15- In a Trouble?

Start from the beginning
                                        

"Kalian bertiga pesen apa?" tanya Sunwoo melihat Yireon-Siyeon-Nakyung bergantian.

"BAKSO GUE BAKSO, PAKE INDOMIE!" kata Nakyung rusuh, ia tahu seberapa populer dan lezatnya makanan Indonesia yang bermicin itu.

"Gue susu Almond aja," ucap Siyeon

"Gue--samain sama lu aja," tutur  Yireon sedikit tersenyum.

"Okay." Sunwoo pergi meninggalkan meja untuk memesan.

"Ish, Kyung, lu ember banget si geloo," cecar Yireon setelah Sunwoo sudah menjauh dari meja.

"Salah apa gue?" tanyanya dengan muka tak bersalah.

"Astaga, ini temen lu bolot apa gimana si Yi?" tutur Siyeon sedikit gemas.

"Aretha, ini si Nakyung besok-besok jangan ditemenin. Takut ketular ke kamu bahaya," ucap Yireon memeluk lengan Aretha dengan sedikit memasang wajah mengejek ke arah Nakyung. Aretha hanya tertawa pelan menanggapi.

"Eh, Tha. Kamu ga tau aja, dia nih suka ama Sunwoo dari jaman MOS, bodo kan yaa, katanya Sun--" ucapan Nakyung terhenti karen Siyeon membekap mulut Nakyung dengan tangannya.

"Ini. Pesenan lu, Kyung. Otewe." Sunwoo datang saat Nakyung belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Ia memberikan 3 cup green tea latte, dan satu kotak sedang susu almond.

"Eh, kok green tea? Gue ga suka, Woo." Yireon melihat Sunwoo dengan cengirannya.

"Eh? Iya, tadi lu kan ga nanya pesenan Aretha? Emang satunya lagi buat Aretha?" lanjut Yireon.

Sunwoo mengangguk. "Iya buat Aretha, kalo lu ga mau, ntar buat gue atau Aretha aja, mau gue gantiin sama yang baru? Mau rasa apa?" tanya Sunwoo melihat Aretha, kemudian sedikit tersenyum.

"Em, ganti sama cokelat panas aja," jawab Yireon seadanya, yang disambut anggukan Sunwoo.

"Tha, kok dia tau pesenan kamu?" tanya Yireon sedikit menyelidik, setelah Sunwoo pergi memesan ulang.


ʕ•ﻌ•ʔ


Liatin Aretha ya tolong, jangan sampe diganggu.

Pesan itu masuk dengan nomor ponsel yang sengaja tidak disimpan, seseorang itu mengangguk paham tanpa membalas isi pesan tersebut.


ʕ•ﻌ•ʔ

"Hwang, kerja kelompok Fisika dapet sama siapa aja lu?" tanya Soobin sambil memainkan ponselnya.

"Aretha, Yeonjun, Nakyung sama Hwall," jawab Hyunjin sambil mendribble bola basket yang di pegangnya.

"Lah? Enak banget kelompok lu, ada si Yeonjun," sahut Jihoon dengan mulut yang habis mengunyah roti.

"Lah, elu kan enak barengan bertiga, sama Chaeri berempat, ada si Siyeon lagi, kan bagus noh, cecan satu, bestie udah macem buka lapak," jawab Hyunjin.

"LAH?! TEROS GUE GA CECAN?!" tanya Chaeri dengan sangat rusuh, membuat Baejin yang sedang membaca buku, menarik napas panjang.

Sabar, batin lelaki itu. Pasalnya telinganya tepat berada di sebelah sumber suara.

"Ya santuy, kan gue muak liatnya muka lu terus, syukur-syukur Aretha." Hyunjin menchest pass bola basketnya dari kursi penonton ke arah temannya yang bermain basket.

"ARETHA TEROS, BARU AJA KITA BAIKAN, JAN BAKU HANTAM LAGI GEGARA ITU CEWE SATU!" bentak gadis itu kesal.

Teman-temannya tak ada yang menanggapi, semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing

Berpikir untuk menutup mulut Chaeri dengan lakban, atau mengirim gadis itu ke Korea Utara.

Berpikir untuk menutup mulut Chaeri dengan lakban, atau mengirim gadis itu ke Korea Utara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Naah, Maap nih, gausah berat-berat dulu part ini gapapa ya? Agu lagi midterm juga, ini ngetik sambil baca bab-bab Cross Cultural Understanding yang mau di ujian in:(

Di kampus juga lagi ada acara, dan kebetulan agu panitianya, jadi agak sibuk, okay no one cares, ehee.

Maaf buat keterlambatan update ku, makasih yang udah mau nungguin cerita gaje iniii, agu sayang kleaan♡♡♡(づ ̄ ³ ̄)づ

Alhamdulillah juga buat 6k readers dgn banyaknya siders:') but, thx a lot, without u guys, this story is nothin'.

Please keep support this 'potato' story, i need ur vomment as always bebe:(
Cerita ini masih butuh kritik dan saran kalian♡♡

Sekali lagi, TERIMA KASIIH, WOOFYOU(づ ̄ ³ ̄)づ

Am I Different? || Choi Soobin;TXTWhere stories live. Discover now