CHAPTER 7

132 15 2
                                    

Pagi-pagi sekali So Min sudah mengetuk pintu kamar Jungkook. Jungkook membuka pintu dengan wajah kusut. Sepertinya dia tidak tidur semalaman. Alangkah kagetnya dia melihat So Min di depan kamarnya. Wajah So Min terlihat sangat sedih.

"Noona!"

"Jungkook-ah, boleh aku masuk?" Jungkook menarik tangan So Min dan mengunci pintu.

"Kau baik-baik saja?" Mata So Min terlihat memerah menahan air matanya.

"Ya. Aku baik-baik saja." So min mendekat memegangi kaus Jungkook.

"Bukalah."

"Haha. Apa-apaan kau ini? Pagi-pagi mendatangi kamar seorang pria dan memintanya membuka baju."

Jungkook menahan tangan So Min. Dia tidak ingin So Min melihat memar di perutnya. So Min melepaskan genggamannya dan menunduk sedih.

"Jungkook-ah."

"Hm?"

"Jangan menyukaiku."

Jungkook terkejut mendengarnya.

"Jangan menyukaiku."

So Min mengulangi kata-katanya.

"Aku tidak mau." Jungkook tidak peduli dengan apa yang dikatakan So Min.

"Aku baru saja akan mengajakmu berkencan." Jungkook menatap So Min dengan sungguh-sungguh.

"Kalau begitu, aku menolak ajakan kencanmu." So Min berbalik dan bergegas membuka pintu namun Jungkook menarik dan memeluknya. Jungkook memeluknya dengan hangat dan membelai lembut rambut So Min.

"Katakan lagi. Aku tidak mendengarnya tadi. Katakan lagi dengan jelas."

So min terdiam. Dia ingin mengulangi kata-katanya tadi. Hanya saja suaranya tercekat di tenggorokan.

"Maafkan aku yang tidak bisa menahan diri saat di dekatmu. Saat bersamamu aku selalu ingin menyentuhmu. Menciummu, memelukmu bahkan 'yang satu itu' pun aku ingin melakukannya. Karena itu adalah dirimu maka aku ingin melakukan semuanya bersamamu. Apakah kau mengerti?"

So Min seharusnya menggeleng dan mendorong tubuh Jungkook, bukannya malah menenggelamkan tubuhnya di pelukan Jungkook. Tapi apa daya otak dan hati So Min sedang bermusuhan. Wajar kalau saat ini tidak sejalan. Jungkook kembali meminta maaf.

"Maafkan aku karena telah menakutimu." So Min ingin mengangguk ketika dia tiba-tiba menyadari sesuatu. So Min melepaskan pelukan Jungkook.

"Tunggu, Jungkook-ah. Kenapa kau bahkan tidak pernah bertanya?"

"Bertanya apa?"

"Apa yang aku lakukan padamu bukanlah sesuatu yang wajar. Dua kali aku menyerangmu. Tak sekalipun kau bertanya alasannya."

"Apa yang harus ku tanyakan?"

Jungkook mulai salah tingkah sementara So Min menatapnya tajam.

"Kau sudah tahu?" So Min menepis tangan Jungkook yang berusaha meraihnya.

"Haha. Tahu apa? Kau bicara apa?"

"Seo Joon oppa? Dia yang memberitahumu?"

"Noona, jangan bersikap mengerikan. Kau membuatku takut."

"Sejak kapan kau mengetahuinya? Kenapa kau berpura-pura tidak tahu?"

Kali ini So Min terdengar marah.

"Noona. Ya. Aku memang telah mengetahui semua tentang masa lalumu. Traumamu. Aku tahu. Lantas kenapa?"

So Min tak menjawab. Hanya matanya mulai berkaca-kaca dan sebelum air matanya jatuh dia sudah meninggalkan Jungkook seorang diri.

Perasaan So Min sangat kacau. Dia marah, kesal, sedih dan malu. Kepercayaan dirinya kini telah hilang sama sekali. Dia tidak berharap Jungkook akan mengetahui tentang masa lalunya. Dia merasa dia tidak akan bisa bertemu Jungkook lagi. Di tengah kekalutannya, So Min membuat keputusan untuk menjauhi Jungkook. Bukan hanya Jungkook. So Min memutuskan untuk meninggalkan Bangtan. So Min mengusap air matanya dan bergegas menuju kantor Direktur Bang seorang diri.

Kiss Me, Heal Me (Jeon Jung Kook - BTS FF) - CompleteDonde viven las historias. Descúbrelo ahora