Alfa dan Rafi membopong tubuh zeyan untuk memasuki rumah namun di saat ingin membuka pintu, pintu itu tetap tertutup rapat dan membuat kedua orang itu merutuki kebodohannya.

"Coba Lo cari di kantong celananya Raf" titah Alfa

Rafi meraba raba kantong celana zeyan dan akhirnya menemukan satu kunci yang di yakini nya adalah kunci yang mereka perlukan sekarang.

Ia segera membuka pintu dan membawa zeyan masuk lalu merebahkan nya di sofa.

"Ini rumah baru zeyan kali ya Al?" Tanya Rafi ketika ia sudah menyandarkan kepalanya di sofa.

" Mungkin sih" Alfa berdiri dan melangkah menuju tangga"gue mau ke kamarnya dulu mau ambil selimut"

Alfa berjalan menaiki tangga. Sesampainya di atas ia melihat ada dua kamar yang letaknya berseberangan.

"Kamar nya ini atau yang itu ya?" Bingung Alfa karena takut nya kalau ia akan salah memasuki kamar yang seharusnya tidak ia masuki.

Alfa melihat ada satu kamar yang terlihat lampu di dalamnya menyala dan cahaya nya keluar melalui celah bawah pintu.

Alfa segera membuka pintu dan memasuki kamar tersebut. Namun setelah pintu terbuka lebar Alfa terdiam dan mulut nya terbuka lebar.

Alfa bingung sekaligus tidak menyangka dengan apa yang di lihat nya. Ia mengurungkan niatnya yang tadi nya ingin berteriak.

Memutuskan untuk keluar dari kamar itu adalah yang di lakukan Alfa. Ia lari terbirit-birit untuk menemui Rafi .

"RAF!! Lemes gue Raf bangsat banget si zeyan nyimpen cewe di kamar!!"

Rafi terduduk melongo karena saking kagetnya di saat Alfa dengan tiba tiba turun dan mengatakan hal itu kepadanya"Lo jangan bohong bangsul!! Gak percaya gue!"

"Terserah njirr terserah gue lemes ini  dan Lo bakal lebih gak nyangka kalo tau siapa cewe nya" Alfa duduk di lantai dengan nafas ngos-ngosan.

Rafi segera menarik tangan Alfa untuk kembali menuju ke kamar zeyan. Ia akan memastikan apakah sahabatnya itu berbohong atau tidak.

"HAH? KOK?? "

Rafi tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Apa yang di lihatnya sekarang benar benar di luar dugaan.

Sosok Aviela yang tertidur tertidur pulas dan membaluti tubuhnya dengan selimut.
Rafi menggelengkan kepalanya.

Aviela yang mendengar suara teriakan pun terbangun dari tidurnya. Masih dengan mengumpulkan kesadaran nya ia diam membisu ketika melihat dua sosok laki laki yang sedang menatapnya.

"Lo? Ini sifat asli Lo? Dengan gak takutnya Lo tidur berduaan sama cowo?" Tanya Alfa masih dengan ekspresi kaget nya.

Aviela sedikit menarik selimutnya
"lo salah paham Gue gak kayak gitu. Sumpah gue bukan cewe murahan kayak gitu"

"Terus apa? "

Belum sempat Aviela membuka suaranya tiba tiba zeyan masuk ke dalam kamar dan menatap orang orang yang ada di sana dengan tatapan mata setengah tertutup. Sepertinya ia masih di bawah pengaruh minuman yang di minumnya.

"Lo berdua ngapain di sini?" Tanya nya

"LO YANG HARUS JELASIN INI SEMUA KE KITA YAN!!" entah mengapa emosi Rafi sedikit tersulut apalagi di tambah dengan zeyan yang masih belum sadar.

"Apa yang di jelasin?" Tanya nya seraya berjalan sempoyongan ke kasur

"Ini. Kenapa Aviela bisa ada di sini? Tidur di kamar ini?" Alfa mencoba berbicara santai

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang