Tujuh Puluh

3.4K 96 3
                                    

Raffa merasa lelah hari ini, ia mengikuti kemauannya Kia, kesana kemari, belanja kebutuhan katanya.

Tapi nyatanya, barang yang tak dibutuhkan pun ia beli.

"Sayang, kita ke sana yuk." ajak Kia dengan menunjuk sebuah toko tas.

Raffa pun mengikutinya, ia benar-benar tak mengerti dengan semua keperluan wanita seperti tas, sepatu, make up, atau apalah itu.

Buat apa semua itu? Koleksi?

Wanita memang susah untuk di mengerti.

Saat melihat-lihat tas, ada seseorang yang menegor mereka, dia adalah seorang laki-laki yang tingginya hampir sama dengan Raffa, hanya saja tubuh laki-laki itu lebih berisi, kulitnya pun putih dan matanya biru.

"Hai, Darling." sapa laki-laki itu ke Kia.

Raffa memandang ke arah laki-laki yang memanggil Kia dengan sebutan Darling.

"Siapa dia?" tanya Raffa.

Kia hanya diam dan melotot ke arah laki-laki itu.

"Dia adalah Darling gue." jawab si laki-laki itu.

"Maksudnya?" tanya Raffa bingung.

Kia mengalihkan pembicaraannya.

"Sayang, kita liat tas yang itu yuk." ajak Kia.

Raffa pun mengikuti Kia, tanpa basa basi. Laki-laki yang memanggil Kia dengan sebutan Darling itu pun menarik lengan Kia dan mencium bibir Kia.

Semua orang pun melihat aksi gila itu.

Raffa yang melihat perlakuan itu kepada Kia, membuat dirinya membelalakan matanya dan kemudian menonjok laki-laki yang mengajak Kia berciuman itu.

Ia pun tersungkur jatuh ke lantai, membuat semua orang yang berada di dalam toko memperhatikannya.

Ada sedikit darah di sudut laki-laki itu, ia pun mengelapnya dengan ibu jari kemudian berdiri ke arah Raffa.

"Dia adalah pelacur di Amerika." ucap laki-laki itu dan kemudian pergi meninggalkan Raffa dan Kia yang diam mematung.

Semua orang pun yang melihat kemudian berbisik seperti membicarakan mereka.

Melihat tadi laki-laki itu telah bercumbu dengan Kia, muncul sedikit ingatan dimana Kia pernah bercumbu dengan sahabatnya kala itu, siapa lagi kalau bukan dengan Glen.

Raffa memegang kepalanya yang terasa pusing dan sakit. Ia hampir sempoyongan dan membuat Kia menahan tubuh Raffa.

"Raffa kamu kenapa?" tanya Kia.

Raffa semakin ingat dengan kejadian kala itu, dimana Kia dan Glen saling bercumbu dan membuat Raffa sangat membenci gadis itu.

Raffa melepaskan semua tubuhnya dari pegangan Kia, ia keluar dari toko dengan berjalan sangat cepat.

"Raffa." teriak Kia.

Kia pun sedikit kesulitan membawa barang belanjaannya, ia pun membuka tas lalu menelpon asistennya untuk mengambil barang miliknya di toko itu.

Ia mengejar Raffa.

"Raffa, tunggu."

Raffa menghiraukannya, ia semakin mempercepat langkah kakinya, sampai akhirnya high heels Kia patah, dan ia merintih.

"Aw."

Mendengar itu, Raffa langsung menoleh dan menganggkat Kia, masuk ke dalam si "Jedi." dan mengantarkannya pulang.

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now