Felix lagi-lagi mengangguk, perasaannya kalut, bercampur aduk. Ingin sekali ia menerobos ruang operasi yang ada di hadapannya sekarang, guna memastikan dan memantau kondisi kakaknya.

Felix 'kan sudah bilang, ia akan menjaga sesuatu yang jelas miliknya. Jadi, ia tak ingin Aretha kenapa-kenapa, bahkan jika gadis itu lecet sedikit saja ia tak terima, bagaimana jika orang yang menyakiti hati gadis tersebut? Hal itu tentu akan membuatnya murka sewaktu-waktu.

Lebay? Mungkin satu kata itu memang tepat untuknya.
Posesif? Terlihat lebih jelas menggambarkan dirinya.

ʕ•ﻌ•ʔ

"Ini, makan dulu buahnya, Ri." Mama Soobin datang membawa salad buah di dalam sebuah piring dengan dua sendok di dalamnya.

"Iya, Tan. Makasih lho, malah ngerepotin gini." Chaeri terkekeh pelan, dengan senyum tak luntur.

"Ga ngerepotin, malah tante yang ngerasa ngerepotin kamu suruh ke rumah buat jagain Soobin," jelas wanita paruh baya tersebut.

"Yeu, mama apaan ih, aku tuh dah gede, Ma. Gaperlu dijagain. Lagian aku aja seharusnya yang ke rumah sakit, jaga papa, mama tuh yang di rumah sama Chaeri, kan bisa." Soobin terlihat mencebik, membuat mamanya dan Chaeri tertawa bersamaan.

"Lagian, anak mama tuh sebenernya aku atau Chaeri sih?" lanjutnya sedikit kesal.

"Udah ah, malu sama Chaeri, udah gede malah ngambek gitu kamunya. Di rumah aja, ntar mama pulang agak maleman, kamu ntar anterin Chaeri jangan lupa," jawab mamanya.

"Iya ma, iya. Dianterin, eh tapi mama beneran ga mau aku anterin ke rumah sakitnya?" tanya Soobin lagi.

"Gausah, mama bisa sendiri, kalian di rumah baik-baik, jan berantem kamu sama Chaeri," tutur wanita paruh baya itu dengan sedikit candaan. Kemudian ia berlalu meninggalkan mereka di ruang tamu.

"Ri, lo apain mama si? Macem gue yang anak pungut," sungut Soobin saat tak melihat atensi mamanya lagi.

"Kali aja lo emang anak pungut beneran," jawab Chaeri malas berdebat.

Soobin lagi-lagi terlihat mencebik.

"Bin, tau sesuatu ga?" tanya Chaeri tak memperdulikan lelaki itu, ia melanjutkan bermain game, yang tadi sempat terhenti.

Am I Different? || Choi Soobin;TXTWhere stories live. Discover now