Dua Puluh Tiga

4K 137 0
                                    

Saat ini Raffa mengajak Almyra masuk ke dalam sebuah butik yang tak lain adalah milik Ibunya sendiri.

Butik itu berada di dalam sebuah Mall besar di Jakarta.

"Mbak." panggil Raffa kepada salah seorang pelayan yang melayani butik Ibunya.

"Eh, Mas Raffa." ucapnya.

Almyra mendengar itu sedikit kaget. Raffa memandang Almyra yang sepertinya agak bingung. Kemudian, berbisik ke Mbak pelayan itu.

"Bikin cantik cewek saya ya, Mbak." pintanya.

Mendengar itu, Mbak pelayan tersebut mengerti maksudnya. Ia pun menyuruh Almyra untuk ikut dengannya.

Sedangkan Raffa, ia juga sibuk untuk memilih baju yang tepat untuk datang ke pesta ulang tahun Kia. Ia harus benar-benar terlihat tampan. Terlebih lagi, ia datang bersama seorang gadis yang sangat cantik dan yang pastinya akan membuat ia tidak akan bisa memalingkan pandangannya kepada siapapun. Ia yakin itu.

Dengan bantuan beberapa pelayan pun, Raffa sudah siap dengan dirinya. Ia memakai sesetel baju berjas berwarna hitam dengan balutan dasi garis-garis biru. Membuat dirinya sangat tampan. Rambutnya hanya ia rapihkan dengan tangannya saja.

Setelah menunggu hampir lama, akhirnya Almyra keluar dari tempat persembunyiannya. Persembunyian yang membuat dirinya seperti bak bidadari.

Selama beberapa detik, Raffa melongo menatap Almyra. Sangat takjub mendapati gadis itu menggunakan gaun berwarna biru yang sepadan dengan warna dasi miliknya. Gaun itu panjang sampai semata kaki Almyra. Rambut Almyra yang panjang menjuntai dengan di ikat dua kecil dan membiarkan rambut lainnya terurai, membuat dirinya samakin cantik. Make up yang di pakai Almyra pun cocok dengan gadis itu. Tidak terlalu menor, Natural.

"Almyra selalu mempesona dalam gaya apapun." Batin Raffa.

Almyra sangat begitu cantik dan anggun.

"Bengong aja, Mas." ledek pelayan yang telah membuat Almyra menjadi cantik bak bidadari.

Kata-kata itu menyentak kesadaran Raffa yang sedari tadi bengong melihat penampilan Almyra.

"Hehehe. Terima kasih, Mbak. Sudah bikin cewek saya seperti bidadari." ujarnya.

Mendengar itu, pipi Almyra merah merona. Menambah nilai plus kecantikannya.

Kemudian, pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Raffa tersenyum puas. "Kamu cantik sekali Almyra." Sambil berjalan menghampiri Almyra.

Raffa menarik pinggang Almyra, dan menarik tubuhnya ke dalam pelukan Raffa. Almyra berusaha melepaskan pelukannya itu, tapi semakin di pererat oleh Raffa.

"Aku suka." bisiknya ditelinga Almyra.

Almyra melepaskan pelukannya dan memandang Raffa. "Apa sih." katanya.

Raffa meraih tangan Almyra dan menggenggamnya.

"Ready?"

Almyra mengangguk mengiyakan. Entah bagaimana, Almyra malam ini merasa dirinya seperti cinderella yang mengiyakan apa saja yang terjadi pada dirinya.

Raffa berhenti sebentar dan menatap Almyra. Ia melihat kaki Almyra yang terbalut oleh high heels berwarna hitam.

"Kaki kamu?" tanyanya.

"Kenapa?" tanya balik Almyra.

"Masih sakit?" tanya Raffa lagi.

Almyra dengan cepat menggeleng.

"Ngga apa-apa." ucapnya.

"Beneran?" tanya Raffa lagi meyakinkan.

Almyra mengangguk lagi. Raffa pun tersenyum padanya.

"Kalau sakit bilang ya." ujar Raffa.

"Iya." kata Almyra.

Raffa pun mendekatkan bibirnya ke telinga Almyra.

"Biar aku gendong." bisik Raffa.

Almyra hanya tersenyum mendengar itu. Dan sedikit memukulkan tangannya ke dada Raffa.

Raffa pun tertawa melihat tingkah Almyra.

Kemudian, Akhirnya mereka pun pergi bergegas ke pesta ulang tahun Kia.

Meskipun, rasa sakit terhadap kakinya masih, tapi tetap ia tahan. Almyra hanya tidak mau momen seperti itu menjadikan kelemahannya malam ini.




















Aduhhh, Almyra dan Raffa bikin kesemsem sendiri haha
Apasi ya haha
Tolong yaa kirim jejak jejak kalian;)
Please!!! Vote and Comment.
Thank you..
Selamat membaca

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now