Part 30: The war

16.2K 1K 6
                                    

Pasukan Trubalon dibawah kendali pangeran Thomas dan Liam sudah siap menyerang kerajaan Jin, sedangkan raja Wang sedang menggenakan jubah perang-nya menunggu para prajurit bersiap,

 "berani sekali mereka menyerang kerajaanku, mereka tidak pernah barubah" kata raja Wang sambil melihat pantulan wajah-nya dari pedang yang di pegang-nya, 

"yang mulia, pasukan sudah siap" kata seorang jendral dengan wajah pasrah, memang baik untuk semua orang untuk percaya kepada raja mereka tapi untuk urusan kali ini, ini sudah tentu mustahil, kadang kebijaksanan raja Wang selalu terkubur karna keegoisan-nya.

Raja Wang membuka gerbang perbatasan-nya, is bisa melihat jelas betapa banyak pasuka Trubalon, jumlah mereka sudah lebih dari cukup untuk melingkari kerajaan Jin, 

"aku tidak akan kalah" kata raja Wang dalam hati, " yang mulia, belum terlambat untuk menyerah" kata jendral di samping-nya.

 "Tutup mulutmu, aku tidak pernah menyerah disaat-saat seperti ini!" Kata raja Wang dengan arogan, 

"raja Wang! Serahkan pangeran Henry sekarang atau ku gusur habis kerajaanmu" teriak pangeran Thomas, 

"gurus habis, hah chi" bukan-nya takut raja Wang malahan meludahi tanah yang ditijak kuda-nya. 

"dengar baik-baik Trubalon, pangeran yang kau cari itu sudah melarikan diri dari ini!" Kata raja Wang dengan wajah datar, 

"apa kau pikir kami akan percaya?" Kata pangeran Liam, 

"kalau kau tidak percaya tanya saja semua orang di istanaku, DIA MEMBAWA ADIKKU BERSAMA-NYA!" Teriak raja Wang. Pangeran Thomas melihat kearah pangeran Liam, dan mereka memikirkan hal yang sama, 

"cari kesemua tempat didekat sini, dan pastikan kau menemukan pangeran Henry" bisik pangeran Liam kepada seorang prajurit,

 "kenapa aku ingin menghentikan perang ini, huh? Aku baru sadar kalau Trubalon selemah ini" kata raja Wang meremehkan Trubalon, para prajurit dan jendral melihat kearah raja mereka yang terlihat gila saat ini, 

"matilah kita" pikir mereka. 

"Kami tidak membatalkan-nya, tapi kami memberikan waktu untukmu untuk berpikir, mepenjarakan putra mahkota kerajaan Trubalon adalah kriminal terbesar yang setiap orang tidak berani lakukan! Dan kau baru saja melakukan kesalahan terbesar karna melukai putri mahkota berarti membawa perang untuk kerajaan Trubalon!" Teriak pangeran Thomas dengan wibawa besar. 

"Mulai!!!" Kata raja Wang yang sudah kesal dengan perkataan Thomas, 

"berani juga dia, liam biarkan dia hidup sebagai tawanan" kata Thomas yang di jawab dengan senyum lebar dari Liam.

Prajurit yang tadi-nya pergi atas perintah para pangeran sekarang sedang mencari keberadaan pangeran Henry. Disini lah dia sekarang di sebuah hutan yang cukup tua, mata-nya melihat kepejuru hutan itu, tiba-tiba sebuh anak panah melintas di depan wajah-nya, 

"siapa itu!?" Teriak seseorang, 

"jendral Hugo" kata prajurit itu lalu turun dari kuda-nya dan memberi hormat, 

"kau dari kerajaan Trubalon, apa yang kau lakukan disini?" Tanya jendral Hugo, 

"saya di perintahkan oleh pangeran Thomas untuk mencari pangeran Henry" kata-nya,

 "kenapa kau bisa ada di hutan ini, bukanya ke kerajaan Jun atau apalah itu?" Kata jendral Hugo yang bingung karna belum ada satu pun dari kerajaan Trubalon yang dia kirim pesan tentang apa yang terjadi disini. 

"Sekarang kerajaan Trubalon and Jin sedang berperang" kata prajurit itu, jendral Hugo sedikit terkejut tapi dia puas karna pertolongan telah datang, tapi siapa? 

"Siapa yang memberi tau kerajaan Trubalon?" Tanya Jendrla Hugo, 

"putri pertama kerajaan Jin mengirim seseorang untuk memberi tau kerajaan Trubalon tentnag apa yang terjadi" kata-nya, 

"emm putri pertama ya...cukup berani juga dia..." kata jendral Hugo sambil memegang dagu-nya, "apa perang-nya baru dimulai?"

"Hamba rasa begitu"

"Baiklah aku akan memberi tau pangeran Henry, kau pergilah dan beri tau para pangeran akalu putri mahkota sudah selamat bersama ku, dan katakan pada mereka jangan terlalu keras dalam perang ini karna putri keempat ada bersama kami, jangan sampai mereka membantai habis kerajaan Jin, atau putri akan sedih" kata jendral Hugo lalu pergi dan prajurit itupun dengan cepat menaiki kuda dan pergi menyampaikan pesan dari jendral Hugo secepat kilat.

The rebirth of RabeccaWhere stories live. Discover now