+1

11.2K 523 38
                                    

Malam ini kebetulan adalah Jumat malam kliwon. Penduduk di sebuah desa di dataran tinggi Lembang, percaya bahwa pada malam ini -- banyak arwah-arwah penasaran yang akan gentayangan.

Tidak ada yang berani keluar dari rumah masing-masing, ketika sudah diatas jam 8 malam. Terkecuali jika mereka keluar dengan berkelompok.

"Akhir-akhir ini banyak maling ternak di kampung sebelah.." Kata pria dengan sarung mengalung di leher, dan dengan uap dingin yang berhembus keluar dari mulutnya.

"Tapi teh, apa betul pencurinya itu manusia? Bukannya setan? Soalnya rata-rata hewan ternak matinya dengan keadaan kepala terputus..." Sahut pria yang mengarahkan lampu minyak ke arah sekitarnya.

Ketiga pria itu tidak berbicara lagi. Mereka harus melanjutkan tugas mereka, untuk menjaga keamanan kampung mereka. Apalagi belakangan ini beredar kabar burung yang tidak-tidak dari desa dan kampung sebelah.

Mulai dari pencurian hewan ternak, babi ngepet, siluman kolor ijo, sampai setan yang suka menculik anak-anak yang masih berusia 5 tahun ke bawah.

"Kita puter arah aja.."

"Buang-buang waktu itu teh.."

"Terus, kita mau gitu lewat kuburan?"

"Cuma beberapa meter..."

Mereka bertiga berjalan dengan posisi berdempetan. Tidak ada yang berani menoleh ke kanan dan kiri. Pandangan mereka terus fokus ke depan.

Dengan mulut terus berkomat-kamit membaca ayat kursi dan surat pendek, mereka mempercepat langkahnya. Berharap segera sampai di pos ronda.

'Hiks ~~~'

"Kalian dengar tidak suara itu?"

"Jangan berisik! Kita jalan saja terus..."

Brrrr....

Srekksks...

Angin dingin berhembus menerpa tengkuk mereka. Membuat bulu kuduk mereka meremang. Ditambah dengan bunyi gemerisik dari ranting dan daun pohon yang saling bergesekkan..

'Haus ~~~'

"Itu teh suara naon?"

"Suara apa? Saya teh teu denger..."

"Putih-putih eta ---"

Glek!

'Tolong, Pak ~~~ haus...'

"SETANNNNN...!!!"

Ketiga pria itu sontak lari terbirit-birit saat melihat satu sosok berbalut kain kafan keluar dari balik pepohonan.

"Pak Ustadz, tolong aya jurigg...!!"

"Astagfirullah..!"

Seluruh jamaah yang sedang menggelar pengajian rutin tiap Jumat malam di masjid, pun sontak berlarian keluar.

"Bapak-bapak mungkin salah lihat.." Ucap seorang jamaah.

"Sumpah demi Allah, Pak Ustadz aya jurig di kuburan!"

"SETANNNN...!!!"

Sekarang giliran seorang penjual mie tek-tek yang datang sambil jatuh bergulingan. Entah kemana gerobaknya dagangannya ia tinggalkan begitu saja.

"Ada setan pocong minta minum!!" kata si bapak penjual mie tek-tek.

"Tuh kan bener!"

"Saya kapok ronda malam lagi!"

"Dimana bapak terakhir melihatnya?" Tanya Pak Ustadz.

"Di dekat pertigaan menuju kuburan!"

"Kita datangi tempat itu. Dan kita buktikan."

Find Him...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang