40: Long Road To Get Home

24K 2.7K 484
                                    

"Mari kita bercerai, Kim Jongin."

Jongin sempat membisu untuk beberapa saat ketika kalimat tersebut terlontar begitu saja dari bibir Jennie. It feels like his world is about to crumble down.

"No you can't!"

Jennie menghela nafas, sementara satu tangannya menarik rambutnya ke belakang. "Jujur saja semua terasa begitu melelahkan saat bersamamu."

"Apa kau pikir aku akan menerima alasanmu?"

"Kim Jongin!" Jennie mulai berteriak.

"It's because of Jung Soojung, right?" Jongin mengambil satu langkah maju ke depan, tangannya mencoba untuk meraih lengan Jennie meskipun wanita itu pada akhirnya menepis lengan Jongin. "Baby, I can tell you everything. Jadi, komohon dengarkan lah aku."

Jennie menatap Jongin tajam. "Tidak, ini bukan saja tentang Jung Soojung."

Kini mereka berdua terdiam, semakin Jongin menatap lekat Jennie, semakin besar jarak yang memisahkan diantara mereka. Keduanya seolah sedang berdiri di tepian dua jurang yang berbeda. Jika Jongin ingin mendapatkannya kembali, itu berarti dirinya harus siap untuk jatuh ke dalam jurang yang dalam dan merangkak naik untuk kembali bersama wanita yang dicintainya itu.

And this is what Jongin would do, if she wants him to fight for her then he would do it without a doubt, though she doesn't realize it.

"Tiap kali aku melihatmu, aku tak bisa berhenti untuk membenci diriku. Meskipun kau tidak mengatakannya padaku, aku tahu betapa hancurnya hatimu ketika kita harus rela untuk kehilangan calon bayi kita..." Suara Jennie mulai tercekat seiring dengan rasa sesak yang mulai melanda rongga pernafasannya. "Walau kau sudah berkata jika kau mencintaiku, tiap kali kau kembali pada Soojung, hatiku selalu saja merasa tidak aman. Kau tahu apa yang terlintas dibenakku saat aku menemui Jung Soojung?"

Jongin masih terdiam mendengar semua perkataan Jennie dengan seksama.

"Aku berfikir jika mungkin akan lebih baik jika aku tidak mengandung... mungkin saja, kau akan membenciku dan kau akan—"

Belum sempat Jennie menyelesaikan perkataannya, detik itu, Jongin langsung menarik Jennie ke dalam pelukannya. Tangis Jennie semakin pecah saat Jongin enggan melepaskan pelukannya meskipun Jennie tetap meronta.

"Ini semua salahku..."

"Aniya!" Jongin makin mengeratkan pelukannya. "Ini salahku karena tidak bisa menghiburmu dengan baik hingga kau merasa seperti ini."

"Kau seharusnya tidak menikah denganku, Kim Jongin," Jennie akhirnya berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Jongin. "Mianhae, kau seharusnya tidak harus berakhir bersamaku."

"Jennie Kim! Kumohon hentikan segala omong kosong ini!"

"Jika aku terus bersamamu, maka aku akan terus membenci diriku sendiri, Jongin-ah."

Jongin meraih tangan Jennie dan mulai meremasnya. Sementara Jongin terus meremas jari-jemarinya, tanpa sadar, jari-jemari itu mulai terlepas dari genggaman tangannya.

Tubuh Jongin mulai mematung ketika secara perlahan-lahan Jennie mulai melepaskan cincin pernikahan mereka dan memberikannya pada Jongin.

"Aku sudah memikirkan ini semalaman, semakin kupikirkan, semakin aku sadar jika mungkin memang semua akan lebih baik jika kita tidak bersama."

Perlahan, Jennie mulai beranjak meninggalkan Jongin yang masih mematung ditempatnya.

"Kau yang bilang jika kau tidak akan melepaskanku."

Metanoia • KAI x JENNIE •Kde žijí příběhy. Začni objevovat