Selama di perjalanan, tak ada pembicaraan apapun. Kia ingin memulai, hanya saja ia takut saat ini melihat raut wajah Raffa yang sangat marah.

Saat sampai dirumah Kia yang di Jakarta. Raffa pun membukakan pintu si "Jedi." dan menyuruh Kia keluar.

"Kita putus, tidak ada pernikahan." kata Raffa dengan tegas lalu pergi berlalu masuk ke si "Jedi."

Kia yang mendengar itu shock ia kemudian berlari menghampiri Raffa.

"Raffa, aku bisa jelasin tadi."

"Ngga ada penjelasan. Semuanya sudah jelas." kata Raffa.

"Aku tahu kamu Kia, aku sudah ingat semuanya." kata Raffa lagi.

"Kamu memang bukan wanita baik-baik." kata Raffa lagi dan lagi.

"Ternyata, aku salah memilihmu." ucap Raffa dan langsung menutup jendela dan mengemudikan si "Jedi."

Kia pun menangis dan menyesali perbuatannya.

Raffa kini menelpon Glen.

"Halo?"

"Glen, dimana rumah Almyra?"

Glen yang tak mengetahui keberadaan rumah Almyra pun bingung untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Gue engga tau, Bro."

Glen pun mengingat kejadian lalu, saat Almyra telah di hadang oleh laki-laki yang bernama Rayhan.

Ia mengingat jalanan itu dan kemudian mengirimkan alamatnya ke Raffa. Raffa pun menyuruh Glen untuk datang juga alamat itu.

Raffa memang belum pulih ingatannya tentang Almyra. Tapi sekarang, ia sangat yakin, bahwa Almyra adalah kekasihnya yang telah ia sia-siakan selama hilang ingatannya ini.

Raffa sesekali mengingat lebih. Meski sulit, Raffa terus menerus mencoba.

Lalu, ia mengemudikan si "Jedi." menginjak pedal gas dengan cepat agar cepat sampai.

Setelah sampai, Raffa pun turun dan ternyata disana sudah ada Glen.

"Kita harus tanya-tanya." ujar Glen.

Akhirnya mereka berdua pun bertanya ke beberapa orang yang lewat dan mendatangi rumah satu dan yang lainnya.

"Yang mana rumah dia?" tanya Raffa bingung.

Glen pun juga bingung.

Tiba-tiba, ada seorang ibu yang memanggil namanya.

"Nak, Raffa." panggilnya.

Ibu itu pun menghampiri Raffa dan Glen.

"Sedang apa?" tanya Ibu itu.

Glen yang bertanya sekarang. "Maaf, ibu kenal Raffa?"

"Ya, diakan pacarnya anak saya, Almyra." kata Ibu itu.

Raffa menaikkan kedua alisnya seperti tak percaya akan kata-kata Ibu itu.

"Ayo sini, main ke rumah. Sudah lama, Kamu engga mampir ke rumah." ajak Ibu Almyra.

Glen dan Raffa pun saling berpandangan, dan Raffa semakin yakin kalau Almyra memang kekasihnya.

Kalau memang ia, Raffa benar-benar menyesal selama ini telah menyia-nyiakan Almyra.

Akhirnya, mereka pun ke rumahnya Almyra.

"Ibu buatkan minuman dulu ya." kata Ibu.

Belum sempat pergi, Raffa pun bertanya kepada Ibundanya Almyra.

"Almyranya kemana ya, Bu?" tanyanya.

Ibunda Almyra pun sedikit bingung, karena anaknya tadi, pamit pergi bersama Raffa, tapi Raffa malah menanyakan anaknya.

"Loh, Almyra bilang dia bertemu kamu, dijemput kamu gitu." kata Ibu menjelaskan.

Glen pun menatap sahabatnya itu, Raffa juga bingung.

"Boleh minta nomor ponselnya Almyra, Bu?" pinta Glen ke Ibunda Almyra.

"Bukannya Nak Raffa punya nomernya Almyra?" tanya balik Ibu.

Raffa pun kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengetik nama Almyra.

Saat keluar, tulisan di layar ponsel Raffa yaitu My Love Almyra.

Raffa pun semakin berusaha mengingat gadis itu diingatannya. Terus menerus, sampai kepala Raffa sakit bukan main.

Raffa kembali memegang kepalanya, dan sedikit merintih.

"Nak Raffa kenapa? Ibu ambilkan air hangat ya." ucap Ibu sambil masuk ke dalam rumah untuk mengambil minuman.

"Lo pasti maksa buat mengingat ya?" tanya Glen.

Raffa mengangguk.

"Gue mau tau soal Almyra. Sepertinya, gue sangat-sangat mencintai dia, tapi...."

Raffa terus memegang kepalanya dan merintih.

"Ngga usah di paksa, Bro. Pelan-pelan, gue yakin, ingatan lo pasti bakal pulih seperti sedia kala." kata sahabatnya itu.



















Hohohooo!!!!
Gimana jalan ceritanya?

Si Raffa gimana sih, ingatannya sedikit sedikit munculnya
Hmmm
Yowis lah,,,
Yuk di komen
Di VOTE jangan lupa hehe

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now