Empat Puluh Sembilan

3.5K 111 2
                                    

"Kamu mau kemana Raffa?" tanya Kia sambil menarik tangan Raffa.

"Aku mau mencari Glen." pungkas Raffa.

"Jangan!" kata Kia.

Raffa menaikkan kedua alisnya.

"Aku tahu Kia, ini akal-akalan kamu saja kan?" ucap Raffa.

"Maksud kamu?" tanya Kia bingung.

"Ini!" kata Raffa sambil menunjukkan kertas yang Kia berikan padanya tadi.

"Ini tulisan kamu kan?" tanya Raffa.

Kia kaget dan tak menyangka jika Raffa mengetahui tulisannya.

"Bukan!" serunya.

"Kamu ngga usah berbohong Kia. Aku tahu itu." kata Raffa.

"Aku ngga bohong!"

"Aku sudah mengenal kamu setahun belakangan ini, jadi aku tahu jika kamu berbohong." ucap Raffa.

Kia pun menghapus air mata bohongannya itu dan kemudian berdiri. Ia menatap Raffa dengan melipat kedua tangannya di dada.

"Iya. Itu memang tulisan aku. Kenapa?" kata Kia sewot.

"Akting yang bagus sekali." kata Raffa menepuk tangan.

Raffa hanya menggeleng tak mengerti dengan pikiran cewek yang ada di depannya saat ini.

"PERGI!" bentak Raffa.

Kia kanget mendengar bentakan Raffa terhadapnya. Lalu, ia menggapai tangan Raffa.

"Aku mencintai kamu Raffa." kata Kia.

"Tapi sayangnya, aku membenci kamu." ucap Raffa dengan tegas.

"Tapi..."

"PERGI!" bentak Raffa lagi.

Kia pun menghentakkan kakinya dan pergi dari rumah Raffa, ia sangat kesal, ternyata caranya kali ini tak berhasil untuk mendapatkan Raffa kembali dalam pelukkannya.

Raffa pun tak habis pikir dengan Kia yang bisa melakukan hal itu. Ia pun bahkan mengetahui Glen. Glen tidak akan pernah berbuat seperti itu, ia sangat mengenal Glen, meskipun kini mereka sepertinya sudah mengakhiri persahabatannya cuma karena cewek dan tak lain adalah Kia.

Raffa sedikit menyesal, karena dulu Glen pernah bercerita jika ia menyukai seorang cewek, tapi Glen tak pernah mau menyebutkan nama cewek itu, hingga pada akhirnya Raffa jadian dengan Kia, dan tiba-tiba Glen menjauh. Dan Raffa pun menyadari akan hal itu.

Raffa meraih ponselnya kemudian memberanikan diri untuk menelpon Glen. Sudah lama sekali mereka tidak berkomunikasi.

"Hallo?"
"Hai... Glen."

Mereka pun akhirnya berbincang, entah sudah berapa lama. Glen juga meminta maaf kepada Raffa akan hal yang pernah ia lakukan waktu di pesta ulang tahun Kia lalu, ia sangat menyesalinya, ia tak mau kehilangan seorang sahabat seperti Raffa.

"Selow aja, Bro." kata Raffa dengan tenang.

Glen juga bercerita tentang seorang cewek yang sekarang bahkan sudah menjadi kekasihnya.

"Serius lo? Cantik ngga?" kata Raffa yang tak percaya.

"Hahaha." Raffa pun tertawa mendengar semua cerita Glen.

Sudah lama, mereka tidak menelpon selama itu. Raffa juga menceritakan Kia.

"Kia melakukan itu?" tanya Glen yang tak percaya.

"Ya."

"Dia cinta mati sama lo, Bro." ledek Glen.

"Hahaha, tapi sayangnya gue engga." balas Raffa.

Mereka terus bercerita sampai akhirnya setelah puas, Raffa yang mengakhiri panggilan itu.

"Ya sudah kalo gitu." tutup Raffa.

Raffa pun kemudian beralih ke sosial medianya, ia stalk Almyra dan terus memandangi foto Almyra yang di upload di sosial media milik gadis itu.

"Aku sangat mencintai kamu, Almyra." ucap Raffa.

Ia juga beralih lagi ke pesan, dan mengirim pesan ke Almyra.

To: My Love Almyra
Good night, My Love.

Almyra yang sedang mengerjakan tugas kuliah di meja belajarnya, meraih ponsel yang berada di samping tangan kanannya yang sedang menulis. Ia melihat layar telponnya, sebuah pesan yang sedang menunggu untuk ia buka.

Raffa Kunyuk Jalanan.

Masih sama, nama itu yang ada di layar ponselnya. Ia belum mengganti nama Raffa di kontak ponsel itu.

Ia membuka dan membaca pesan yang di kirim Raffa.

Ia pun membalas sambil tersenyum.

To: Kunyuk jalanan
I love You, kunyuk.

Lalu, Almyra pun tertawa sendiri melihat layar ponselnya. Tak lama Raffa membalas.

Kunyuk?

Almyra pun masih tertawa, dan ia hanya membalas emoji tertawa.

Raffa lalu membalas lagi.

Besok aku libur, kamu sampai jam berapa kuliahnya?

Almyra membalas.

Aku besok kuliah pagi dan hanya satu mata kuliah saja.

Raffa membalas lagi.

Pulangnya, kita jalan-jalan yuk.

Almyra juga membalas lagi kekasihnya itu.

Kemana?

Raffa membalas singkat.

Hati kamu.

Almyra tersenyum menatap layar ponselnya, Raffa selalu ngegombal dan sebenarnya Almyra sudah dapat menebaknya. Tapi, ia suka.

Almyra sangat senang mempunyai kekasih seperti Raffa, di hatinya, ia selalu berbunga-bunga.

Lalu, Tak lama pesan dari Raffa muncul lagi.

I love you.
























Hallo guys....
Bagaimana?
Lanjut terus?
Jangan lupa vote dan komen okayyy
Selamat membaca
Semoga suka yaaa

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now