BW 16

7.6K 206 3
                                    

Kebahagiaan terasa begitu lengkap karena Wulan sudah terbangun dari tidurnya, ada kelegaan saat mendengar bahwa kondisi Wulan sudah berangsur membaik.

" tampan " lirih Wulan saat memandang wajah anaknya. Saat ini anak Wulan memang belum bisa untuk digendong karena kondisinya yang masih sangat rentah dan belum cukup usia.

Wulan hanya bisa mengusap kaca incubator tempat anaknya tidur. Senyum cerah tak pernah lepas dari wajahnya. Dia bahagia sunggu. Anaknya begitu tampan.

" kamu harus istirahat " ucap Reza. Reza memang menemani Wulan untuk melihat anaknya. Sebenarnya Wulan baru saja sadar dan memohon untuk mengantarnya melihat malaikat kecilnya ini.

Tubuh Wulan memang masih lemah, jadi mengharuskan dia memakai kursi roda.

" setelah ini aku gak mau denger kamu merengek minta lihat anak kamu " ucap Reza sambil mendorong kursi roda Wulan menuju kamar rawatnya. Wulan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sebenarnya waktu sadar tadi tubuh Wulan masih terasah remuk di semua bagian tubuhnya, seakan semua tulangnya patah. Namun karena terkejut saat meraba perutnya yang tidak gendut lagi, Wulan memaksa untuk melihat. Mencoba memastikan apa yang dibilang Reza bukan sebuah kebohongan.

Reza menggendong tubuh Wulan dan merebahkannya diranjang lalu menyelimuti tubuhnya.

" terima kasih banyak " ucap Wulan dengan tulus. Entah bagaimana caranya Wulan membalas kebaikan Reza dan keluarganya selama dia tinggal bersama.

Reza tersenyum dan mengusap kepala Wulan dengan sayang tanpa menjawab ucapan terima kasih Wulan. Wulan memang terbukti adik kandungnya, karena Reza sudah menyuruh pihak rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan mengambil sedikit darah Wulan.

Dan hasilnya sunggu mengejutkan.

Kedua orang tua Reza tentunya sangat bahagia.

Anak yang di tunggu dan dicarinya selama ini sudah ketemu bahkan sudah tinggal bersama dengan mereka. Namun ada sedikit rasa sedih saat melihat Wulan hamil tanpa didampingi suami, membuah Reza dan papanya akan menjaga Wulan semampu yang mereka bisa.

Wulan sudah kembali tertidur dan dengan setia Reza duduk disamping ranjang Wulan sambil mengamati wajah pucat adiknya itu.

Reza dan keluarganya sepakat akan memberi tahu kebenaran ini saat kondisi Wulan sudah sehat.

" assalamuallaikum "

" walaikumsalam "

" bagaimana keadaannya? " tanya mama Reza

" sudah membaik, kalau nanti malam kondisinya terus membaik. Besok sudah boleh pulang. Mama kesini sama siapa? "

" Alhamdulillah, mama naik taxi " Mama Reza mendekati ranjang Wulan dan mengusap kepala Wulan dengan sayang. Sekarang dia bukan lagi seorang Tante dimata Wulan, tapi dia adalah mama kandungnya juga.

Reza menatap sang mama yang terlihat bahagia, mamanya adalah salah satu orang yang paling bahagia saat tes DNA tersebut dinyatakan 100%. Wulan adalah adik dan anak yang selama ini dia cari dan kini dia ada didepan mata mereka.

" tapi anak Wulan belum bisa pulang besok, keadaannya masih belum stabil. Dokter bilang nafasnya juga masih terlalu buru-buru, perlu di control lebih lanjut " jelas Reza. Susan hanya diam menatap wajah putrinya yang selama ini hilang.

" asalkan cucu mama bisa cepat sehat tidak masalah harus tidur di rumah sakit lebih lama "

***

" bagaimana bisa? a..aku gak nyangka, apa kalian semua berbohong? " Wulan terlihat tidak percaya saat Reza dan sang papa-David menjelaskan kepada Wulan bahwa Wulan adalah anak kandung mereka dan menunjukan hasil test DNA tersebut.

BLACK WHITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang