Sekuel 1

5.2K 137 15
                                    

Kun Anta
Jadilah dirimu sendiri apa adanya
Jangan pernah takut dicela,
Cela tanda dirimu tak sempurna
Teruslah perbaiki dirimu saja,
Tanpa mengemis tanda kasih dan perhatian dari sesama
Yang kau butuh hanya ridha dari-Nya
Niscaya kau akan bahagia

🍁🍁🍁


Beberapa minggu sebelum Ayna menghilang.

Lembayung merona di batas cakrawala. Kelabu akan segera menggantikan jingga. Wanita itu melangkah, menutup jendela dan tirai yang terbuka, dia tahu, itu sunah. Ia tak ingin ada setan atau jin yang memasuki kamarnya ketika waktu magrib tiba. Pendingin ruangan ia nyalakan menggantikan angin senja yang sedari tadi menemaninya.

Tak banyak yang bisa dilakukan Ayna, sedari tadi hanya meneruskan membaca novel yang baru dibelinya. Karya novelis ternama favoritnya, Habiburrahman El-Shirazy. Ayna keluar kamar menuju bagian sayap timur rumah mertuanya.

Ada satu tempat yang jarang dia singgahi di dalam rumah luas itu, ... kolam renang. Dia takut melihat air banyak, trauma. Pernah beberapa kali hampir tenggelam saat bermain di sungai bersama abangnya sewaktu kecil. Ayna tidak suka berenang, bahkan dia ikhlas selalu mendapat remidial untuk nilai renang di sekolahnya.

Ayna duduk di sebuah kursi di pinggir kolam renang indoor rumah bergaya eropa itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayna duduk di sebuah kursi di pinggir kolam renang indoor rumah bergaya eropa itu. Matanya tidak bisa lepas dari tubuh suaminya yang sedari tadi terus meluncur bolak-balik dengan gaya bebas. Gagah. Ayna semringah.

Dia melihat suaminya menepi, mendekat, lalu melepas kaca mata renangnya. "Ayna! Ke sini," katanya.

"Ada apa?" Ayna bertanya dari jauh, dia takut jika berada terlalu dekat dengan air.

"Ayo ke sini dulu," pinta Angga.

Ayna menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Tolong ambilkan aku handuk di atas meja itu," pinta Angga.

"Oh," kata Ayna tersipu. Benar juga, suaminya pasti malu jika harus naik dengan hanya mengenakan celana renang di depannya.

Ayna berjalan hati-hati menuju kolam, kakinya sedikit gemetar.

"Lebih dekat, Ayna," kata suaminya.

Ayna memberanikan diri berjalan lebih dekat, ia tundukkan sedikit tubuhnya untuk memberikan handuk itu pada suaminya.

Byuuurr!

Tanpa aba-aba, Angga menarik Ayna masuk ke dalam kolam. Ayna gelagapan, dia tidak bisa berenang! Tangan dan kaki Ayna terus bergerak tidak beraturan, kepalanya sesekali muncul ke permukaan. Ayna ketakutan. Dadanya sampai terus berdebar kesakitan. Dia kesulitan mengambil napas.

AYNA (Jodoh Sahabatku)Where stories live. Discover now