3

976 124 10
                                    

Lampu kamar dilantai dua rumah bercat putih itu masih menyalah karena kenyataannya memang jarum jam masih menunjukkan pukul 8 malam, yang menandakan si pemilik kamar mungkin sedang berjibaku dengan laptop dihadapannya.

Mata Rizky masih lekat menatap layar yang menampilkan power point tugas kelompoknya, dengan kemampuan editing seadanya Rizky berusaha membuat tampilan bahan presentasinya besok seapik mungkin. Sayangnya ide yang rasanya sudah menemukan titik tertinggi itu harus buyar ketika suara dering telfon bergema. Dengan langkah secepat kilat Rizky langsung menyambar ponselnya yang di charge di meja nakas sebelah tempat tidurnya. Dan senyum mengembang sempurna saat nama seseorang terpampang di dua irisnya, Resyakila Kinan❤❤

"hallo" sapa Rizky riang seraya menempelkan benda persegi panjang di telinganya itu.

"Hallo!!!!" balas orang diujung sana tak kalah riang, membuat bibir Rizky mau tidak mau makin mengembangkan senyumannya.

"kamu udah selesai ngerjain tugasnya?"

"udah dari tadi sebenernya. Ini abis mandi"

"terus mau ngapain abis ini?"

"nyari makan Ky, Mona ngajakin keluar. Boleh ya?"

"boleh dong, kan itu artinya kamu nggak makan samyang lagi di kosan"

"hehehe iya...eumm Ky"

Rizky yang baru saja membaringkan tubuhnya ke tempat tidur seraya langsung mengerutkan kening ketika mendengar nada keragu-raguan dari seberang panggilan telfonnya.

"ya?"

"kamu inget Ibi nggak Ky? Temen yang bantuin aku nyari kosan disini?"

"iyaa, inget kenapa?" balas Rizky sambil mengingat-ingat wajah teman pria gadisnya yang sempat Rizky tau pernah mencoba untuk mendekati Kinan.

"jadi....aku tuh sebenernya mau ngomong ini dari kemaren-kemaren, tapi takut kamu marah. Lagian juga kamu kan selama ini udah ngelarang aku..."

"terus terang aja Nan, kenapa?"

Pikiran Rizky sudah melayang keberbagai kemungkinan tentang apa yang terjadi mengekori kehadiran nama Ibi di percakapannya dan Kinan malam ini. Sedikit berlebihan tapi jujur saja Rizky mulai menaruh sebongkah kecurigaan berkat nada ragu-ragu yang sejak tadi keluar dari bibir Kinan.

"besok Ibi ulang tahun Ky, dia ngadain pesta perayaan gitu dan aku diundang" kata-kata Kinan sedikit kurang bisa membuang setengah kecemasan Rizky, namun kenyataannya kalimat lanjutan yang terlantun sukses membuat perasaan Rizky campur aduk.

"terus?"

"tapi pestanya di bar"

Rizky diam. Awalnya Kinan juga ikut diam, sampai akhirnya gadis itu memanggil nama kekasihnya berulang kali dan menyadarkan Rizky.

"aku nggak bilang kamu soalnya aku dah kepikiran buat nggak dateng Ky, lagian kamukan udah sering ngelarang aku pergi ketempat gituan lagi. Tapi tadi tuh temen-temen aku pada bilang mau pergi, jadi aku..."

"yaudah kamu dateng aja" potong Rizky setelah membuang nafas beratnya selama mendengarkan penjelasan Kinan.

"HAHHH? SERIUSAN KY KAMU NGIJININ AKU? INI BAR LOH KY, KAMU KAN NGELARA--"

"kan ini acara ulang tahun, aku percaya sama kamu. Asal bajunya jangan yang sexy-sexy. Gimana?"

"hmmm, oke" balas Kinan dengan nada masih tidak percaya.

"yaudah sana kamu buruan nyari makan. Ntar kemaleman balik kosnya"

"oke, ntar kalo aku dah nyampek warungnya aku fotoin aku pergi sama siapa terus makanannya apa ya kayak biasa"

ιστορία - ISTORIAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant