Dua

7.5K 772 48
                                    

Wihhh... Gul senang banget karena respon ff barunya pada bagus. Thanks banget buat vomentnya guys~ Special big thanks to cik Sekareare yang mau baca ff nya Gul Jangan lupa baca ffny si cik ya👆.
Part kali ini agak panjang, jadi pelan-pelan aja bacanya. Hehe. Happy reading 💞

🌸🌸🌸

Tidak ada kata bosan untuk memandangi wajahku yang sekarang. Aku bisa melihatnya dengan sangat jelas shape wajah ku. Tidak dengan operasi plastik atau sedot lemak, tapi penderitaan yang sangat amat yang harus kulalui. Jujur wajah ku sangat cantik dan aku memang sulit mempercayainya.

Aku cukup populer di antara laki-laki dan tentu banyak agency yang mengincar wajah alami ku. Tapi... semua ku tolak. Aku memutuskan kembali ke Korea untuk membantu perusahaan milik orangtuaku dengan saudara ku.

Ya, ayahku yang menginginkan kembali kehadiran ku dan aku fikir sudah saatnya aku menemui keluargaku. Aku hanya tertarik untuk meneruskan apa yang seharusnya kulakukan. Tidak lebih. Jujur, aku anak yang penurut hanya beberapa kondisi yang membuat ku melunjak. Salah satunya pergi selama 6 tahun.

"Aku kembali! Lama tidak bertemu denganmu Jang ahjumma"

Aku langsung memeluk manja wanita itu. Aku sangat merindukan wanita tua ini, dia adalah kepala asisten rumah tangga kepercayaan Bunda. Dia selalu menjaga ku dulu, dia sudah kuanggap sebagai nenek ku sendiri. Sampai aku melepas pelukan, dia masih saja terus melongo melihat kehadiranku. Sepertinya dia tidak percaya siapa yang sekarang berada di hadapannya.

"Apa kamu benar-benar Kim Ae Cha Agassi? Benarkah? Agassi sungguh berubah. Agassi... memiliki wajah dari Nyonya Kim. Omo..."

Aku hanya teretawa dengan reaksinya, lucu sekali.

"Iya, ini aku Ahjumma. Aku sungguh merindukanmu~ Dimana mereka semua Ahjumma?"

"Saya juga Agassi. Mereka sudah menunggu Agassi di ruang makan. Silahkan ikuti saya"

Aku menyusuri rumah ku sendiri yang hampir asing karena sudah lama kutinggalkan. Walaupun begitu, aku sama sekali tidak melupakan seluk beluk rumah ku sendiri. Saat melewati cermin besar di salah satu lorong rumah ku, aku merasa asing dengan pantulan ku yang berbeda dari 6 tahun yang lalu itu. Pantulan yang selalu memperlihatkan tubuh ku yang seperti Baymax.

"Bunda! Eh bukan. Kau siapa?"

"Yak! Aku kembaranmu bodoh!"

Sejak kapan saudara ku menjadi bodoh? Aku mendesis karena kebodohan saudaraku, Kim Seok Jin. Jelas-jelas Bunda duduk tepat di sebelahnya. Dia malah memandangi ku dari ujung rambut sampai kaki sekarang.

"Lovable"Where stories live. Discover now