11- The Little Truth

3K 565 209
                                    

Play mulmed waktu ada note dari ku yaw♡

Play mulmed waktu ada note dari ku yaw♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Engga ih, Kak. Kakak mah sok tau, aku aja ga pernah liat Soobin kalo kesekolahan Kak Ei," elak Felix tak berani memusatkan perhatian kepada eksistensi Lino.

Lino melihat tatapan Felix, dan tentu saja lelaki itu menemukan kebohongan di mata Felix.

Lelaki itu menarik sebelah sudut bibirnya, kemudian mengeluarkan benda persegi panjang dari saku jeans, mengetikan sebuah pesan kepada seseorang.

ʕ•ﻌ•ʔ

Pagi ini, Aretha menunggu orang yang membuat janji kemarin, di sebuah taman bermain. Tentu saja hari Sabtu dipenuhi dengan anak-anak kecil yang bermain.

Aretha yang menunggu kedatangan orang tersebut, bermain dengan anak kecil di sana.

"Kakak nunggu cowonya ya?" tanya anak kecil dengan pipi gembil menggemaskan kepada Aretha, yang ditanya justru menggeleng cepat dan tertawa pelan.

Tepat saat itu, Soobin, lelaki dengan tinggi tak wajar itu datang menghampiri keberadaan Aretha dan anak kecil berpipi gembil.

Soobin sibuk memperhatikan Aretha yang memangku anak kecil yang bernama Eunwoo dari punggung Aretha, Eunwoo yang menghadap Aretha melihat jelas siapa yang ada di belakang gadis itu.

Soobin sibuk memperhatikan Aretha yang memangku anak kecil yang bernama Eunwoo dari punggung Aretha, Eunwoo yang menghadap Aretha melihat jelas siapa yang ada di belakang gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin membersihkan bekas Ice Cream tepat di hidung Eunwoo, membuat anak kecil itu tertawa geli.

Aretha yang bingung, segera membalikan badannya, menghadap orang yang berinteraksi dengan Eunwoo.

"Eh, sejak kapan di situ?" tanya Aretha tanpa suara.

"Baru aja, dari anak itu nanyain lu nunggu cowo lu apa engga," jawab Soobin datar.

Aretha mengangguk paham, kemudian menurunkan Eunwoo untuk berpamitan, ia melambaikan tangannya kepada Eunwoo dan mengacak rambut lelaki itu gemas.

Aretha mengajak Soobin untuk segara menuju tempat tujuan mereka, gadis itu berjalan mendahului Soobin, saat Soobin ingin mengikuti Aretha, Eunwoo menarik pelan ujung kemeja yang dikenakan Soobin.

Soobin berhenti, dan melihat eksistensi Eunwoo, menaikan sebelah alisnya.

"Kakak itu, pacarnya kakak ya?" tanya Eunwoo menunjuk kearah Aretha yang memunggungi mereka, Soobin melihat kearah telunjuk Eunwoo.

Ia berjongkok untuk menyejajarkan tingginya dengan Eunwoo, kemudian berbisik di telinga Eunwoo.

"Iya kakak itu, pacarnya kakak." Soobin tersenyum kecil, mengacak pelan rambut Eunwoo, setelah itu beranjak menyusul Aretha.


(Play mulmed sayang, read it slowly keyy♡)

ʕ•ﻌ•ʔ

Soobin memfokuskan atensinya kepada jalanan, Aretha hanya terdiam di sebelah Soobin yang mengemudi, gadis itu terus memperhatikan Bunga Lily berwarna merah muda di pangkuannya.

Senyum kecut terlihat jelas di bibir Aretha.

"Kangen banget sama Kak Younghoon?" tanya Soobin membuka percakapan.

Aretha mengangguk pelan, berusaha sekuat mungkin menahan air matanya agar tidak menetes.

Soobin tersenyum hambar. "Gue juga."

"Papa kamu gimana?" tanya Aretha dengan suara gagunya.

"Ya gitu, setelah ini, mau ngunjungin Papa juga?" ajak Soobin.

Aretha mengangguk pelan, menyetujui ajakan lelaki itu.

Setelah menghabiskan 30 menit perjalanan, mereka tiba di tempat tujuan, tanpa ada suara keributan lalu lintas, sangat tenang.

Seperti seseorang yang akan mereka kunjungi, berharap orang itu tenang di sana.

Aretha dan Soobin berjalan beriringan di hamparan rumput hijau yang terlihat luas, melewati beberapa nisan.

Di sini mereka sekarang, di nisan yang terlihat sangat bersih, Aretha melihat nanar batu nisan dengan ukiran nama lelaki yang sangat dirindukannya.

'Kim Younghoon'

Aretha berjongkok, meletakan rangkaian Bunga Lily tadi, tepat di nisan Younghoon.

Perasaan bersalahnya membuncah menjadi dua kali lipat, Soobin dapat melihat jelas air mata yang mengalir melewati pipi gadis itu.

Ia menarik napasnya gusar, kemudian berjongkok, menarik Aretha kepelukannya, menepuk punggung Aretha pelan. Seolah menyalurkan kekuatannya kepada sang gadis.

Pada musim itu, kau telah tumbuh dewasa, seolah-olah kehidupanmu tidak dibanjiri oleh nyanyian sedih ini.

Di saat-saat terakhir ini, ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu, maka itu aku mencari kata yang ingin kusampaikan selain ucapan selamat tinggal ....

Aku merindukanmu, batin Aretha.

Ia berharap bisa memutar waktu itu kembali, membuat semua keadaan tidak seperti sekarang.

Jika ia tidak memaksakan Younghoon pergi untuk membuka Time Capsule mereka sebelum waktunya, jika saja ia tidak mementingkan egonya untuk berlatih drum.

Jika saja ... Aretha mampu memutar kembali waktu 7 tahun lalu, tentu sekarang ia bisa melihat canda tawa milik Younghoon, juga Papa Soobin tidak koma seperti sekarang, ntah kapan menunggu keajaiban datang. Tentu hal selanjutnya keluarga Aretha tidak akan bermasalah dengan keluarga dua pria itu dan ... pendengaran juga suara indah miliknya tetap ada.

 pendengaran juga suara indah miliknya tetap ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ehee, pendek banget ga si?:v

Vommentnya dong, gimana menurut kalian chapter ini?'-'

Tau kok, ga gereget:(

Next tyda ya, sepi ih, jadi males bongkar rahasia Younghoon-Soobin-Aretha :(

Am I Different? || Choi Soobin;TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang