31. Doa

2.7K 132 12
                                    

~ Mengulang-ulang doa itu seperti mengayuh sepeda, suatu saat pasti akan sampai juga di tujuan. ~

🕊️🕊️🕊️

Laki-laki itu termenung di depan komputer, baru saja mengirimkan file tugas terakhirnya. Dia adalah seorang Manajer Pemasaran di sebuah perusahaan manufaktur furniture interior milik ayahnya. Ia angkat tangannya ke atas, meregangkan otot-otot persendian. Kemudian sejenak ia membuka media sosialnya. Tanpa sadar dia melakukan kebiasaan lamanya yang belum juga hilang, mengintip akun wanita yang sangat dicintai dan diinginkannya. Laki-laki itu terkejut mendapati status yang baru ditulisnya hari ini. Sudah hampir satu bulan akun gadis itu tidak pernah di-update.

“’Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.’ (QS. An-Nisa 19)

Semangat Move Up Reika! Semua akan ada hikmahnya, pasrahkan pada Allah saja.”

Laki-laki itu tersenyum membacanya, ia merindukan Reika kekasih hatinya. Lalu segera dia ambil gawai dan menghubunginya.

Angga: [Assalamualaikum Reika. Maafku sudah diterima? Semangat terus, ya!] 

Send!

Berkali-kali laki-laki itu menghapus kalimatnya, dia mencari diksi yang tepat untuk menyapa “dia” yang sudah lama mengacuhkannya. Selang satu menit pesannya dibalas oleh si “dia”.

Reika: [Waalaikumsalam, selamat atas pernikahannya, ya. Baarakallah.]

Betapa senangnya laki-laki itu. Lihatlah binar matanya telah kembali dan senyum di wajahnya terbit secerah mentari pagi. Jantungnya kembali berdegup tak terkendali.

Angga: [Apa kabar, Rei?]

Reika: [Alhamdulillah, baik, Kak.]

Angga: [Kamu sudah bisa move on?]

Reika: [Aku berusaha move up, Kak. Bukan cuma move on. Aku terus mendekat pada Allah saja, memasrahkan urusan hati ini kepada-Nya]

Angga: [Masya Allah, kamu memang yang terbaik! Bantu aku juga dong, supaya bisa move on ... dari kamu]

Reika: [Minta bantuan sama Ayna saja, Kak]

Senyumnya lenyap seketika ketika nama istrinya disebut oleh wanita yang ia damba-dambakan. Dia meremas rambutnya yang berantakan. Angga terlihat kacau dan menyedihkan.

Assalamualaikum!” Seseorang masuk ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Itu Faiq, teman sekantornya.

Alaikumsalam! Masuk, Bro.”
“Kenapa ente? Nikah itu bikin frustasi, ya?” tanya Faiq seenaknya.

Angga melempar bolpoin ke arahnya. Lemparannya tepat mengenai sasaran. Bolpoin itu ditangkap Faiq sebelum mengenai dahinya yang lebar. “Santai, Bro ...,” kata laki-laki keturunan Arab itu.

“Ada apa?” tanya Angga ketus.

“Ini desain yang terbaru.” Faiq meletakkan sebuah map di atas meja. “Barusan ane ke ruangan papah ente, beliau kaget pas tahu ente masuk kerja dari kemarin, Bro. Siap-siap dipanggil ke ruangan, ye!
Kayaknya Pak Direktur lagi banyak masalah juga, siap-siap kena semprot aje,” kata Faiq dengan logat betawi yang kental.

AYNA (Jodoh Sahabatku)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin