BW 23

7.1K 393 7
                                    

Hal penting yang akan selalu di ingat adalah sebuah kenangan, kenangan indah yang tertanam begitu dalam hingga ke relung jiwa

--o0o--

Reza masih berbicara serius dengan Bram, apalagi kalau bukan masalah pekerjaan. Sedangkan Wulan lebih memilih tempat duduk yang lain, lebih tepatnya di belakang Reza.

Sesekali Bram melirik ke arah Wulan yang sibuk dengan Bima. Walaupun bayi berumur 2 bulan itu lebih banyak tidur.

Tidak lama kemudian Bram menerima telfon dari seseorang dan permisi sebentar untuk mengangkat telfon. Selang Bram pergi, Reza menghampiri Wulan dan mengusap kepalanya pelan.

" kenapa gak mau duduk bareng, kamu gak bosen duduk disini? "

" enakan disini " jawab Wulan singkat. Reza mengernyitkan mata tanda bingung. Reza bukanya tidak sadar jika ada keanehan dengan Wulan maupun Bram. Namun Reza memilih diam dan akan menanyakan nanti jika Wulan memang sudah mau terbuka kepadanya.

" maaf menganggu " ucap Bram. Reza berbalik dan tersenyum ramah ke arah Bram, kemudian menyuruhnya untuk duduk kembali. Namun Bram menolaknya secara halus.

" maaf pak Reza, istri dan anak saya sudah menunggu dirumah " ucap Bram.

Wulan hanya bisa tersenyum getir mendengarnya, bohong jika Wulan bilang rasa cintanya kepada Bram sudah hilang begitu saja.

Nyatanya rasa itu masih ada dan tetap sama besarnya seperti dulu. Namun Wulan juga tidak mau egois dengan terus bersedih sedangkan ada bayi kecil yang kini berada dipelukannya sedang membutuhkan semangat darinya.

" dek " panggil Reza membuat lamunan Wulan langsung buyar.

" eh apa Bang? "

" kamu itu sibuk melamun sampai gak denger abang ajak kamu pulang " Wulan kaget dan langsung menatap ke sekitar mencari keberadaan Bram, namun hasilnya nihil. Bram sudah tidak ada di sana. Ada rasa lega dan juga sakit yang dirasakan oleh Wulan.

" kamu kelihatan capek sampai melamun seperti ini " ucap Reza saat mereka sudah didalam mobil menuju ke rumah.

" iya, Wulan capek " ucap Wulan singkat.

" kamu jangan terlalu memikirkan kejadian tadi siang, Abang sudah menyelidikinya dan abang jamin kejadian itu tidak akan terulang lagi " ucap Reza.

Sebenarnya kejadian tadi siang memang sedikit membuat Wulan takut untuk kembalu beraktifitas di kantor. Namun itu tidak membuat pikirannya melayang terlalu jauh.

Ya membuatnya menjadi sering melamun ada pertemuannya dengan Bram. Ternyata Cinta sudah melahirkan, begitulah pemikiran Wulan saat mendengar ucapan Bram tadi.

" besok jangan kerja dulu, biar Sisi yang ke rumah untuk menyerahkan berkas-berkas penting yang perlu tanda tangan dari kamu "

" enggak usah bang, Wulan ingin bertanggung jawab penuh dengan pekerjaan ini. Wulan gak mau di anggap remeh oleh pegawai lain yang masih suka meremehkan kinerja kerja Wulan " ucap Wulan.

Selama ini Wulan bukannya tidak tahu bahwa desas-desus yang belakangan ini menjadi trending topik adalah tentang dirinya.

Tentang dirinya dari mulai awal masuk ke perusahaan Azzar Corp hingga pengakuan secara resmi bahwa dirinya adalah anak kandung dari pemilik perusahaan tersebut.

Hingga yang terakhir tentang pengangkatannya sebagai manajer baru yang menggantikan Reza.

Banyak yang bilang bahwa Wulan tidak cocok berada diposisi tersebut. Banyak yang bilang juga Wulan bisa menempati posisi tersebut karena merupakan anak dari pemilik perusahaan.

Wulan ingin mematahkan semua yang sudah di gosipkan oleh orang-orang tidak lah benar.

" yasudah kalau itu memang keputusan kamu, tapi Abang harap kamu jangan terlalu meforsir tenaga kamu hanya untuk kantor. Tapi sekarang kamu sudah punya tanggung jawab yang lebih besar, yaitu menjaga dan merawat Bima dengan baik " ucap Reza sembari menatap Wulan yang kini juga menatap ke arah Reza.

Mobil Reza sudah terpakir rapi di halaman rumah.

Wulan tersenyum dan menggenggam tangan Reza

" iya Abang " Reza ikut tersenyum dan balas menggenggam tangan Wulan.

" kalau gitu sekarang kita masuk karena Bima pasti kelelahan karena tidur di gendongan terus "

Wulan tersenyum dan turun dari mobil yang disusul dengan Reza yabg kemudian masuk kedalam rumah bersamaam dengan Reza yang merangkul mesra pundak Wulan.

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

*-o0o-*

Bram pulang kerumah dengan wajah cemberutnya, banyak pemikiran-pemikiran tentang anak Wulan yang memenuhi kepalanya saat ini.

Wajah anak Wulan sangat mirip dengan dirinya.

Bran masuk ke ruang kerjanya dengan terburu-buru dan membukan album fotonya saat masih kecil.

Bram mengangah saat melihat foto dirinya masih kecil sangatlah mirip dengan anak Wulan.

Ada perasaan aneh yang sudah dirasakan oleh Bram sejak menatap mata bulat anak Wulan tadi. Ada rasa sayang, sedih, serta rindu yang sangat dalam.

" apa itu anak gue? Apa selama ini gue salah? " batin Bram

" tidak tidak semua bukti sudah ada dan itu sudah menunjukan kebenarannya "

" mas " Bram terperanjat kaget saat mendengar suara Cinta yang kini tengan berdiri di pintu sembari menggendong Ara, putei kecilnya.

" kamu kenapa belum tidur? Ini sudah jam 11 loh " Bram berjalan mendekati Cinta dan meraih Ara dan menggendongnya.

Bram mengamati wajah Ara dengan seksama, wajah Ara tidak mirip dengan dirinya maupun dengan Cinta. Harusnya wajah Ara mirip dengan dirinya dan juga Cinta.

" kenapa mandangin Ara begitu mas? Kamu kangen? " tanya Cinta

Bram tersenyum dan meraih tangan Cinta, menuntunnya masuk kedalam kamar mereka berdua.

Bram selama ini tidak pernah mencintai Cinta, namun jika ditanya apakah Bram masih cinta kepada Wulan. Maka jawaban Bram adalah tidak tahu.

Hati Bram seakan berubah menjadi hitam pekat saat melihat foto yang sudah dikirimkan oleh seseorang kepada dirinya.

Entah Bram masih cinta atau tidak. Tapi yang jelas, saat melihat Wulan berjalan berdampingan dengan lelaki lain membuat hati Bram memanas. Dan ada sedikit rasa egois dalam diri Bram yang ingin merebut Wulan.

Bersambung....

.
.
.
.
.
.
Aku lagi rajin post, seneng gak? Aku harap kalian juga seneng.

Lama banget cerita ini ya, aku lihat yang part 1 itu tahun 2016 dan sekarang sudah tahun 2018. Terlalu lama menganggur.

Jadi aku usahain untuk cepat tamat, biar bisa lanjut kecerita yang lain 😊😊

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vota dan comment ya. Karena komen dari kalian itu buat aku semangat nulis.

Ternyata ngetik di hp lebih seru daripada di laptop ya hehe. Kalau di hp bisa langsung di save 😊

Salam sayang dari aku ❤

BLACK WHITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang