KEPERCAYAAN

4.7K 237 0
                                    

Sewaktu Nana sedang membujuk Sasa, tak lama kemudian terdengar deringan telepon rumah di sudut ruang keluarga.

Ternyata yang menelepon adalah sang suami. Suami Nana berkata tidak akan bisa pulang malam ini karena harus extend di Jogya. Dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan di kota tersebut.

Setelah Nana sang istri membujuk anaknya Sasa untuk tidak ngambek dan kesal sama papa nya. Nana memutuskan untuk menghubungi sahabat baiknya;Lin.

Disebuah Cafe bilangan Kota Depok yang terletak disebuah Mall Megah menjadi tujuan Nana untuk bertemu dengan Lin.

Lin adalah sahabat baik Nana jauh sebelum Nana berkenalan dengan Gema, suaminya. Meskipun usia Lin terpaut jauh lebih muda dari Nana. Tidak menyurutkan hubungan keduanya yang seperti saudara itu.

Lin atau panjangnya Lintong, seorang eksmod masih single dan mapan. Untuk tampang menurut Nana- Lin patut diacungin jempol. Dengan tinggi semampai, postur tubuh atletis dan ditambah dengan menggunakan kacamata ala cowok cowok korea membuat Lin banyak di lirik mulai dari wanita muda hingga wanita yang sudah berumur. Tapi entah kenapa dari sekian banyak wanita yang datang kepadanya, selalu Lin tolak. Bukan karena dia berorientasi seksual yang berbeda namun karena ada alasan lain dibalik itu.

Nana sejak dulu sudah membatasi hubungan mereka. Pernah suatu waktu Lin mengajak Nana makan siang di sebuah restoran bernuansa sunda lengkap dengan gubuknya di daerah Depok, Jawa barat. Dan Lin tiba - tiba mengungkapkan perasaanya. Sontak Nana tertawa. Karena di pikiran Nana, Lin itu tipe cowok playboy. Dan pastinya kejadian "nembak" versi Lin sangat konyol sekali sehingga membuat Nana berpikir kalau Lin itu hanya bercanda.

***
"Na, ada masalah? Tanya Lin Serius


" iya Lin, lo tau kan kenapa beberapa waktu lalu gue kekeuh minta tolong lo buat hack ponsel suami gue?" Tanya Nana


"Iya, terus?"


"Setelah itu Lin, gue baca semua pesan yang masuk ke ponsel suami gue. Ada nama Ratih di sana. Awalnya gue gak curiga, tapi lama - kelamaan kok chatnya menjurus. Tapi mungkin karena mas gema sadar bahwa ponselnya disadap, sejak saat itu gak chat ke ratih lagi" cerita Nana dengan muka sedih


" dan yang bikin gue hancur adalah ketika gue membuntuti mas gema, Lin. Benar dugaan gue kalau selama ini lemburnya dia cuma bohongan dan hanya untuk alasan agar bertemu dengan perempuan itu" lanjutnya

Dan Nana pun bercerita kejadian setelahnya kepada Lin. Lin menanggapi dengan seksama.

***
Hari berikutnya,Setelah mendapatkan kabar bahwa mas gema;suaminya tidak bisa pulang untuk beberapa hari kedepan. Hati Nana gelisah. Gelisah karena berpikir; jangan - jangan suaminya itu sedang bermesraan di jogya bersama Ratih. Tapi segera ditampisnya.

Dengan penasaran Nana pun menghubungi ponsel suaminya. Lama kemudian barulah terhubung. Sepertinya suaminya risih di telepon Nana, pasalnya Nana mendengar suara suaminya itu dengan nafas memburu. Nana tidak mengetahui apa yang dikerjakan oleh suaminya yang membuat suara dan nafasnya tersenggal - senggal.

"Mas, kamu kenapa? Kok suara kamu seperti orang yang kelelahan?" Tanya Nana selidik
"Tidak apa - apa sayang. Aku hanya lelah saja karena seharian ini jadwal meetingku nonstop " jawab Gema
"Beneran gak apa mas? Klo kamu merasa gak enak badan, aku langsung ke tempatmu ya mas"
"Ya sayang seriusan gak kenapa- napa kok. Kamu gak usah kesini, im fine. Udah dulu ya sayang aku harus meeting lagi" tutup gema

Nana sang istripun penasaran. Tapi perhatiannya teralihkan karena Sasa mengajaknya untuk bermain.

***
Pukul 20.00 wib

HATI YANG LAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang