Enambelas

3.9K 411 15
                                    

Gul update for the second times today. Before read this part, don't ask why chap fifteen not appear since Gul already make it as private. Sebelum part ini, kalian bisa check part sebelumnya untuk liat bagaimana cara buka chap yang private. Don't ask here, thanks. Alasan yang lain juga karena setelah ini waktu update bakal labil. Hehe. Jadi nikmati aja chapter yang sudah ada ya.

    🌸🌸🌸   



Aku merasa tidak begitu sehat sejak kejadian itu. Kira-kira sudah seminggu aku hanya ingin di rumah tanpa menemani Jimin ke perusahaannyanya. Awalnya Jimin menjaga ku, tapi aku menyuruhnya untuk bekerja. Jangan hanya karena aku Jimin menjadi lalai. Aku tidak ingin membuat keluarga ku khawatir, jadi aku tidak memberitahu mereka. Cukup aku dan Jimin saja yang tau kejadian saat itu.

Di sinilah aku, terbaring diranjang king size sendirian. Setelah menggigil beberapa hari, sekarang demam. Kepala ku menjadi berat untuk ingin sekedar duduk bersandar di ranjang. Aku terus-terusan bermimpi buruk dan itu membuat ku kurang tidur. Aku ingin sore cepat datang, karena Jimin berjanji pulang saat sore dan aku ingin dia menemaniku. Entah mengapa aku masih merasa tidak tenang.

Knock knock

"Ada tamu untuk mu nona Park. Dia ingin menemui anda"

"Siapa? Tapi Kang Ahjumma, tolong beritahu dia kalau aku sedang tidak bisa menemui siapa pun. Aku masih dalam kondisi yang kurang baik"

Tiba-tiba saja Kang Ahjumma mundur dan menunduk ke arah lain.

"Jadi, beginikah kamar pengantin baru? Tinggalkan kami Ahjumma"

Aku memberi kode Ahjumma untuk diam dan pergi saja dari kamarku.

"Apa yang kau lakukan di sini Yoong-sshi?"

"Panggil aku saja Mingi oppa seperti dulu. Kudengar kau sudah sakit cukup lama, seminggu? Apa karena aku?"

Sungguh aku ingin mengumpat sekarang. Orang ini tidak hanya berdarah dingin, tapi juga tidak sopan. Memasuki kamar seseorang seperti ini sungguh tidak etis. Wajahnya memang terlihat datar tanpa dosa, tapi wataknya sungguh berbalik. Aku hanya berdoa agar Jimin segera pulang karena ini memang sudah sore.

"Jangan menatap ku seperti itu Ae Cha-ah. Aku kemari hanya sekedar menjenguk, tidak lebih. Aku bahkan membawakan mu buah. Aku tau kau pasti ketakutan sekarang dan aku memang serius untuk mengambil apa yang menjadi hak ku. Kau. Cepatlah sembuh Ae Cha. Aku akan pergi sekarang"

Ketakutan langsung hilang beigtu Yoongi melempakar senyumnya, senyuman yang lembut. Tapi jujur saja senyumannya itu membuat ku ingat akan sesuatu. Kasih sayang. Aku pikir mungkin kami benar-benar pernah menghabiskan waktu bersama-sama dulu. Tapi tetap saja, itu tidak akan membuat ku berhenti untuk berhati-hati dengan pria sejenisnya.

Aku rasa aku terlalu lama larut dalam pikiran ku. Bahkan kamarku sudah benar-benar berubah menjadi gelap karena sudah mulai malam.

"Ae Cha? Apa kau sedang tidur?"

"Lovable"Donde viven las historias. Descúbrelo ahora