BW 34

10.6K 334 4
                                    


Part 34

Sudah seminggu pasca kepulangan Wulan dari rumah sakit dan sudah seminggu pula Bram menetap dirumah orang tua Wulan, sembari menunggu putusan hakim tentang kasus yang menjerat Tanu dan keluarganya.

" bagaimana kalian bisa bekerja sama? " tanya Wulan kepada Reza dan Bram

" waktu itu saat Abang sedang mencari tahu siapa dalang dari kecelakaan 20 tahun silam, terdapat nama Cinta "

Flashback

" Cinta? Siapa Cinta ini? " tanya Reza kepada Samuel

" dia istri kedua dari mantan suami adikmu, Wulan. "

" tapi kenapa ada nama Cinta disini? Apa hubungan Cinta dengan Tanu? "

" menurut data yang berhasil kami dapatkan Cinta merupakan anak angkat dari Tanu dan ternyata Cinta itu sudah menikah dengan laki-laki berkebangsaan Australia "

" kenapa bisa menikah dengan mantan suami Wulan kalau Cinta sudah menikah "

" itu yang sedang kita cari tahu, aku dan Dirga berfikir bahwa Tanu sudah mengetahu siapa itu Wulan sejak awal atau dengan kata lain Tanu mengawasi Wulan selama ini. Dan ini bentuk dari balas dendam yang diilakukan oleh Tanu " jelas Samuel

" kalau gitu temui Bram ajak dia bertemu nanti malam "

===20.07 WIB===

" Bram sudah didalam " ucap Dirga, Reza mengangguk dan masuk kedalam ruangan tersebut. Matanya menatap nyalang kearah Bram yang tengah duduk di kursi dengan wajah tenangnya

" ternyata begitu bentuk rupa mantan suami adikku. Ternyata orang yang selama ini bkerja sama dengan perusahaanku ada seorang bajingan kelas kakap "

" sedang benrtemu dengan anda pak Reza yang terhormat. Saya tidak suka berbasa-basi. Jadi untuk apa anda mengaja saya bertemu di tempat ini? "

Reza melemparkan sebuah kerta yang berisi data diri Cinta kepada Bram " setelah kau membaca surat ini kau akan mengerti untuk apa aku menemuimu "

Flashback off

" jadi Abang sudah tahu? Kenapa Wulan tidak abang beri tahu tentang ini semua? "

" waktu itu Bram sedang giat-giatnya meminta hal asuh Bima. Itu juga rencana kita berdua agar Cinta tidak tahu jika kita berdua bekerja sama untuk membeku Tanu dan kawanannya "

" bagaimana dengan mbak Cira? " tanya Wulan

" jangan bahas wanita itu " ucap Reza dengan dingin

" sudah tidak usah membahas mereka lagi, yang terpenting semua sudah beres dan aku sangat menyesal karena masuk kedalam perangkat yang Tanu berikan "

" aku hanya kasihan dengan mbak Cira, dia terlihat "

" aku bilang jangan bahas wanita itu " potong Reza dengan suara kerasnya atau lebih tepatnya membentak Wulan

" maaf, tapi Abang tidak mau kamu mebahas wanita itu lagi Wulan " Wulan mengangguk dan mengumamkan kata maaf. Bram mengusap pundak Wulan.

" apa kamu siap menjadi saksi besok? " tanya Bram. Wulan mengangguk mantap

Hari ini adalah hari dimana sidang dan kasus yang menjerat Tanu akan diputuskan.

" saudari Wulan, apakah waktu kejadian anda melihat saudari Cinta di lokasi kejadian "

" tidak "

" kalau saudari Cira "

" iya, mbak Cira ada dilokasi kejadian " jawab Wulan. Cira menundukan kepalanya.

" seperti yang sudah saksi jelaskan, tergugat Tanu dan Cira dinyatakan bersalah dan untuk saudari Cinta karena tidak berperan terlalu jauh dalam kasus ini dinyatakan tidak bersalah "

" untuk terdakwa Tanu akan di jatuhi hukuman seumur hidup dan untuk terdakwa Cira akan dijatuhi hukuman 5 tahun penjaran "

Putusan hakim sudah ditentukan, Wulan menatap sekilas kearah Cira yang juga menatap kearahnya sembari mengucapkan kata maf kepada Wulan. Dan dapat Wulan lihat mata Cira selalu tertuju kepada Reza.

" semua sudah selesai sayang, ayo pulang " ajak Susan. Wulan menatap kasihan kepada Cira yang digiring oleh polisi untuk meninggalkan ruang sidang. Dua minggu tidak melihat Cira, tubuhnya semakin kurus.

" astaga Wulan " dengan sigap Bram yang berada disamping Wulan menopang tubuh Wulan yang lemas.

" sayang "

" aku gak papa mas " jawab Wulan dengan lirih, pikirannya berkecamuk. Wulan sangat yakin Cira tidak bersalah, namun Wulan tida bisa membantu Cira yang memang terbuti terlibat dengan kejahatan Tanu apalagi Cira merupakan anak angkat dari Tanu.

" aku gendong kamu " Bram menggendong Wulan ala Bridal style dan mebawanya keluar dari ruang sidang.

" abang kemana? " tanya Wulan saat dia dan Bram sudah dalam perjalanan. Di mobil hanya ada mereka berdua karena David dan Susan ada urusan mendadak.

" mungkin ini berat bagi Reza sayang, aku tahu bahwa Reza sangat mencintai Cira, begitupun sebaliknya "

" aku bersalah mas " ucap Wulan, Bram menepikan mobilnya dan menggenggam tang Wulan

" enggak sayang, kamu gak salah. Semua sudah takdir Tuhan. Kita tidak bisa mengubahnya "

" mata mbak Cira tidak bisa berbohong mas, aku tahu mbak Cira gak bersalah "

" stt, ingt kata dokter, kamu tidak boleh banyak fikiran. Itu akan membuat kamu pusing " Wulan mengangguk dan menyandarkan kepalanya di pundak Bram.

" semua sudah selesai sayang "


Malang, 3 Agustus 2018

BLACK WHITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang