6- Anxiety

3K 558 117
                                    

"Hai Lix!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Lix!"

Felix berbalik dan melihat eksistensi lelaki yang terlihat familar.

"Woi Ayen!" Felix dan lelaki itu segera melakukan tos ala-ala.

'Ayen?'

Batin Aretha menanyakan nama itu, karena dia melihat name tag lelaki yang disapa Ayen tadi, dengan Jeongin, tentu saja Aretha bingung.

"Ngapain di sini, Lix?" tanya Ayen dengan menampilkan lesung pipinya karena dia tersenyum.

"Ini, jemput kakak gue lah." Felix menunjuk Aretha, dan Aretha tersenyum ke arah Ayen.

"Hai Kak! Namaku Jeongin, biasa di panggil Ayen karena ujung namaku I.N, jadi biar kek barat-barat gitu, ehee," jelas Ayen dengan sedikit songong, mungkin.

Aretha tertawa pelan, tentu saja ini kali pertama Aretha bertemu teman Felix, karena ia lama berada di Indonesia.

"Kakak lu pindahan Lix? Ga pernah liat gue, kakak kandung apa 'kakak-kakak' an nih?" tanya Ayen sedikit berbisik, Felix refleks memukul kepala Ayen.

"Kakak kandunglah gilak, iya kakak gue pindahan." Felix segera merangkul pundak Aretha lagi yang tadinya sudah dilepas kerena kehadiran Ayen.

"Yaudah deh, kita lanjut jalan yak. Mau nunggu bus buat ke toko buku, lu ikut ga?" tanya Felix melihat Ayen.

"Ga Lix, lain kali aja. Ini gue mau latian futsal ama anak-anak club," jelas Ayen yang disambut anggukan Felix. Setelah itu mereka berpisah, Felix serta Aretha menuju ke halte bus yang tak jauh dari sekolahan Aretha.

ʕ•ﻌ•ʔ

Pagi ini Aretha seperti biasa, menyiapkan sarapan, dia tidak terlalu banyak memasak dikarenakan Papa mereka sedang tidak ada di rumah karena pekerjaan kantor membuat Papa mereka turun lapangan ke daerah Busan.

"Kak, ajarin ini dong," pinta Felix yang duduk di ruang makan dengan membawa buku Biologi, saat melihat Aretha sedang memasak nasi goreng.

Aretha melihat adiknya yang memegang buku pr dan sedetik kemudian menggeleng pelan,

"Kenapa ga buat semalem? Ini kan kamu buru-buru."

Felix hanya mengeluarkan cengirannya, setelah mematikan kompor dan memindahkan nasi goreng itu ke tiga buah piring serta menatanya di meja makan, Aretha segera menghampiri Felix dan membantu Felix mengisi jawaban pilihan ganda.

Biasanya Aretha tidak mau mengerjakannya tanpa mengajarkan Felix, dikarenakan waktu pagi ini begitu sempit untuk menerangkan satu nomor saja, terpaksa Aretha mengisi kira-kira 10 soal Biologi pilihan ganda milik Felix.

Lino yang baru keluar dari kamarnya, menuju ruang makan dan melihat kedua adiknya sedang serius, ia tersenyum.

"Pagi adek-adekku sayang, kok ngerjain pr nya ga dari semalem?" tanya Lino tepat saat Aretha menyelesaikan pr Felix.

"Ini kak, si Felix. Kelupaan keknya."

Aretha menunjuk Felix dengan buku pr, dan memberikan buku itu kepada Felix.

"Ampun bang, ketiduran semalem,"elak Felix dengan wajah tanpa dosanya.

Aretha segera menyilangkan tangannya di depan dada,

"Felix main game semalem, Kak."

"Eh, engga kok kak, serius. Ih Kak Ei mah, udah pinter boong." Felix malah haha-hehe tidak jelas, sambil memainkan matanya dengan Aretha.

"Felix, game set kamu mau kakak sita sampe kenaikan kelas?" tanya Lino tegas saat duduk di depan kedua adiknya.

"Ih, jangan elah kak, iya-iya janji engga main game lagi, tapi jangan disita yayaya? Pliiiis kak," pinta Felix, air mukanya berubah menjadi menggemaskan, membuat Lino dan Aretha tertawa.

Areta langsung mencubit pelan pipi Felix, dan mengacak rambut Felix pelan.

"Kak Ei, jangan diacakin rambutkuu, berantakan nantii," geram Felix menahan tangan Aretha dan segera mencubit pelan hidung Aretha.

Lino? Tentu saja dia senang melihat kedua adiknya akur dan tingkah laku adik bungsunya yang masih kekanakan.

"Kak Lino, kakak ngampus hari ini?" tanya Aretha di sela-sela sarapan mereka.

"Engga dek, cuma mau ke kafe aja, dapet shift pagi hari ini," jelas Lino.

"Oh iya Ei, kamu tau ga? Kalo ada anak baru yang part time di kafe kakak kerja juga, dia anak sekolahan kamu, kalo ga salah namanya Chaeri," tanya Lino melihat Aretha.

Aretha tertegun beberapa detik,

"Kakak ga bilang aku adiknya kakak kan?"

Aretha kelihatan sedikit khawatir, karena pertanyaan itu, Felix segera menilik tepat ke mata hazel milik Aretha.

"Kak? Dia ga jahatin kakak kan?" tanya Felix berhenti dari kegiatan makannya, memilih mendengar kakaknya.

"E-engga kok Lix, ih Kak Lino jangan serius gitu liat aku, temenku baik semua kok."

Aretha menjelaskan dengan tertawa canggung saat melihat tatapan kedua kakak serta adiknya yang sulit diartikan.

Aretha menjelaskan dengan tertawa canggung saat melihat tatapan kedua kakak serta adiknya yang sulit diartikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makin lama makin gaje ga si?:")
Yhaa, pada ngira ubin yg dtg yak, dahal mah ayen:v
Vomment nya dong:(♡

Am I Different? || Choi Soobin;TXTWhere stories live. Discover now