7. Yogyakarta

3.8K 162 4
                                    

~ Keluarlah sejenak dari rutinitas. Berlibur atau sekedar memilih rute berbeda untuk mendapatkan energi baru bagi jiwa yang lelah ~

_Ayna_

"Jogja, Jogja ... Jogja, Jogja ... Yeeeyyyy ...." Keempat sahabat sedang bernyanyi riang di dalam kereta. Sebentar lagi mereka sampai di Stasiun Kereta Api Tugu. Ayna, Reika, Lusi, dan Mai, rela bolos kuliah di hari Jumat demi mewujudkan kesenangan mereka berlibur ke kota wisata itu. Sejenak meninggalkan kelelahan jiwa dan me-refresh hati yang galau. Berharap jiwa raga menjadi lebih segar dan tegar dalam menghadapi kemelut kehidupan. Bersama dengan Iqbal yang akan melanjutkan perkuliahannya di kota itu mereka memulai liburannya.

"Hempaskaaannn ... Haaaahhh ...!" teriak Ayna. Dia tidak memedulikan pandangan dari penumpang lainnya.

"Apa yang kamu hempaskan, Ay?" tanya Lusi seraya menutup hidungnya.

"Enak aja! Aku enggak buang bau-bauan, kok ...." Ayna tertawa lepas.

Mereka pun tertawa bersama-sama. Rasanya sangat melegakan dan menyenangkan meninggalkan sejenak rutinitas. Apalagi ditemani orang-orang terkasih. Mereka akan mulai petualangan kilat mereka menjelajah kota Yogyakarta.

Di sana mereka menyewa sebuah home stay di desa dekat bandara Adisucipto. Rumah bergaya modern tapi terlihat sangat asri. Halaman depan yang luas dipenuhi berbagai jenis tanaman hias, obat, dan buah. Ayna dan Lusi yang sangat mengenal berbagai jenis tumbuhan terlihat sibuk berdiskusi meributkan satu pohon asing.

Buahnya tumbuh di batang pokok sebesar kepalan tangan. Kulitnya berwarna coklat. Ayna membelah buah yang terjatuh dari pohon. Isinya didominasi oleh biji besar. Daging buahnya tipis. Buah ini juga berbau harum.

"Lebih mirip sawo, Ay!" kata Lusi.

"Sawo dari mana, mirip kecapi ini, eh apa ini sekelas dengan kesemek ya?" kata Ayna menyanggah.

"Itu buah kepel namanya, sudah terancam punah

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Itu buah kepel namanya, sudah terancam punah. Coba google sendiri. Buah kesukaan putri-putri keraton Kesultanan Yogyakarta." kata Iqbal menyela Ayna dan Lusi yang masih asyik berdiskusi.

"Aduh, kita ini lagi liburan gaeess ... LIBURAN! Please jangan bahas pelajaran apa pun selama kita berlibur! Capek, nih, yang punya home stay-nya mana, sih, sudah dikontak belum, Kak Iqbal?" Mai mulai berceloteh.

"Iya sudah, sedang menuju ke sini. Rumahnya tidak jauh. Maaf, ya, aku baru hubungi barusan," kata Iqbal.

Mai senyum-senyum mendengar penuturan Iqbal yang lemah lembut. "Biasa aja kali, Kak. Enggak usah tebar pesona begitu ke teman-teman aku sampai sopan minta maaf segala. Nanti pada kesengsem, Kakak mau tanggung jawab?" Reka menyenggol kakak laki-lakinya. Iqbal hanya tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Malas menanggapi, karena dia kalah jumlah. Kalau salah bicara lagi bisa makin panjang urusannya, pikirnya.

AYNA (Jodoh Sahabatku)Место, где живут истории. Откройте их для себя