17- Misunderstood

2.4K 432 82
                                    

"Eh Hwang, bukan begitu cara kerjanya, makan dulu, baru bukain karton-kartonannya," ucap Hwall ketika duduk setelah selesai memesan makanan di kafe yang terletak tak jauh dari daerah sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh Hwang, bukan begitu cara kerjanya, makan dulu, baru bukain karton-kartonannya," ucap Hwall ketika duduk setelah selesai memesan makanan di kafe yang terletak tak jauh dari daerah sekolah mereka.

"Makan mulu si, heran ih," tutur Nakyung-tak tahu diri-yang memukul pelan kepala Hwall menggunakan gulungan karton.

"Eh, kalo kata orang apa si? Ku-Kuman? Apa yak? Yang anu itu," kata Hwall bingung.

"TUMAN, GOBL-! Huft, sabar," seru Hyunjin menahan kekesalannya, karena niat baiknya ingin memulai dengan secepat mungkin tugas mereka, terhalang oleh Hwall-Nakyung yang lebih memilih pesanan mereka sampai-memakannya-beristirahat sebentar baru setelah itu mengerjakan tugas.

"Udah-udah jangan berantem kalian. Itu, Aretha mana ya?" tanya Yeonjun setelah menghitung jumlah mereka hanya berempat saja.

"Jalan ama Sunwoo," jawab Hwall, membuat Yeonjun mengangguk paham serta Nakyung yang mengangguk membenarkan.

"Ngapain sama Aretha dia? Sunwoo kan homoan lu dari orok, Hwall." Hyunjin mengejek lelaki dengan mata segaris itu saat tepat pesanan mereka sampai.

"HOMOAN KEPALA LU KOTAK MACEM ADUDU," geram Hwall menjitak kepala lawan bicaranya.

"Jun, mirip mereka kan ya yang homoan?" tanya Nakyung sedikit berbisik kepada Yeonjun, lelaki itu tertawa mengiyakan.

"Yaudah, makan aja dulu sekalian nungguin Aretha, ga capek apa adu bacot mulu macem perempuan lu pada?" tanya Yeonjun menengahi.

"Yeu, abisnya ini, gimana mau diem dia coba? Bibirnya aja kelebihan epitel, liat tuh." Hwall menunjuk bibir Hyunjin dengan sedotannya.

"Halah lu, nama Heo Hyun Joon gegayaan ganti-ganti pake Hwall, emang lu dinding apa? Oh iya emang si, muka lu kan tebel macem beton," balas Hyunjin tak mau kalah.

"Itu WALL, Burhan. Ah, pen gue tabok," kesal Hwall, ntah siapa yang namanya Burhan di sana.

Sebenarnya dari awal kelas 10 mereka berteman, double H itu memang sering bercanda-yang berlebihan-, kedua belah pihak pun sudah terbiasa dan tidak mempermasalahkan hal itu. Jadi tenang saja, tidak ada sesi baku hantam antar sesama jenis yang tidak homoan itu.

:)

ʕ•ﻌ•ʔ

"Kenapa ga jadi masuk?" Aretha mengangkat kepalanya untuk melihat eksistensi seseorang yang berada di depannya. Bae Jin Young.

Baejin.

Pangeran Antartika.

Aretha menggeleng kepalanya pelan, menghapus cepat air matanya, kemudian berlalu meninggalkan lelaki itu.

Baejin mengangkat bahunya, tak ingin ikut campur urusan orang lain.

Ia membuka pintu kelas, melihat Chaeri yang sedang meniup mata Soobin.

Am I Different? || Choi Soobin;TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang