Duapuluhsemblian

3K 256 7
                                    

(Jiimin POV)

Sudah hampir enam bulan aku kehilangan arah, sejak dia meninggalkanku, membiarkan keegoisannya menguasainya. Selama itu juga mengurung diri, meninggalkan perusahaan Ayah ku sendiri. Hanya di rumahlah yang bisa membuat ku merasakan kehadirannya. Ayah mertua merasa bersalah dan terus menyalahkan keadaan yang telah di ciptakan juga. Senyum ku sudah menghilang semenjak dia menghilang membawa serta buah hati kami dari hidupku. Aku benar-benar kehilangan koneksi dengan Ae Cha.

Aku bukan hanya duduk termenung di rumah, aku terus menyari mereka dengan berbagai cara. Seseorang terus saja memblok ku dari keberadaannya. Aku memang orang berpengaruh tapi bukan berarti tidak ada yang lebih berpengaruh dari ku. Bahkan keluarga ku bisa terhitung di bawah keluarga istri ku sendiri. Dari keluarga menjadi musuh. Satu persatu pertahanan keluarga ku di runtuhkan keluarga Kim. Hal ini membuat ku semakin lelah. Aku bahkan tidak peduli jika satu persatu di rebut nantinya. Bukankah ini kesalahan Ayah ku sendiri? Maka tanggunglah. Aku cukup mempertanggungjawabkan Ae Cha.

Satu hal yang bisa menjadi pelepas rinduku. Telefon genggam Ae Cha begitu banyak meninggalkan video yang sama sekali tidak ku ketahui keberadaannya selama ini. Mulai dari selca-selcanya, videe-video yang dia rekam secara diam-diam, dan banyak lagi. Hanya dari benda inilah aku bisa tersenyum walaupun pahit. Bahkan air mata seakan membeku dan tidak dapat meleleh dengan mudahnya.

Aku terus membuka satu-persatu video yang ada di dalam benda itu, hingga dimana terdapat video dengan cover wajahnya yang tampak sedih. Aku memutarnya.

"Waktu beberapa hari yang lalu hingga detik ini, aku merasa kotor. Entahlah aku yang berlebihan atau... setiap kali aku memikirkan kejadian itu, aku reflex ingin mengkumur mulut ku bahkan sikat gigi hingga aku merasa cukup bersih untuk menemui Jimin. Aku merasa bodoh saat itu, kenapa tidak langsung ku tampar saja pria yang lancang seperti itu. Kenapa aku bisa melakukannya ke Jimin sementara dia tidak? Bodohnya... Sebenarnya saat itu, dia ada datang mengunjungi rumah dan..."

Tunggu. Aku menghentikan video tersebut dan terpikir akan seseorang yang sebelumnya sangat mengganggu pikiran ku juga. Kemana pria itu selama ini? Dia tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi. Apa mungkin dia tau Ae Cha menghilang jadi dia tidak mengganggu lagi?

Brengsek! Kenapa tidak terpikirkan oleh ku dari awal!

Tok tok tok

"Tuan muda, ini saya Kang Ahjumma. Seseorang ingin menemui anda."

"Jika dia Ayah, mintalah dia pulang saja."

"Tidak tuan muda. Dia seorang pria muda. Dia pernah kemari sebelumnya untuk menemui nona muda. Dia menunggu di ruang tamu."

Seperti tubuh yang tersengat listrik, tubuh ku bergetar hanya mendengar sesuatu yang bersangkutan dengan Ae Cha. Hanya beberapa pria yang berada di sekitar Ae Cha, dan aku yakin bahwa pria yang datang kali ini bukanlah seseorang yang ku sukai. Tapi langkah kaki ini tidak bisa menipu untuk bergerak dengan gesitnya hingga hampir berlari. Aku berlari menyusuri rumah untuk mencapai ruangan itu. Hingga dimana aku melihat punggung seseorang yang tidak asing lagi di mataku.

"Lama tidak berjumpa Jimin-sshi. Kau tampak mengurus." Kata pria itu.

"Apa yang kau lakukan di sini? Biar ku tebak, kau sudah tahu bukan Ae Cha menghilang?"

Ya, pria itu Min Yoongi. Ia berbalik, kemudian tersenyum ke arah ku dan kemudian duduk tenang di sofa yang tersedia.

"Ku tanya sekali lagi, apa kau tau Ae Cha menghilang? Kau pasti tahu kan?" Tanya ku yang mulai tidak sabaran.

