BW 3

8.6K 518 15
                                    

Jika cinta sejati adalah pengorbanan yang besar

Maka akan aku korban semua hatiku hanya untukmu -secret-


Wulan POV

Hari ini seperti hari-hari biasa, aku akan melayani suamiku tercinta walau tanpa ada balasan yang baik dari sikapnya. Sikapnya pun masih tak acuh seperti biasanya, namun ada yang berbeda dari raut wajahnya hari ini.

Aku tak tahu kenapa dia terlihat begitu cerah sekali, ketampanan dia makin bertambah 200 kali lipat.

Ok aku mulai berlebihan...

Tapi kalian harus tahu bahwa hari ini mas Bram memang terlihat lebih bersinar, dia juga sering mengumbar senyum, ya walaupun senyum itu bukan untuk diriku. Namun, aku bahagia karena dia bahagia.

Bahagianya sang suami bahagianya sang istri, walaupun sumber kebahagiaan tersebut tidak datang dari diriku.

" nyonya "

" eh iya bik, ya ampun aku kaget bik "

" maaf Nyah, tapi nyonyah di panggil tuan di suruh nemuin tuan di ruang kerjanya "

" aduh kenapa ya bik? Kok aku jadi punya perasaan jelek seperti ini " bik Sumi menggenggam erat tanganku mencoba meredakan rasa ini.

" semua akan baik-baik aja nyonya " bik Sumi tersenyum dan mengusap lembut punggu tanganku. Aku mengangguk dan membalas genggaman tangan hangat milik bik Sumi.

Dengan perlahan bik Sumi melepas genggaman tangannya dan akupun dengan pasti melangkah menuju ke lantai atas, dimana tempat kerja mas Bram berada.

Knock knock..

" masuk " suara dingin mas Bram benar-benar menusuk sampai ke jantung.

" ayo sayang kita temuin Ayah " dengan perlahan aku buka pintu kerjanya. Aku mengamati setiap sudut ruangan ini, sudah berapa lama aku tidak memeasuki ruangan ini? Kenapa semua berbeda? Dimana foto pernikahan kita?

" sudah selesai mengamatinya? " ucapan mas Bram menyadarkan aku. Mas Bram member intruksi untuk aku duduk di hadapanya, tepat di depan meja kebesaran miliknya.

Mas Bram meletakan map berwarna coklat di atas meja kerjanya, aku memandanginya dengan bingung. Apa isinya? Apa kah surat cerai?

" baca dan beri tanda tangan "

Aku mulai membuka map tersebut dan membacanya.

Surat Persetujuan

" mas ini ap... "

" baca saja kebawah jangan banyak tanya " ucap mas Bram dengan tegas. Aku mengangguk dan mulai membacanya dengan seksama.

Satu hal yang aku tahu dari surat ini adalah.... Mas Bram meminta izin kepadaku untuk di madu, duniaku hancur. Tentu saja sangat hancur.

Namun apa aku boleh menolak? Tidak!

Mas Bram sudah menemukan sebuah kebahagiaan baru dengan calon istrinya yang tak lain adalah Cinta.

" tolong tanda tangan di atas matrai "

Author POV

" tolong tanda tangan di atas matrai "

Wulan meletakan surat tersebut di atas meja dan mulai mengambil pena untuk menandatangani surat tersebut. Dengan tangan yang bergetar Wulan mencoba untuk tegar di depan sang suami.

" terima kasih dan tinggalkan ruangan ini sekarang " wulan mengangguk, dia berdiri dan berjalan keluar dari tempat yang menyakitkan tersebut.

Walaupun akhirnya pasti begini entah kenapa air mata Wulan masih saja menetes saat pintu ruangan tersebut tertutup.

BLACK WHITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang