Part 24: Who are you?

19.4K 1.4K 8
                                    

Pesta ulang tahun raja Wang akan dilaksanakan besok, Henry bisa melihat jelas para pelayan sedang sibuk melakukan tugas mereka, ada yang merangkai bunga, ada yang menghias ruangan, dan banyak lagi. 

"Pangeran, apa yang ingin anda lakukan hari ini?" Tanya jendral Hugo, 

"Tidak ada" kata Henry singkat sambil melanjutkan jalan-nya. Tiba-tiba seorang pelayan menghampiri Henry, 

"hormat hamba yang mulia" kata-nya. Henry berhenti dan menatap-nya tajam. 

"Yang mulia raja Wang ingin bertemu dengan anda" lanjut pelayan itu. Lalu Henry mengikuti pelayan itu. 

Disebuah taman yang cukup luas, Raja Wang duduk dengan teh didepan-nya, "yang mulia, maaf atas kelancangan hamba, tapi apa yang ingin anda katakan kepada pangeran Henry?" Tanya penasehat dinasti Jin, 

"aku ingin mengembalikan ingatan-nya" kata raja Wang sambil meminum teh-nya. 

"Itu tidak akan mengubah apapun yang mulia" kata penasehat itu dengan wajah ragu. 

"Mau tidak mau dia harus tau" kata raja Wang dengan wajah menyebalkan. "Pangeran Henry telah tiba" teriak seorang pelayan. Henry seperti biasa-nya tidak pernah memberi hormat langsung duduk di depan raja Wang, 

"apa yang ingin anda sampaikan raja Wang" kata Henry. "Aku ingin menanyakan tentang kau dan adik bungsu-ku" kata raja Wang, 

"apa kau menyukai putri Tao?" Lanjut-nya. Henry memandang raja Wang tajam mencoba untuk menyerap perkataan-nya.

 "Kenapa?" Tanya Henry, "apa kau ingat kau pernah kesini sebelum-nya?" Tanya raja Wang, "aku tidak mengingat-nya tapi dari ekspresi-mu, aku sudah pernah kesini" kata Henry. Raja Wang tertawa, 

"betul kau memang pernah kesini, sebelum raja terdahulu masih hidup." Kata-nya. "Em, itu waktu yang lumayan lama" kata Henry sambil mengambil segelas teh.

 "Tapi apa itu hal yang ingin kau sampaikan?" Tanya Henry sambil memandang rendah raja Wang. 

"Em, tidak. Aku sebenar-nya ingin menceritakan sebuh dongeng kepada mu dan pasti kau menyukai-nya." Kata Raja Wang, Henry menaikan satu alis-nya. 

"Cerita-nya dikenal sebagai 'janji', semua-nya berawal dari kedua kerajaan yang berteman baik. Suatu hari mereka memutuskan untuk bertemu disebuah pesta, disana kedua keluarga kerajaan berkumpul, satu membawa ketiga putra mereka, dan yang satu-nya membawa 1 putra dan 3 putri..." Henry menatap raja Wang seperti menemukan sesuatu yang aneh.

 "Putra sulung kerajaan pertama bertemu dengan putri bungsu kerajaan kedua yang sakit, mereka mulai menjadi akrab dan benih benih cinta mulai terlihat, semua-nya berjalan dengan sangat baik, sampai kedua kerajaan memiliki masalah, mereka mulai membenci satu sama lain, dan menjadi musuh besar, kedua pasangan ini pun terpisahkan..." Henry melihat raja Wang dengan serius, ini bukan seperti cerita asing bagi-nya. 

"Tapi pangeran tidak ingin menyerah, ia tetap mencoba berbagai cara untuk bertemu dengan kekasih-nya, dengan bantuan dari anak buah-nya, ia berhasil pergi ke kerajaan kedua, ia bertemu lagi dengan putri itu, sebagai sebuah ucapan selamat tinggal, dia memberikan sebuah jepit rambut berukir bungan putih yang cantik kepada putri itu, perang pun tiba-tiba terjadi, kerajaan pertama menyerang kerajaan kedua, dan pangeran itu terjebak disana, ia berjanji kalau ia akan bertemu lagi dengan putri itu, janji itu membuat sang putri menunggu dan menghindari bertemu dengan pria lain, dan sampai sekarang tidak ada yang tau apa pangeran ini masih hidup atau tidak, cerita selesai, bangaimana pangeran? Apa itu cerita yang bagus?" Tanya raja Wang, Henry membisu ditempat, cerita itu tidak terasa asing bagi-nya, entah kenapa ia merasa sangat aneh, tiba-tiba semua mimpi yang ia dapati belakangan ini bermunculan di kepala-nya, semua-nya hanya keluar tanpa henti, kepala-nya terasa sakit, 

"arg", semua orang melihat Henry,

 "anda tidak apa yang mulia" kata jendral Hugo sambil menatap raja Wang dengan tatapan membunuh, Henry tidak bisa menahan sakit itu, dengan cepat ia pergi meninggalkan tempat itu dan berjalan tanpa arah, semua pelayan menatap-nya dengan aneh. 

Disini dia berhenti, didepan sebuah pohon sakura, ia melihat kearah kanan-nya dan mendapatkan putri Tao berdiri disana dengan payung-nya, dengan cepat ia mendekati putri Tao dan memeluk-nya, putri Tao membuka mata-nya lebar-lebar, mendapati pangeran Henry yang kesakitan sambil memeluk-nya sangat-aangat erat. "Yang mulia, apa anda baik-baik saja?" Tanya Tao dengan khawatir.

 "Maafkan aku" kalimat itu seperti sebuah petir bagi Tao, ia menjatuhkan payung-nya dan mencoba untuk melepaskan pelukan Henry, 

"apa maksud anda yang mulia?" Tanya-nya. "Maaf telah membuatmu menunggu" satu kali lagi kalimat dari Henry menyambar hati Tao, ia membuka mulut-nya lebar-lebar sambil menahan tangis-nya. 

"Bagaimana anda mengetahui itu?" Tanya-nya lagi. "Raja Wang menceritakan-ju sebuah cerita yang telah aku lupakan" kata-nya. 

"Sungguh aku tidak bermaksud untuk melupakan-mu, semua-nya hanya hilang dari pikiran-ku setelah perang itu dan tidak ada yang mem..." perkataan Henry terputuskan karna Tao menutup mulut-nya lalu memeluk-nya. 

"Yang mulia tidak perlu menjelaskan semua-nya, aku sudah mengerti," kata Tao dengan tangis bahagia.

The rebirth of RabeccaWhere stories live. Discover now