ιστορία - ISTORIA

19

"Kinan barusan mutusin gue" ucap Rizky dengan suara bergetar dan semua orang disana di buat tidak percaya.

"alasannya apa?" tanya Rashaad bingung.

"dia nggak bilang apa-apa, cuma minta putus" ucap Rizky sambil mengusap wajahnya kasar.

"pas ketemu kemaren emang kalian berantem?" tanya Jonas hati-hati membuat Rizky memutar memorinya ke akhir pekan kemarin.

Sama seperti akhir pekan biasanya, Rizky dengan bersemangat turun dari kereta dan langsung disambut hangat peluk dan senyum Kinan. Seharian mereka habiskan seperti pasangan normal pada umumnya, pergi nonton, makan, mengobrol, berbagi tawa dan ucapan rindu yang menumpuk seminggu kebelakang. Tak ada yang berbeda bahkan sampai Rizky membubuhkan kecupan di bibir Kinan dengan janji untuk kembali lagi minggu depan, meninggalkan gadis itu yang setia berdiri sampai kereta Rizky berlalu pergi.

Tidak ada yang aneh dan tentu tidak ada yang berbeda dari sikap Kinan, bahkan mereka berdua tak sempat berdebat untuk menentukan tempat makan seperti biasanya. Gadis itu bahkan tak henti tersenyum dan tertawa lebar seperti biasa, jemari tangan gadis itu menggenggam erat milik Rizky seolah tak ingin dilepaskan barang sedetikpun, mata Kinan memancarkan rindu dan segudang warna merah muda yang hanya bisa terpancara kalau ada Rizky ada di dekatnya, sama sekali tidak ada yang aneh. Dan kenyataan itu justru membuat Rizky semakin tak percaya dengan permintaan tidak masuk akal yang di ucapkan Kinan lewat sambungan telfon setengah jam yang lalu dengan suara dingin yang begitu asing digendang telinga Rizky.

"lo emang harus minta penjelasan Kinan sih Ky, tapi gue saranin jangan sekarang, kita nggak tau emosi dan isi pikiran Kinan saat ini lagi gimana, biarin dia tenangin dirinya dulu" tenang Albar sambil menepuk bahu Rizky pelan.

"lo juga jangan emosi dulu, tenangin diri lo dan introspeksi" tambah Albar justru membuat Rizky semakin pusing.

Introspeksi? Introspeksi untuk apa?

Sampai malam kemarin saat Kinan mengakhiri sambungan telfonnya dan pergi tidur semuanya masih kelewat baik-baik saja. Tak ada pertengkaran, bahkan tak ada satu argumen kecilpun diantara mereka berdua. Mereka bahkan masih melakukan kebiasaan mereka yang sengaja memanjatkan doa tidur bersama-sama dengan harapan Tuhan akan mempertemukan mereka lewat mimpi. Semuanya kelewat normal, setidaknya sampai permintaan tidak masuk akal Kinan menghantam kepala Rizky kencang-kencang.

"gue skip ya, mau balik aja. Kepala gue pusing" ucap Rizky pada akhirnya setelah beberapa menit mendengarkan petuah Albar sambil meletakkan kepalanya diatas meja.

"lo kalo mau ketemu Kinan, gue temenin, jangan sendirian" ujar Atsa sebelum Rizky benar-benar beranjak pergi dengan sebuah anggukan menyetujui.

Kalau ditanya siapa yang paling tau kisah cinta Rizky dan Kinan tentu saja itu Atsa. Walau sampai saat ini pun Atsa masih tak tau pasti bagaimana awal mula mereka akhirnya memutuskan berpacaran. Tapi melewati masa putih abu-abu dalam satu sekolah yang sama sampai kini berstatus mahasiswa, Atsa sudah banyak melihat bagaimana kisah romansa dua orang itu. Satu hal yang Atsa bisa gambarkan adalah Rizky membuat Kinan jadi orang yang jauh lebih baik lagi.

Atsa kelewat ingat tentang sosok Kinan saat awal masuk Sekolah menengah Atas, dibalik sosoknya sebagai primadona sekolah yang dikagumi semua kalangan karena parasnya yang ayu, Kinan adalah gadis remaja normal yang sedang mencari jati diri. Beberapa kali Atsa di kejutkan oleh takdir Tuhan yang mempertemukannya dengan sosok Kinan yang berbeda, Kinan yang suka bolos, keluar malam dan juga merokok, gadis ayu itu tampak begitu berbeda saat sudah melewati batas gerbang sekolah, dan itulah yang dulu membuat Atsa tertarik padanya. Walau takdir tak terduga justru menempatkan Rizky sebagai penjaga Kinan.

Sejak kabar keduanya berpacaran sedikit banyak peringai Kinan mulai berubah. Atsa tak lagi menemukan gadis itu duduk bersama beberapa teman laki-lakinya di warung belakang sekolah, Atsa tak mendengar lagi selentingan kabar burung soal Kinan yang suka klayapan malam-malam. Kinan menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Dan harus diakui itu berkat Rizky.