Empat Puluh Tujuh

3.8K 111 2
                                    

Raffa melihat Almyra yang sedang menunggu, dari kejauhan ia melihat juga seorang laki-laki yang sangat tak asing bagi dirinya, Rayhan, laki-laki itu yang duduk tepat disamping gadisnya.

Raffa pun mengeluarkan ponselnya dan menelpon Almyra. Ia sebenarnya ingin sekali menghampiri Almyra yang sedang duduk bersama Rayhan, tapi ia seperti tahu apa yang akan Rayhan bicarakan pada Almyra, biarkan saja, yang penting sekarang Almyra sudah menjadi kekasihnya, dan ia tak perlu lagi khawatir, jika sesuatu terjadi pada gadisnya itu, ia bahkan sekarang sudah berhak untuk melindunginya.

Almyra mengetuk pintu si "Jedi." dan kemudian masuk. Raffa langsung mengemudikan mobilnya dan pergi meninggalkan kampus Almyra.

"Ngapain si Rayhan?" ucap Raffa dengan sedikit nada cemburu.

Almyra menoleh ke arahnya. "Mmm.. kayanya sih, mau minta maaf."

"Oh ya?" kata Raffa yang tak percaya.

Almyra mengangguk. "Ya, sepertinya sih begitu."

"Kamu ngga usah cemburu." lanjut Almyra.

"Siapa yang cemburu?"

"Kamu."

"Aku? Haha ngapain juga cemburu."

"Ekspresi kamu yang bilang, kalo kamu sedang cemburu."

Raffa kemudian tersenyum. "Kamu sudah makan?"

Almyra mengangguk, "Sudah, bareng Afika sama Kesha tadi."

"Kamu?" tanya Almyra.

Raffa menggeleng. "Belum."

"Kamu mau makan apa?" tanya Almyra.

Raffa menaikkan bahunya.

"Kita ke cafe Igo yuk!" ajak Almyra.

"Katanya kamu sudah makan?"

"Ya.. aku mau nemenin kamu makan."

Raffa menoleh ke Almyra dan tersenyum, lalu mengangguk.

Dan Raffa kemudian mengemudikan mobilnya ke sebuah cafe yang tak lain adalah cafe yang pernah ia datangi juga bersama gadisnya itu. Cafe Igo, seperti yang Almyra ucapkan tadi.

Mereka memasuki cafe Igo, dan mencari tempat yang kosong. Mereka memilih tempat yang view nya langsung ke pemandangan jalanan. Dan mereka sudah duduk berhadapan.

Waiter menghampiri mereka berdua, dan memberikan buku menu.

"Kamu mau pesen apa?" tanya Raffa.

Almyra membalik-balik buku menu, tetapi tak dapat memutuskannya. Setelah beberapa saat, ia menutup buku menunya dan mendongak menatap Raffa. "Terserah kamu saja."

"Kamu bener ngga mau makan?" tanya Raffa.

Almyra mengangguk. "Iya, masih kenyang."

Raffa pun mengangguk mengerti, Akhirnya Raffa memesan satu spaghetti Bolognese dan dua orange juice.

"Kamu suka orange juice ya?" tanya Almyra.

Raffa mengangguk.

"Jujur, aku ngga suka sama orange juice." ujar Almyra.

Raffa menaikkan satu alisnya. "Terus? Kenapa kamu ngga nolak pas aku pesen itu?" tanya Raffa bingung.

"Ya karena, aku udah bilang terserah ke kamu tadi." jawabnya santai.

"Tapi, waktu kita ketemuan disini, kamu aku pesenin orange juice diminum!?"

"Ya, aku menghargai aja. Tapi, aku cuma minum sedikit waktu itu." kata Almyra.

"Ya sudah, nanti aku yang minum semuanya." kata Raffa. "Kenapa kamu ngga suka orange juice?" tanya Raffa heran.

"Asem." jawabnya singkat.

"Nah... karena asem itu, aku suka." ucap Raffa.

"Kok gitu?"

"Ya karena kamunya udah manis, jadi asem di orange juicenya ngga berasa." ucap Raffa ngegombal.

Almyra sedikit menahan tawanya, ia tahu jika kekasihnya itu sedang ngegombal, tapi sebenarnya itu garing menurut dirinya. Raffa pun hanya tersenyum melihat Almyra.

Waiter datang dan menghidangkan makanannya, tak lupa Raffa pun memesan minuman lagi.

"Jus tomat." kata Almyra sebelum Raffa menyebutkan apa yang ia ingin pesan.

Setelah waiter pergi meninggalkan mereka, Almyra menatap Raffa yang sedang melahap makanannya.

"Kamu ganteng juga ya?" kata Almyra, yang sontak membuat Raffa tersedak.

Almyra langsung memberikan minuman kepada Raffa. "Maaf, aku ngga bermaksud bikin kamu tersedak."

Raffa tersenyum, ia kemudian memajukan badannya seperti orang mau berbisik.

"Coba ulangi lagi." katanya.

Almyra langsung memukul pundak Raffa dan tertawa. Raffa pun juga ikut tertawa.

Tiba-tiba ponsel Raffa berdering, ia melihat layar ponselnya dan itu panggilan dari Kia.

Raffa langsung mematikan ponselnya, Melihat kekasihnya itu, Almyra bertanya. "Siapa?"

"Bukan siapa-siapa." jawabnya.

"Siapa?" tanya Almyra lagi.

"Bukan siapa-siapa sayang." balas Raffa.

"Kia?" tanya Almyra.

Raffa pun menatap Almyra sebentar, ia melihat gadisnya yang sedang menatap dirinya seperti ingin mengetahui jawabannya dan kemudian ia pun mengangguk.

"Kalau dia telpon lagi, kamu angkat aja ya." pinta Almyra.




























Haiii semuanyaa
Vote dan komen yaa jangan lupa
Semoga suka
Maaf kalau jelek
Semalat membaca;)


My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now