15. Tonight With You

Start from the beginning
                                    

“Pulang sekarang atau masih mau disini?” Tanya Agil datar tanpa melihat Allesya.

“Pulang.”

“Oke.”

Agil berjalan dahulu menuju mobilnya yang disusul oleh Allesya. Mereka terdiam didalam mobil hingga sampai di apartemen Allesya.

Allesya membuka pintu dan segera masuk kamar guna mengganti pakaiannya. Agil pun tetap berada di ruang tamu dengan keadaan yang masih basah kuyup.

Allesya keluar dari kamar membawa handuk dan juga kaos oversize beserta celana boxer distro. Ia melangkah menuju Agil yang tengah menggosokkan kedua tangannya. “Ini buat lo ganti.” Ucap Allesya sembari menyodorkan kaos dan celana.

Agil menatap kaos dan celana tersebut dengan heran, kemudian ia melihat Allesya dan berkata, “Milik siapa?”

“Milik gue.”

“Lo cewek, kan? Kalau kaos, sih, gak masalah buat di pakai cewek. Nah kalo boxer ini?” Tanya Agil dengan heran.

“Lo ribet, deh. Tinggal pakai aja susah.”

“Gue jadi curiga.”

Allesya melotot kaget mendengar pernyataan Agil. “Ck, curiga apaan, heh!”

“Itu--”

“Ini punya gue sendiri. Masih baru.” Jawab Allesya sinis.

“Ya, kali, lo pakai boxer ginian?”

“Gue kemarin lusa itu beli di toko online, di gambar itu boxer cewek, bagus banget. Eh malah waktu barang nyampe hasilnya zonk.” Ucap Allesya mendesah pasrah.

“Ah, kasihan banget lo,” ledek Agil menahan tawanya.

Memang seperti itu ketika beli di toko online. Yah, meskipun tidak semuanya. Ketika di gambarnya barang terlihat tebal namun di realitanya sangat tipis. Ia sering tertipu seperti itu, tapi tak pernah ada kapoknya.

“Sori, ya, gue gak butuh dikasihani. Beli lagi bisa.” Ucap Allesya sombong.

“Sombong bener.”

Allesya hanya melengos pergi ketika Agil berbicara. Ia segera menuju ke kamar untuk berganti pakaian.

“Eh, gue ganti dimana, dong?!” Teriak Agil.

Allesya lupa bila tidak ada kamar mandi lagi. Kamar mandi hanya di kamarnya. “Terserah lo!”

“Seriusan, dong!”

“Iya, iya, gantian sama gue. Kamar mandi cuma ada di kamar gue.”

“Cepet!”

“Ya, suka-suka gue. Orang ini punya gue.”

Agil hanya mendesah kesal mendengar jawaban Allesya.

Selang beberapa menit Allesya keluar dari kamarnya. Ia mengenakan piyama bergambar Upin Ipin. Agil merasakan mata dan dahinya berkedut melihat Allesya berpenampilan demikian.

“Bocah banget.” Cibir Agil melihat piyama Allesya. Ia melewati Allesya dengan begitu tidak sopannya. Padahal Allesya belum menyuruhnya untuk masuk ke kamar mandinya.

Allesya melotot melihat Agil melewatinya, “Eh, gak sopan banget lo.”

“Bodo!”

Agil ingin mandi. Badannya terasa gatal. Namun, ia melihat di kamar mandi hanya terdapat perlengkapan mandi untuk perempuan. “Cewek semua, nih. Gue mandinya masa gak pake sabun?” Gumam Agil.

Agil bimbang. “Ah, ya sudah, deh. Gue pake sabun si cumi asin aja!”

Agil mandi selama 15 menit. Ia menggosok badannya dengan telaten. Sehingga gatal-gatalnya sudah tak terasa. Ia keluar kamar mandi seraya mengusap-usap rambutnya yang basah.

ALLESYAWhere stories live. Discover now