Part 28: Biggest mistake

16.7K 1.1K 2
                                    

Raja Wang berjalan menuju kamar putri Tao, "Tao" panggil-nya. Tao tidak menjawab maupun menoleh raja Wang, 

"aku akan memberikanmu satu kesempatan, kalau kau bisa melewati kerajaanku bersama-nya maka aku akan membebaskan kalian" kata raja Wang, Tao menoleh kearah-nya dengan mata berbinar, ia senang milihat Tao bahagia tapi rasa kebencian-nya kepada kerajaan Trubalon juga cukup besar, 

"setelah itu kau bukan lagi adik atau putri dinasti Jin, jangan pernah meninjakan kakimu lagi disini" kata raja Wang dengan dingin, Tao menundukan kepala-nya, lalu berkata, 

"selama aku bisa bersama dengan Kak Henry, aku akan melakukan apapun" kata Tao sambil menahan tangis, raja Wang merasa sakit mendengar keputusan Tao. Ia berjalan meninggalkan ruangan itu. 

Diperjalanan-nya seorang prajurit menghampiri raja Wang, "hormat hamba yang mulia, pangeran Henry sudah kabur" kata-nya dengan gelisa, raja Wang menyekik prajurit itu,

 "bagaimana dia bisa kabur!" Kata-nya dengan marah.

Flashback
Henry masih terikat di penjara itu, ia mencoba untuk kabur tapi diluar banyak prajurit yang berjaga, ia hanya memiliki waktu 1 hari lagi sebelum raja Wang membunuh-nya, 

"kesalahan besar aku mengirim jendral Hugo pulang lebih cepat" kata-nya dalam hati, 

"ark" teriakan itu berasal dari luar, satu persatu prajurit tumbang, 3 orang dengan setelan hitam memasuki ruangan itu, 

"yang mulia anda tidak apa-apa?" Kata salah satu orang itu, 

"jendral Hugo?" Kata-nya, 

"iya yang mulia ini aku" kata-nya lalu menurunkan kain hitam yang menutupi wajah-nya, "bukankah kau seharus-nya di Trubalon?" Tanya Henry, 

"setelah yang mulia bilang kalau ada sesuatu yang tidak benar, aku jadi memutuskan untuk bersembunyi disini beberapa hari, untuk jaga-jaga kalau sesuatu terjadi" jelas jendral Hugo, Henry terlepaskan dari rantai yg menahan-nya, semua tubuh-nya sakit dan masih lemah, 

"yang mulia, anda lebih baik pergi kesuatu tempat untuk berlindung, aku akan membawa putri Tao pergi" kata Jendral Hugo, dan Henry mengangguk mengerti, mereka lalu pergi ke arah yang berbeda, jendral Hugo pergi ke kediaman putri Tao dan pangeran Henry bersama 2 anak buah-nya ke arah barat untuk berlindung.

Off

Raja Wang terlihat sangat marah, "awasi kamar putri Tao!" Kata-nya lalu berjalan dengan cepat menuju ruangan-nya.

Jendral Hugo mendengar perkataan raja Wang, lalu ia melihat kediaman putri Tao sudah di kepung dengan 20 prajurit, 

"sungguh merepotkan" kata-nya dengan risih, ia melihat Yun berjalan mendekati tempat-nya. Ia lalu menyekap Yun, dan duduk di samping-nya, Yun terlihat kaget, 

"tenanglah ini aku jendral Hugo" kata-nya, "jendral?" Yun menjadi tenang, "bagaimana bisa anda masih disini?" Kata Yun,

 "aku tidak memiliki waktu untuk itu, aku butuh bantuanmu" kata-nya, Yun megangguk mengerti, 

"aku ingin kau mengalihkan perhatian mereka, lalu berikan obat ini kepada mereka" kata jendral Hugo, 

"baiklah" kata Yun lalu meninggalkan jendral Hugo, ia berjalan kedapur lalu membawakan para prajurit itu sup yang sudah di beri-nya obat, 

"para prajurit, aku membawakan kalian sup, untuk kerja keras kalian hari ini" kata Yun dengan senyum lebar, satu demi satu prajurit mendekati Yun, mereka duduk sambil mendengarkan nyanyian Merdu perempuan itu, 

"suaramu bagus sekali Yun" kata salah satu prajurit, 

"kenapa aku mengantuk sekali" kata yang lain-nya, lalu ia tertidur dan yang lain-nya pun mulai merasakan hal yang sama,

 "Yun apa yang kau masukan didalam sup ini! Dasar wanita jalang" kata seorang prajurit lalu mendekati Yun tapi jendral Hugo memukul-nya dari belakang, 

"Yun bawa putri Tao sekarang" kata-nya, mereka membawa putri Tao bersama melewati sebuah terowongan rahasia menuju sebuah hutan dimana pangeran Henry berada. 

Raja Wang mendekati kediaman Tao dan yang ia lihat adalah sebuah kekacauan. Semua prajurit milik-nya tergeletak dilantai, 

"apa mereka mati?" Tanya-nya kepada prajurit-nya, 

"tidak yang mulia..mereka seperti tertidur" kata-nya, 

"sial!, dasar prajurit tidak becus" kata raja Wang

The rebirth of RabeccaWhere stories live. Discover now