MANTAN TERINDAH

4.4K 246 22
                                    

"Na, kamu sudah berubah ya"

"Kukira kamu masih ingat denganku"

"Aku masih sayang kamu..."

Nana merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil menutup kedua mata dengan tangan dan mengingat apa yang telah diucapkan oleh Adhi kepadanya barusan. Nana tak menggubris panggilan sang mama untuk segera menjelaskan bagaimana hasil dari pertemuan dengan orang yang ingin mempekerjakan dirinya. Bagi Nana itu sudah tidak penting lagi. Ada yang lebih penting dari pekerjaan. Yaitu masalah Hati yang membuat ia bingung tak karuan.

***

Setelah Adhi mengatakan hal yang membuat Nana tak bisa berkata apa – apa. Mereka pun berbicara di dalam mobil. Nana kembali menutup pintu mobil Adhi. Menatap Adhi dengan seksama.

"Ng..ma -maksud kamu apa di?" tanya Nana terbata - bata

"Jadi kamu beneran udah lupa sama aku? Mantan kamu waktu SMA dulu itu?. Ihh.. tega kamu ya" ucap adhi dengan nada menggoda.

" Ng.. jujur saya bingung harus menjawab seperti apa. Tapi sebenarnya saya sudah tahu kalau itu kamu, sejak kita berkenalan tadi." Tutur Nana ragu

"Walaupun kamu mantan saya, tapi itu kan sudah menjadi bagian dari masa lalu. Lagipula kita juga sudah memiliki kehidupan masing – masing. Dan saya rasa hubungan kita sekarang hanya sebatas rekan kerja. Yah, dengan catatan bila kamu beneran memperkerjakan saya sebagai sekretarismu" tutur Nana tegas yang dibuat – buat. Dalam hati, ngapain sih Adhi pakai menggoda gitu, bikin hati Nana gak karuan jadinya.

"Hmm.. iya nyonya Nana, gak harus se-formal itu juga untuk menjawab pertanyaanku loh. Santai aja. Tapi aku senang sama kamu Na, ternyata kamu masih inget sama aku. Kupikir kamu benar – benar udah ngelupain aku" dengan ekspresi wajah Adhi yang ceria

Mana mungkin Nana bisa melupakan tentang mantan terindahnya. Kalau boleh jujur, Nana sungguh ingin memeluk erat Adhi detik itu juga dan menceritakan semua permasalahan rumah tangganya. Tapi Nana mengurungkan niat gila tersebut. Dan mengunci rapat – rapat agar otak berserta hatinya bisa sinkron kembali.

"Gak kerasa ya udah 11 tahun kita gak bertemu apalagi berkomunikasi. Tapi lihat sekarang, tanpa sengaja kita berjumpa di singapura dan kamu akan menjadi sekretarisku" lanjutnya tertawa kecil

"iya ya udah 11 tahun berlalu, Ketika kita sama – sama menjalin hubungan cinta monyet. Aku juga gak nyangka bahwa kita akan bertemu lagi, terlebih di situasi seperti ini. " tambah Nana. Sekarang usia Nana 31 tahun dan pastinya usia Adhi dua tahun diatasnya. Pikirnya aneh, di usia yang sudah tidak muda lagi kenapa Adhi masih terlihat lajang.

"Dunia ini  memang sempit, mau kita menghilang ke ujung dunia sekalipun. Bila Tuhan sudah menggariskan takdirnya kita bertemu, ya pasti bakalan ketemu" kekeh Adhi.

"Pasti banyak hal yang ingin mau ceritakan ke aku ya. I know you more than anyone in this world Na. Something get wrong ,right?" tanya Adhi yang menatap dalam – dalam wajah Nana.

"Ahh.. sok tau kamu dhi. Its Almost 11 years. Dan kita udah berbeda sekarang Dhi. Mana mungkin kamu masih mengetahui segalanya tentang aku" kilah Nana yang tidak mau menatap mata Adhi.

"Iya, memang status kita udah beda. Kamu wanita yang telah menikah dan memilki anak. Sedangkan aku melajang di usia yang seharusnya sudah mempunyai anak" ujar Adhi yang kini tidak menatap Nana melainkan bangunan Apartemen yang berdiri kokoh di depannya.

"Maaf, Bukan maksud aku untuk mengatakan hal seperti itu Dhi. Tapi memang kamu sudah tidak mengetahui tentang kehidupanku, setelah kita berpisah 11 tahun yang lalu" ucap Nana sedih

"Aku memang tidak mengetahui kisah perjalanan hidupmu Na. Tapi apa kamu lupa, Bahwa aku bisa membaca garis wajah seseorang? Dan ketika pertama kali bertemu dengamu. Mimik wajah kamu itu seperti memancarkan kesedihan yang mendalam. Tapi entah kenapa kamu bisa menutupinya seolah - olah tidak ada yang terjadi. Dan aku yakin pasti ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan kepadaku. Tapi kamu urungkan niatmu, ya kan?" tatap Adhi lekat.

HATI YANG LAINWhere stories live. Discover now