3

3.4K 334 13
                                    

Vidia baru saja selesai membeli es kelapa muda yang kebetulan dia temui di pinggir jalan, saat dia berbalik matanya tidak sengaja melihat Lola dan Sasuke yang sedang sibuk melihat televisi di sebuah toko elektronik yang ada di seberang jalan. Vidia kontan langsung berdecak melihat hal itu, dengan ogah-ogahan akhirnya ia bergerak menyebrangi jalan dan menghampiri kedua hantu itu.

Saat sampai di depan toko elektronik itu Vidia kembali dibuat berdecak karena melihat kelakuan kedua hantu di depannya. Lola dan Sasuke sedang melayang di depan sebuah televisi yang sengaja dibiarkan menyala di bagian depan toko, kedua hantu itu melihat ke arah televisi dengan serius. Televisi itu sedang menayangkan salah satu serial india populer.

"Yang ini namanya Candra. Ini yang namanya Nandhini, dia yang baik." Lola menunjuk beberapa pemain yang wajahnya muncul di layar sembari mulutnya menjelaskan dengan lancar.

"Kalau yang ini siapa?"

Sasuke menunjuk ke arah layar televisi sedangkan matanya menatap pada Lola dengan pandangan bertanya.

"Ini Helena. Dia jahat. Jangan suka dia."

Mendengar itu Sasuke manggut-manggut dengan bibir yang dimajukan.

"Khemm." Vidia berdeham pelan agar tidak menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, bisa-bisa nanti dia dikira lagi batuk berdahak dan sedang mencari apotek tapi malah keliru masuk toko elektronik.

"Eh, Kak Vidia udah selesai beli esnya?" Sasuke menyapanya dengan senyum khas anak kecilnya sesaat setelah hantu itu menoleh padanya dan melihat ke arah kantung es yang Vidia pegang. Sedangkan Lola malah cengengesan nggak jelas begitu melihat keberadaannya.

Vidia mengabaikan pertanyaan Sasuke dan memberikan isyarat dengan matanya pada dua hantu itu untuk keluar dari toko elektronik. Beruntungnya Lola dan Sasuke mengerti apa yang dia maksud, karena sesaat setelahnya dua hantu itu melayang keluar dari toko salah satu pegawainya hampir saja mendekat ke arah mereka.

"Kita mau nyari kemana lagi sih, Vid?" Lola menggerutu sebal ketika mereka tiba di sebuah pohon yang agak sepi.

"Kita harus ke rumahnya lagi."

Mendengar jawaban Vidia, Lola berdecak sebal dengan wajah masam yang terpampang jelas. Bukannya apa, setelah hilangnya Jennie secara misterius dua tahun lalu, setiap minggu Vidia dan Lola menjelma menjadi detektif dadakan untuk mencari gadis serigala itu. Tempat yang sering mereka kunjungi adalah rumah Jennie yang sudah kosong melompong ditinggal penghuninya. Kadang Ara juga ikut serta dalam kasus tidak resmi yang mereka buat sendiri, tapi itu tidak bisa sering dia lakukan karena kesibukannya sebagai aktris pendatang baru di jagad dunia film.

"Itu rumah udah kosong, Vid. Lo lupa apa gimana sih? Apa jangan-jangan lo amnesia gara-gara es yang lo beli mengandung MSG?"

"MSG?"

"MSG itu pemanis buatan, masa lo nggak tahu sih. Makanya sekolah yang bener." Lola berkata penuh emosi dengan mata yang melotot.

"Sakarin, namanya! Bukan MSG! Lo pikir kita lagi masak apa?!" Vidia membalas ucapan Lola tidak kalah tajam, "udah nggak usah kebanyakan bacot. Ayo kita cari taksi, nanti keburu sore. Ayo Sasuke, kita berangkat. Misi ini pasti akan berhasil."

Sasuke yang dari tadi hanya menonton perdebatan antara Vidia dan Lola langsung mengangguk saat mendengar seruannya. Sedangkan Lola dengan wajah cemberutnya melayang dengan setengah hati mengikuti langkah kaki Vidia.

***

Butuh waktu setidaknya setengah jam untuk sampai di depan rumah milik Jennie hingga akhirnya kini mereka bertiga beriringan menuju ke arah gerbang. Lola masih setia dengan wajah cemberutnya, tampak sekali jika sudah sangat bosan mengikuti Vidia. Sasuke selalu terlihat antusias pada apapapun yang dilihatnya dengan sesekali mengoceh sendiri.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang