Duapuluhdelapan

2.6K 248 11
                                    

Hallo guys! Pemberitahuan singkat aja. Mungkin beberapa part setelah ini POV nya bakal Jimin sementara ya. Hehe. Silahkan di nikmati.

(Jimin POV)

Aku bermimpi seakan mimpi itu mencekik ku dengan kejamnya membuat sesak dan ingin membuka mata ku secepatnya. Semuanya berusaha ku lalui seperti yang selama ini kulakukan. Seketika itu mimpi ku berubah menjadi hal yang paling indah dan mengharukan. Wajah berseri yang cantik itu, istriku. Dia tersenyum ku dengan dress putih indah, menatap ku dengan berkaca-kaca. Menggendong dua buah hati kami yang benar-benar menggemaskan. Tanpa segan ku peluk istriku tercinta dan mengucapkan kata syukur sebanyak yang bisa ku lakukan. Kini aku berhadapan dengan mereka, keluarga kecil yang selama ini ku inginkan.

"Siapa nama mereka Ae Cha-ah?"

Kini Ae Cha hanya tersenyum manis padaku dan kemudian mengecup pipi ku.

"Nama mereka..."

Semuanya menjadi gelap seketika dan aku sadar bahwa itu hanyalah mimpi. Aku kembali tersadar akan tubuh ku dengan kelopak mata yang masih tertutup. Seakan perih untuk membuka kelopak mata ku, aku berusaha meraba-raba sekitar ranjang ku untuk menemukan kekasih ku bahkan memanggil-manggil namanya. Tidak ada jawaban.

Saat itu juga kesadaran ku langsung terkumpul dengan sempurnanya dan mengarahkan arah pandang ke seluruh sudut kamar. Kaki ku tergerak dengan cepat untuk mencari ke kamar mandi. Nihil.

Aku mulai panik dan berlari mengecek setiap ruangan yang biasa di masuki istri ku itu, tapi masih tidak menemukannya. Kini aku berlari ke arah dapur dengan harapan dan menemukannya. Namun yang ku temui justru Kang Ahjumma.

"Dimana Ae Cha Kang Ahjumma? Apa mungkin keluarga Kim sudah menjemputnya?" Tanya ku was-was.

"Menjemput? Saya mengira nona belum bangun dengan mu tuan muda. Keluarga Kim sama sekali belum datang."

Aku merasa diantara lega dan masih panik karena aku masih belum menemukan Ae Cha. Bahkan Ae Cha tidak melakukan aktivitas seperti biasanya.

Kemana dia? Apa dia pergi ke rumah keluarganya sendiri? Tidak, tidak mungkin.

Tidak lama setelah mencari-cari, keluarga Kim datang dengan wajah tenang untuk menjemput Ae Cha. Ini benar-benar membuatku semakin panik. Aku sama sekali tidak paham dengan situasi ini.

Ae Cha tidak mungkin pergi ke supermarket di saat seperti ini kan? Gila saja kalau memang iya. Apa-apaan pikiran ku ini? Mau melucu?

Aku sudah menjelaskan bahwa aku benar-benar tidak bisa menemukan Ae Cha, tapi yang ku dapat malah tuduhan karena menyangka menyembunyikannya dari keluarga Kim.

Tidak bisakah mereka melihat ku benar-benar panik sekarang? Aku benar-benar ingin mengumpat.

"Jimin, berhenti mengulur waktu. Biarkan kami mengakses ke cctv-mu. Bukankah kau memilikinya di setiap sudut rumahmu ini?" Perintah Jin dengan suara yang terdengar tidak ingin bercanda sedikit pun.

Benar juga. Kenapa tidak terpikirkan daritadi tetang cctv? Bodoh kau Jimin.

Dengan segera kami menuju ruangan khusus akses cctv di rumah ini. Aku mengakses cctv yang ada di kamar kami, sebenarnya ini cctv yang paling privasi dan hanya aku dan Ae Cha yang boleh mengaksesnya. Tapi ini benar-benar emergency jadi aku terpaksa memperlihatkannya sebagai bukti aku benar-benar tidak tahu apa pun.

Kami terus memutar ulang cctv itu, tanpa sedetik pun kami lewatkan untuk di pantau. Aku cukup malu karena aktivitas kami benar-benar terlihat untuk saat itu.

"Lovable"Where stories live. Discover now