Tujuh Puluh Tujuh

3.2K 98 4
                                    

"Ada apa?" tanya Almyra.

"Kia kecelakaan." jawab Raffa.

Ia pun meminta Almyra untuk memakai sabuk pengaman dan berpegangan.

Raffa melajukan si "Jedi." dengan kecepatan penuh. Ia sangat khawatir akan keadaan Kia. Meskipun Kia telah mempermainkan hatinya, tapi tetap saja, perempuan itu pernah singgah dihatinya.

Almyra melihat Raffa yang tak berbicara pun hanya diam dan berpegangan penuh pada pegangan pintu si "Jedi."

Sesampainya, Raffa pun berlari dan diikuti oleh Almyra. Ia pun bertanya pada suster dan berlari menuju ruang UGD.

Raffa pun terhenti dan melihat ke arah Almyra yang diam dibelakangnya. Dengan jarak agak jauh, mereka pun saling berpandangan.

Raffa pun mendekat ke Almyra dan memeluk calon istrinya itu.

"Maaf, Almyra." kata Raffa. "Aku terlalu khawatir akan Kia, sampai aku menghiraukanmu." lanjutnya.

Almyra pun mengangguk dipelukkan Raffa.

"Aku pernah berjanji pada Almarhum Ayah Kia, agar menjaga dia." ucap Raffa kemudian.

Almyra yang mengerti akan ucapan Raffa pun kembali mengangguk. "Ya Raffa."

Tak lama, seseorang keluar dari ruang UGD dan memanggil wali dari Kia.

"Saya, Sus." sahut Raffa.

"Sebentar ya." kata Raffa ke Almyra.

Raffa pun mengikuti suster itu dan masuk ke ruangan dokter yang menangani keadaan Kia.

"Apa? Amputasi?" tanyanya kaget.

"Ya, karena kaki pasien mengalami infeksi. Dan jalan satu-satunya harus diamputasi." jelas dokter.

"Karena pasien mempunyai penyakit kanker, itulah...." belum sempat dokter melanjutkan perkataannya itu, Raffa pun memotongnya karena kaget.

"Apa? Kanker?" kata Raffa dan membuat Ia membelalakan matanya dan tak percaya.

Dokter mengangguk, dan Dokter pun menjelaskan penyakit Kia, yang ternyata perempuan itu memiliki penyakit Kanker ginjal, dimana pada kakinya mengalami pembengkakan dan saat kecelakaan yang menimpanya, telah membuatnya infeksi, sehingga harus di amputasi.

Ia baru menyadari, mengapa almarhum Ayahnya Kia telah menitipkan perempuan itu kepadanya. Pantas saja, selama ia berpacaran dengan Kia dulu, tubuh perempuan itu selalu lemas dan terus terjadi pembengkakan pada kakinya, padahal tak ada hal apa-apa yang menimpanya kala itu.

"Lakukan yang terbaik untuk dia, Dok." kata Raffa menyetujui permintaan dokter.

Raffa pun keluar, dan melihat Almyra yang sedang duduk di kursi tunggu, ia pun berjalan dan duduk disamping kekasihnya itu.

"Apa yang telah terjadi?" tanya Almyra.

Raffa menjelaskannya sampai ia meneteskan air matanya. Almyra pun meraih tangan Raffa dan menggenggamnya.

"Kia akan baik-baik saja." kata Almyra menenangkan.

Gadis itu pun memeluk dan mengelus punggung calon suaminya itu.

"Maaf, Almyra." kata Raffa.

"Untuk apa?"

"Aku selalu membuatmu kesusahan."

"Aku ngga pernah mengalami kesusahan dari kamu."

"Ngga Almyra, telah banyak aku menyakiti perasaan kamu."

Almyra melepas pelukkannya dan tersenyum ke Raffa.

"Kamu ngga pernah menyakiti perasaan aku, semua ini adalah rintangan untuk cinta kita." jelas Almyra.

Tiba-tiba, beberapa suster keluar dan membawa Kia ke ruangan operasi. Raffa dan Almyra pun berdiri dan mengikuti kearah ruang operasi itu.

Raffa juga beberapa kali menelpon Ibunda Kia yang ternyata beliau ada di Amerika, sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk sampai ke rumah sakit.

Selama operasi berlangsung, Raffa pun tak bisa diam ditempat, ia selalu berjalan dan gelisah akan keadaan Kia. Almyra hanya diam menatap Raffa.

Dipikiran Raffa sekarang adalah mengapa ia baru mengetahui kalau Kia mengalami penyakit yang sangat-sangat menakutkan itu?

"Arggghhhhh..."

Ia sangat marah akan dirinya, ia juga tak bisa berbuat apa-apa.

Sampai akhirnya dokter keluar dari ruangan itu, dan menghampiri Raffa juga Almyra.

"Bagaimana, Dok?"

























Lanjut ngga?
Hmmm wkwkkw
Vote dan komen

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now