02: The Most Annoying Guy On Earth

35K 4.5K 268
                                    

Malam itu suasana di NB club terlihat lebih ramai dari biasanya. Mungkin kalau bukan karena tidak enak dengan homecoming party untuk menyambut kepulangan Park Sooyoung ke Seoul, Jennie enggan untuk datang.

Baru saja melewati pintu masuk club malam itu, kumpulan asap rokok sudah menyambut indra penciuman Jennie and she hates the smells of the burning tobacco so much. Sepertinya sebentar lagi dia akan memerintahkan setiap orang yang merokok untuk pergi keluar.

"Bisa kah kau menyuruh semua orang yang merokok keluar dari tempat ini?"

"Jennie, please, kau pikir aku bisa melarang semua orang yang datang kesini untuk tidak merokok? Ini kan tempat umum dan tidak ada larangan untuk tidak merokok disini." Jisoo berkata dengan suara yang cukup keras, karena suara musik yang menggelegar sangat mengurangi kinerja indra pendengaran untuk bekerja sebagaimana mestinya.

"Siapkan lawyer besok dan tolong cari tahu siapa pemilik club ini."

"Jangan bilang kau mau menuntut mereka?"

"Tidak, aku akan membeli club ini dan aku akan memasang larangan dilarang merokok disetiap sudut ruangan."

Jennie Kim is indeed that crazy rich person. Kadang Jisoo lupa akan hal itu, namun setiap kali Jisoo lupa, Jennie selalu bisa membangkitkan kembali ingatannya yang hilang kalau sahabatnya ini memang bukan sembarang orang.

Sementara Jisoo masih tertegun memandangi tingkah sahabatnya itu, Jennie sudah berlalu dan berjalan ke dalam night club untuk mencari Kang Seulgi, person in charge kelangsungan homecoming party Sooyoung.

"Jennie-ya!" Merasa terpanggil, Jennie langsung mencari dari mana sumber suara itu berasal.

Seulgi sudah melambaikan tangan kearahnya saat Jennie membalikkan tubuhnya.

"Seulgi!" Jennie langsung berlari dan memeluk Seulgi yang sudah tidak ditemuinya selama sebulan. "God, I miss you!"

"Awww! Miss you too." Ucap Seulgi selepas melepaskan pelukan diantara mereka. "Kau sibuk sekali sih belakangan ini."

"Maaf, aku bahkan tidak mengerti mengapa jadwal pekerjaanku begitu padat."

"Aku bisa mengerti, kau kan calon CEO muda paling berpengaruh."

"Hey, tapi namaku saja tidak masuk kedalam list majalah Forbes." Jawab Jennie dengan nada getir. Jelas sekali kalau dirinya masih belum bisa menerima kekalahannya.

Seulgi menatap lurus kearah Jennie, ia tahu ada sedikit kekecewaan pada raut wajah Jennie. Seulgi juga tahu bagi Jennie, selain Lee Taeyong, The Globe adalah segalanya.

"Tidak perlu terdaftar dalam list itu juga semua orang sudah tahu kemampuanmu, Jennie-ya. Kau ini wanita berbakat dan berkompeten."

"Kau tidak perlu membesar-besarkan seperti itu, Seul. Jelas-jelas aku ini tidak ada apa-apanya dibandingkan si brengsek penjahat kelamin, Kim Jongin." Saking kesalnya, nafas Jennie sampai tersenggal ketika menyebut nama musuh abadinya lengkap dengan embel-embel nama tambahan.

"Well, speaking about Kim Jongin sepertinya kau harus bisa menahan emosimu malam ini."

"Why is that?"

Metanoia • KAI x JENNIE •Where stories live. Discover now