"Bisakah kau menjaga sopan santunmu tuan muda Park? Apakah begini caramu berbicara berdiri dengan suara lantang sementara aku terduduk manis di sini?"

Aku mungkin terlalu kasar, tapi setelah melihat kehadirannya hari ini membuat kecurigaan tiba-tiba saja membesar dan ingin sekali memaksanya menjawab segala pertanyaanku. Kecurigaan ku bukan tanpa dasar, area Ae Cha memang di kenal dengan chaebol-chaebol yang menakjubkan. Ya, salah satunya Min group yang memang di atas dari keluarga Ae Cha bahkan keluargaku yang semakin terpuruk. Jika memang Ae Cha bisa bersembunyi dengan bersih dan tidak terdeteksi, tidak mungkin tanpa bantuan orang yang berpengaruh.

"Sudah tenang?" Tanya Yoongi tanpa ekspresi apa pun.

"Baiklah. Tak perlu basa-basi, apa yang kau inginkan sehingga ke rumah ku?"

"Kau sungguh tidak ramah Jimin." Jawab Yoongi.

Kini aku hanya terdiam dengan pergerakan Yoongi. Yoongi mengeluarkan selembar foto dan menyerahkan padaku. Saat melihatnya mata ku berair dan dengan mudahnya tumpah. Foto itu dia. Perempuan egois yang meninggalkan ku terpuruk sendirian.

Aku seorang Ayah sekarang.

Foto itu tidak hanya tentang Ae Cha, tapi Ae Cha bersama dua bayi yang tampak sehat. Ekspresi Ae Cha mengatakan semuanya, dia baik-baik saja. Satu-satunya hal bisa ku syukuri saat ini.

"Selamat Jimin-sshi. Kau resmi menjadi seorang ayah. Dia baru saja melahirkan mereka kemarin."

Aku masih tidak mempercayai ini. Aku benar-benar seorang ayah sekarang. Mata ku terus terpaku pada selembar foto itu, mengelusnya dengan harapan dapat tersampaikan kepada mereka.

Betapa aku merindukan mereka.

"Nama mereka Park Jin Young dan Park Ji Kyung. Dia meminta ku untuk mmemeritahumu."

Setelah mendengar itu, tiba-tiba kesadaranku kembali terkumpul ke semula.

"Apa? Mereka laki-laki dan perempuan? Jadi... selama ini kau memang tau keberadaan mereka? Kau yang menyembunyikan mereka?"

"Ya, bukan menyembunyikan sebenarnya. Lebih tepatnya menjaga mereka. Mungkin aku memang tidak bisa merebutnya, tapi bukan berarti aku tidak bisa merawatnya seperti adik ku sendiri."

Mendengar kata-katanya membuat diriku merasakan panas dan mendidih yang seakan siap meledak. Bukan aku yang berada di sisi Ae Cha saat-saat sulitnya, tapi orang lain.

"Dimana mereka? BERITAHU AKU!!" Teriak ku.

"Maaf saja. Aku belum bisa memberitahukan mu. Dia hanya menitipkan ini. Dia masih belum mau kembali. Dia merasa ini masih bukanlah waktunya. Kau tidak perlu khawatir, tunggu saja. Dia pasti kembali. Percayalah padaku."

Kenapa Ae Cha-ah?

"Bagaimana mungkin kau bisa menyembunyikannya selama ini? Bahkan keluarga Kim masih mencari-carinya tanpa hasil mencolok."

"Mudah. Aku bisa melakukan segalanya untuknya. Hanya itu saja yang bisa kuberitahu padau sekarang. Simpan foto itu dan tetaplah mencintainya. Aku permisi dulu." Begitu jawab Min Yoongi yang kemudian meninggalkan ku sendiri dengan info yang sangat minim.

Hal yang bisa ku syukuri saat ini, Ae Cha dan bayi-bayi ku berada di tempat yang aman.

Ae Cha-ah, cepatlah kembali dan hidup bersama-sama lagi.



Agak garing sih part ini. Hehe. Mungkin dekat-dekat ini laptop Gul bakal di perbaiki, jadi mohon bersabar untuk perkembangan ceritanya. Jangan lupa vomment ya! Ya kira-kira baby-nya gini. Embul-embul~ Thankss <3

 Embul-embul~ Thankss <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


&quot;Lovable&quot;Where stories live. Discover now