13- Take it Serious

2.8K 547 124
                                    

Sepulang dari kafe sore tadi, Aretha diantarkan oleh Sunwoo ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari kafe sore tadi, Aretha diantarkan oleh Sunwoo ke rumahnya. Itu juga karena paksaan Daniel.

"Kak Ei, mau ke rumah sakit sekarang ga? Kakak capek?" tanya Felix yang membawa cemilan ke ruang tv.

Aretha mengalihkan atensinya kepada Felix, kemudian menggeleng.

"Kamu yang anter kakak? Kak Lino belom balik kan?" tanya Aretha dengan suara gagunya.

Felix mengangguk. "Iya kak, tapi naik motor aja ya, gapapa kan?"

Aretha tersenyum, kemudian mengangguk setuju.

"Okay, aku ambil jaket dulu ya kak sama kunci motor." Felix menaruh cemilannya di meja dekat Aretha, kemudian berjalan ke kamarnya.

Tak butuh waktu lama, ia keluar membawa 1 buah jaket. "Kak Ei, sini aku pakein jaketnya," ujar Felix yang melihat Aretha berdiri.

Felix membantu Aretha memasang jaket miliknya yang terlihat kebesaran di badan Aretha.

Felix menarik zip jaket yang dikenakan Aretha hingga melewati bagian dada, kemudian mengeluarkan rambut Aretha yang tertutup bagian belakang jaket, merapikan sedikit bagian rambut gadis itu.

Aretha memberikan isyarat 'terima kasih'nya kepada Felix, kemudian mereka keluar rumah bersama.

ʕ•ﻌ•ʔ

"Jadi? Gimana? 2 jam nyariin Aretha ga ketemu?" tanya Baejin saat melihat eksistensi Soobin yang baru datang menghampiri mereka.

Mungkin badan mereka telah lengket dengan sandaran kursi di kafe tersebut, hingga betah berlama-lama, atau mungkin hanya untuk menikmati wifi gratis yang tersedia di sini.

"As you see. Mata di pake buat ngeliat," cecar Soobin malas.

"Ya untuk ngeliat, masa untuk mencium. Gila," ejek Jihoon tanpa mengalihkan atensi dari game survivalnya--tentu saja memanfaatkan wifi.

"Emang lu ga tau di mana rumahnya Aretha?" tanya Baejin lagi.

"Tau si, ya tapi cuma kompleknya aja, ga tau pasti letak rumahnya dia." Soobin meneguk air mineral yang diantarkan pelayan.

"Lah? Ngapa kaga pc gue aja? Gue tau di mana rumahnya," ujar Hyunjin yang membuat enam pasang mata teralihkan kepadanya.

Hyunjin memasang wajah bingung, sedetik kemudian air wajahnya berganti menjadi kikuk. Ia mengusap tengkuknya.

"Emang lu pernah maen ke rumah dia? Kapan? Kok bisa? Lu demen? Wah parah lu ga bilang-bilang," tanya Jihoon bertubi-tubi.

"Iya gue ke rumah dia, kira-kira minggu lalu, dan gue ga demen Aretha. Bukannya gue ga mau bilang ke elu pada, gue cuma nganterin dia karena ketemu di market," jelas Hyunjin satu per satu.

Am I Different? || Choi Soobin;TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang