Part 35: wedding ceremony

18.7K 1.1K 34
                                    

Kamar Maharani kini dipenui dengan para pelayan, ada yang merias wajah-nya, ada yang menyiapkan gaun-nya, ada pula yang menata rambut-nya.

Perlahan demi perlahan, Maharani yang tadi-nya mengenakan pajama sekarang terlihat sangat anggun dan pantas di panggil sebagai seorang putri kerajaan Trubalon.

Anastasia masuk dengan menggenakan gaun hitam, bukan-nya memancarkan aura kesedihan, gaun ini malahan membuat Anastasia terlihat sangat anggun dan cantik.

Anastasia masuk dengan menggenakan gaun hitam, bukan-nya memancarkan aura kesedihan, gaun ini malahan membuat Anastasia terlihat sangat anggun dan cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wow kau terlihat sangat cantik" kata Anastasia sambil menutup mulut-nya perlahan. "Kau bisa saja" kata Maharani dengan malu.

"Aku yakin kak thomas pasti akan terpesona dengan kecantikan-mu, kau terlihat sangat sangat...em" Anastasia mengengam tangan-nya didepan dada dengan wajah yang sangat lucu, dia tidak bisa mengungkapkan kecantikan Maharani saat ini.

 "Haha, Anastasia kau sangat lucu" kata Maharani, "permisi tuan putri, sekarang saat-nya anda datang menyapa para tamu" kata seorang pelayn kepada Anastasia, 

"baiklah, kita akan bertemu lagi di acara 'pernikahan' mu" kata Anastasia sambil menekankan suara-nya saat mengatakan pernikahan yang membuat Maharani tersipu malu. 

Anastasia turun dari sebuah tangga dengan wibawa tinggi, semu orang melihat kearah-nya dan bukan Anastasia nama-nya kalau tidak bisa mengambil perhatian semua orang. Raja Steve melihat putri-nya turun dengan senyum kecil, sedangkan para putri melihat-nya dengan keiirian. Pangeran Liam berjalan menuju Anastasia dan mengulurkan tangan-nya, 

"emm, adikku terlihat cantik hari ini" goda Liam, 

"memang aku cantik setiap hari" balas Anastasia dengan wajah songong-nya, Liam geli melihat kelakuan adik-nya "dia tidak pernah berubah" kata-nya dalam hati.

 "Anastasia pergilah sapa para tamu" kaat raja Steve sambil memegang pipi Anastasia, semua orang terdiam dan mulai berbisik melihat kedekatan ayah dan anak ini. Anastasia turun dan menyapa para tamu, ia bisa melihat seorang pria yang amat ia rindukan datang dan berbicara dengan ayah dan kakak-nya, bodoh-nya dia, Francis tentu akan datang ke acara besar seperti ini, "

apa kau tidak akan menyapaku?" Kata Anastasia dalam hati dengan wajah sendu, tiba-tiba seseorang menepuk bahu-nya, 

"senang bertemu denganmu lagi putri Anastasia" kata pria berambut cukup panjang dengan mahkota yang menunjukan kalau dia adalah seorang raja.

"senang bertemu denganmu lagi putri Anastasia" kata pria berambut cukup panjang dengan mahkota yang menunjukan kalau dia adalah seorang raja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anastasia melihat-nya dengan tatapan bingung, "maaf tapi kau..." Anastasia menaikan satu alis-nya seperti bertanya,

 "ah maaf, benar juga ini sudah cukup lama, aku raja Tor dari kerajaan Orceanic" kata pria itu dengan senyum hangat, 

"ah...kau terlihat sangat berbeda" kata Anastasia sambil memperagakan tangan-nya yang menunjukan bagian rambut,

 "ah iya, rambut-ku cukup panjang sekarang, apa aku terlihat tidak tampan lagi?" Tanya raja Tor,

