Duapuluhtiga

3.8K 262 1
                                    

Author hit and run comeback. Sungguh penantian yang super panjang ya. Terakhir update febuari terus ini updatenya lagi bulan november. Maaf pake banget. Terus untuk masalah chap2 yang ilang udah direpublish ya. Ini karena adanya kebijakan barunya si wp untuk gak ada private jadi mesti direpub. Chap ini agak panjang dan mungkin membosankan karena kebanyakan narasi. Hehe. Mungkin update selanjutnya bakal bulan depan ya gengs. Semoga bisa lebih cepat lagi nantinya. Thanks pake banget bagi yang masih nungguin karya Author ini :'). Happy Reading~

🌸🌸🌸

Ini bukan musim dingin, tapi dengan pakaian serba tertutup seperti ini orang pasti berpikiran aku dan Jimin sakit. Padahal tidak.

Kami hanya berusaha menyesuaikan pakaian demi menutupi kiss mark yang mungkin saja bisa terlihat. Satu hal yang membuat ku syok sekarang adalah...

Kenapa si Halmeoni tidak bilang ini adalah pertemuan keluarga?!! Sialllll

Aku tahu dengan jelas bahwa setiap pasang mata tertuju kepada kami. Terutama Halmeoni! Tapi tunggu, aku tidak meliat kehadiran Jin oppa.

Dimana dia?

Baru saja dipertanyakan orang itu tiba-tiba muncul dan memelukku. Ya aku sangat merindukan sosoknya. Kami pun berjalan-jalan di sekitar taman dan saling berbagi cerita. Ya, kami jauh lebih akur dan terasa lebih dewasa dibanding sebelumnya. Kupikir sepertinya Jin oppa menghormati ku sebagai orang yang sudah lebih duluan mendahuluinya.

Aku kembali menanyakan bagaimana dengan perjalanan asmaranya dan jawabannya tetap sama seperti sebelumnya. Dia masih tidak menginginkan hubungan apapun sampai adik kecilnya ini mendapatkan kebahagiaan dari hubungan pernikahanku, jika tidak dia rela menjaga ku hingga tua nanti.

Dia berjanji akan menemukan wanita itu jika tiba nanti. Dia ingin kami adil karena pernikahanku yang dipaksakan sementara dia tidak. Jadi dia memilih untuk tidak bahagia mendahuluiku. aku benar-benar terharu dan aku sudah memantapkan hatiku.

"Oppa, lihatlah" ku perlihatkan bekas-bekas kiss mark yang sudah diciptakan oleh Jimin e Jin oppa.

"Ae Cha-a! apa-apaan ini? Ini benar-benar gila. Apa yang diperbuat Jimin padamu? Apa dia memaksamu? Apa dia... akan kuhabisi dia!" Jelas Jin yang sudah terliat emosi.

Aku hanya menggeleng dan tersenyum kepadanya.

"Aku menemukannya oppa. Bagaimanapun aku sudah menjadi milik Jimin seutuhnya sekarang. Aku sudah menumakan cintaku. Jadi kumohon, temukan milikmu." Tuturku dengan tulus.

"Kau berkata seperti ini bukan karena kasihan padaku kan? Apa kau benar-benar sudah mempercayai dia? Mencintai dia?" Tanya oppa ku bertubi-tubi.

"Iya. Aku sudah mempercayai dia. Aku percaya kalau dia akan selalu jujur untuk ku"

"Jadi... sebentar lagi aku akan mempunyai keponakan?"

"Aku... aku akan mencobanya. Pfffttt. Pwahahahaha"

Kami pun tertawa bersama dan tawa Jin oppa benar-benar lepas bahkan terlihat sangat bahagia. Aku pun memeluknya dan berterima kasih kepadaya. Berterima kasih atas segalanya, karena telah menjadi sosok oppa yang sangat baik. Dia mencium keningku dan mengusap kepala ku layaknya anak anjing.

"Jadi sekarang kau sudah bahagia Ae Cha? Sekarang kau mempercayai oppa mu ini? Setiap orang pasti akan bahagia nantinya walaupun harus bertarung dulu untuk menggapainya."

"Iya oppa. Terima kasih banyak. Aku menunggu giliran mu"

"Entahlah. Tapi aku akan mengusahkannya demi princess ku. Hahahaha. Oh, Jimin-ah!"

"Lovable"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang