BAB 1 [Ingatan?]

1.2K 207 291
                                    

Langit senja di sore hari memang indah, terlalu indah untuk di lupakan, dan memang tak terlupakan untuk ku hari ini. Matahari tampak indah berwarna Orange. Aku berjalan seorang diri di antara manusia yang tidak seusiaku, aku menoleh bukan menoleh yang jelas aku mendongak ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang ku kenal karena sekarang aku jelas tersesat di jalan yang bagiku tak berujung ini.

Aku tidak menangis ataupun cemas mungkin untuk anak sesuaiku sudah menangis terisak-isak karena ketakutan tapi bagiku aku sudah dewasa bukan anak kecil lagi dan lucunya cuma aku yang beranggapan seperti itu. Manusia di sekitarku sesekali menoleh ke arah ku tersenyum atau malah tidak peduli.

Hufh! Kenapa banyak orang lalu lalang sih? Batinku kesal. Di mana Mama? Tanya ku dalam hati.

Pikiran ku sudah kacau balau keknya aku sudah menunggu lebih dari 35 menit dan akhirnya aku tidak tahan juga untuk berteriak, "MAMA!!??"

"Dimana Maaa!!??"

Kali ini semua orang dewasa menoleh ke arah ku, aku benar-benar jadi pusat perhatian, sudah jelas sekarang aku di cap anak hilang. Aku panik bukan karena aku terasingkan di langit sore yang indah ini tapi aku panik karena tatapan mereka semua.

Entah sejak kapan seseorang memanggil ku lembut sekali, "Za..., ikut aku!" dia menggenggam tangan ku menarik paksa dari kerumunan banyak orang. Seketika itu juga aku mengikutinya.

Aku mendongak menatap pria tinggi di samping ku ini.

Dia siapa? Kenapa tau namaku?

"Om siapa? Kok kenal dengan Za?"

Dia tertawa lepas saat mendengar pertanyaan ku membuat aku bingung sendiri. "Hahahaha, apa aku se-tua itu?"

Tersenyum manis mungkin paling manis. "Aku tahu semua tentang Za, aku sangat kenal Za dari Za sebelum menjadi Za."

"Hah?! Apa? Za gak ngerti?" tanyaku.

Apa sih yang dikatakan orang ini. Orang dewasa emang sulit dimengerti. Keluh ku.

Lalu dia tiba-tiba berhenti berjalan berdiri di hadapanku tepatnya berjongkok dan memandang ke arahku dengan manisnya dia berkata, "Nanti kalo Za udah besar pasti Om kasih tau,"

Iiih apaan sih aku kan sudah besar. Aku mendengus kesal, "Za udah besar Om, Za udah sekolah kelas satu, jadi Za udah gede!"

Dia masih tersenyum mungkin menahan tawa sedangkan aku masih menunggu balasan atas perkataan ku barusan, belum sempat dia mengatakan yang mau di katakan seseorang yang sangat familiar memanggilku dengan sangat lantang. Tentu saja itu Ibuku.

"ZAAA!!" teriak Ibuku setengah berlari ke arahku. Lalu memelukku dalam gendongannya. Tentu saja wanita paru baya ini kuat menggendongku toh aku masih berusia lima tahun dan berat ku tidak lebih dari tiga belas kilo.

"Kemana aja sih Mama cariin dari tadi? Mau di culik orang kamu jalan sendirian? Lihatkan di sini rame, tadi kalo misalnya gak ketemu sama Mama gimana? Kebiasaan suka jalan sendiri!" Mamaku cerocos gak pake titik.

Aku cuma cengengesan gak jelas, "maaf Ma..., tadi Za lihat balon terbang, bagus banget!"

"Oh ya Ma untung ada Om ini," tunjuk ku ke arah Om barusan, tapi mataku tetap fokus ke Mama.

"Om?" tanya Mama. "Om yang mana?" Mama celingak celinguk. "Gak ada siapa-siapa!"

"Eh? Mana Om yang tadi?"

Aku bingung sendiri jelas tadi aku bicara dengan seseorang tapi kini tiba-tiba orang itu sudah menghilang.

"Tadi beneran Ma ada Om-om yang kenal dengan Za, dia aja tau nama Za," ucapku bawel.

"Tapi Omnya sekarang mana?" Mamaku masih gak percaya.

"Ya sudahlah kita pulang aja, Papa udah nunggu di mobil, ntar kemalaman..,"

Mama berjalan tanpa menurunkan aku dari gendongannya mungkin takut aku hilang lagi tapi, dari balik punggung Mama aku melihat samar-samar dari kejauhan seseorang menatap ke arahku seseorang yang jelas tadi berbicara dengan ku sebelum Mama datang menjemputku.

Tbc.,

Maaf 🙏🙏🙏 kalo berantakan.. Maklum ini adalah cerita pertamaku...

Semoga suka...

Kalo suka tinggal kan jejak yaa...

Sampai jumpa besok malam

dari Ar hingga Za [END]Where stories live. Discover now