 "haha tentu tidak" kata Anastasia sambil tertawa ala seorang putri, 

"aku ingin tau lebih tentang-mu putri" kata raja Tor sambil mencium tangan Anastasia, raja Steve, raja Francis, pangeran Liam dan pangeran Thomas yang baru masuk, menantap adegan didepan mereka dengan tatapan membunuh, "berani-nya dia" kata mereka bertiga dalam hati. Anastasia hanya dia tidak berkutip sampai akhir-nya bel yang dinanti-nantikan berbunyi. Kini semua orang berada di posisi mereka menatap sebuah pintu besar yang dihiasi dengan bungan dan emas, seorang wanita dengan anggun memasuki ruangan, para tamu menatap-nya dengan tatapan terkejut, putri Maharani terlihat sangat berbeda dengan diri-nya sebelum tinggal di Trubalon, dia terlihat lebih hidup dan bahagia. Pangeran Thomas melihat "wanita"nya memasuki ruangan dengan jantung 

dum dum dum

Ia tidak bisa melihat langsung wajah Maharani tapi ia tidak mengerti kenapa jantung-nya terasa ingin meluap. Maharani sampai di sebuh altar yang cukup besar disana pangeran Thomas dan seorang pria berdiri, Maharani meraih tangan Thomas, kini bereka berdiri bersampingan dan mengucapkan janji suci mereka,

 "disini didepan para tamu dan kerajaan Trubalon, bersediakah anda, pangeran Thomas untuk menikahi putri Maharani dan menerima segala kekurangan-nya, menemani-nya disaat sedih dan sakit, menanggung kesusahan bersama, dan setia hingga kematian tiba" kata pria itu sambil menatap pangeran Thomas,

 "aku bersediah menerima-nya dan merawat-nya disaat apapun dan aku berjanji untuk tetap setia sampai kematian datang" kata pangeran Thomas dengan suara lantang dan tegas-nya, Maharani melihat Thomas dengan mata sedikit beair, ia tidak menyangka kalau mimpi-nya akan menjadi kenyataan hari ini, setelah segala yang terjadi, akhir-nya ia bisa bersama pria yang ia cintai. 

"...dan anda, putri Maharani" kata pria itu sambil menatap Maharani, 

"aku bersedia, apapun yang terjadi, aku akan tetap berada disamping-nya, mendukung-nya dan menjadi yang terbaik untuk-nya, aku berjanji akan setia, apapun yang terjadi aku akan tetap bersama-nya sampai kematian memisahkan kita" kata putri Maharani, acara itupun berlanjut dengan Thomas membuka kerudung putih kelabu itu, ia bisa melihat jelas wajah cantik dan lebut Maharani, mereka menghadap kearah para tamu, sambil memberikan hormat, semua orang pertepuk tangan. Bagian yang para gadis  nanti-kan akhir-nya terjadi, acara melempar bunga, semua gadis berbondong-bondong memenuhi aula depan dan Maharani berada di atas sambil bersiap melempar bunga-nya, Anastasia berdiri di belakang gadis-gadis itu, 

"kenapa aku harus menikah, tidak ada juga yang ingin aku nikahi, orang yang ku cintapun tidak mencintaiku disini" kata Anastasia dalam hati, Francis melihat Anastasia dari jauh, ia menatap mata senduh gadis itu, "ada apa dengan-nya?" Tanya Francis dalam hati,

 dia tidak tau kenapa tapi hati-nya kini mengontrol diri-nya untuk berjalan mendekati Anastasia, Maharani melempar bunga-nya dan tiba-tiba bunga itu melayang tepat menuju wajah Anastasia, tentu Anastasia yang terkejut langsung mencoba untuk menangkap bunga itu dan kehilangan keseimbangan, semua orang terlihat terkejut, lantas Francis yang kini berada di belakang Anastasia dengan posisi berpelukan, 

bum bum bum bum bum 

mereka bisa mendengar suara jantung mereka satu sama lain, mereka tidak bisa berkata apa-apa sampai para tamu bertepuk tangan, mereka baru tersadar dan melepaskan pelukan itu.

"Emmm, menarik" kata raja Steve dengan suara kecil yang pangeran Liam masih bisa dengar, mereka tersenyum kecil memikirkan hal yang baru saja terjadi, Anastasia pergi meninggalkan Francis untuk menemui Maharani dan kakak-nya sedangkan para tamu menikmati hidangan dan berdansa dengan bahagia.

The rebirth of RabeccaWhere stories live. Discover now