1

2.6K 193 33
                                    

Jam menunjukan pukul satu siang saat dosen kelas Atsa pada akhirnya menyudahi kelas neraka di siang bolong itu, membuat puluhan kepala pada akhirnya mampu membuang nafas lega dan segera beranjak dari ruang kelas yang sudah beberapa hari ACnya mati dan membuat mereka seakan berada di istana Hades. Tak terkecuali Atsa yang senyum dibibirnya seperti tak mau luntur bahkan setelah kelas panjang dan membosankan seperti tadi.

Seperti yang sudah diduga, setelah langkah pertama Atsa keluar kelas tak henti-hentinya orang-orang menyapanya, entah hanya lewat sebuah senyum tipis atau obrolan singkat yang membuat Atsa harus berhenti sejenak untuk membalas ke ramahan orang-orang tadi. Yah, sepopuler itulah Atsa di kampusnya. Mungkin bagi mereka menyapa dan melihat senyum hangat Atsa adalah sebuah kaharusan.

Dan disaat Atsa tengah serius-seriusnya membahas sebuah projek dengan teman sekelasnya seseorang tiba-tiba menghampiri mereka. Seorang gadis dengan rambut hitam panjang yang di kucir setengah. Gadis itu mengintrupsi kegiatan mengobrol Atsa lewat sentuhan halus di bahunya. Membuat Asta kini memfokuskan diri menatap gadis yang bisa diyakini sebagai adik tingkatnya dengan wajah bertanya.

Raut wajah malu-malu tercetak jelas diwajah gadis itu membuat senyum otomatis terkembang diwajah Atsa. Dia sudah kelewat terlatih menghadapi hal-hal seperti ini.

"kenapa?" tanya Atsa ramah, lantunan suara lembutnya bisa diyakini mampu membuai puluhan hati gadis yang ada disekitar situ dan langsung melelehkannya seketika ketika mendengarnya.

"eumm, kemaren aku ngeliat vlog kakak, katanya kakak lagi pengen coklat ya. Nih buat kakak" ucap gadis itu sambil menundukkan kepala dan mengulurkan sebatang coklat kearah Atsa. Suasana sekitar tempat mereka berdiripun langsung riuh seketika dengan keberanian gadis itu.

Walau ada dua hal yang terlintas cepat di kepala Atsa saat itu juga. Yang pertama, jujur saja tingkah gadis ini benar-benar menggemaskan, apalagi dilengkapi dengan sweeter merah muda kebesaran yang membuat tubuhnya makin terlihat tenggelam. Yang kedua Atsa sedang mengingat-ingat kapan dia pernah mengatakan ingin coklat? Seingatnya vlog terakhir yang dia buat waktu itu adalah dia dan adik bungsunya yang sedang mereview sebuah game online. Mana mungkin di saat seperti itu dia menyelipkan pembahasan coklat?

Ah masa bodoh, karena setelah itu Atsa tetap meraih coklat yang di berikan gadis itu dan bergumam terima kasih. Membuat gadis yang tidak terlalu tinggi itu langsung berlari menjauh ke arah teman-temannya dengan gurat dan pekikan kesenangan yang jelas ketara setelah melihat senyum ramah Atsa terkembang sekali lagi.

Sejurus kemudian teman-teman Atsa ditempat itu hanya menggelengkan kepala, mereka sudah terlalu terbiasa melihat temannya yang satu ini tiba-tiba didatangi seseorang yang bahkan tak dikenalnya hanya untuk memberi sebuah hadiah seperti tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejurus kemudian teman-teman Atsa ditempat itu hanya menggelengkan kepala, mereka sudah terlalu terbiasa melihat temannya yang satu ini tiba-tiba didatangi seseorang yang bahkan tak dikenalnya hanya untuk memberi sebuah hadiah seperti tadi. Sementara Atsa sendiri tak pernah mau mengambil pusing apa yang sudah terjadi dan lebih memilih menyimpan coklat itu di dalam tasnya bersama beberapa bungkus hadiah lain.

Setelah menyelesaikan pembicaraannya yang sempat tertunda, Atsa segera melangkahkan kakinya ke gedung sebelah. Langkahnya bergerak santai dan masih dengan setia diiringi sapaan orang-orang yang tak sengaja berpapasan dengannya bahkan sampai dosen-dosen yang baru menyelesaikan kelasnya.

ιστορία - ISTORIAWhere stories live. Discover now