46(a)

13.1K 608 49
                                    

Brand POV

Sejak 2 jam yang lalu Bila pingsan dan sekarang masih belum sadarkan diri.

Khawatir?

Well gue akui gue emang khawatir sama Bila. Lo bayangin aja, tiba-tiba cewek itu pingsan setelah menangis.

Bel pulang berbunyi. Ah entahlah. Mungkin hari ini sekolah  pulang cepat. Maybe...

Dengan sigap gue membawa Bila buat ke rumah sakit. Ga ada cara lain,kalo gue antar dia pulang kerumahnya dalam keadaan pingsan yang ada gue kena masalah,lagian juga gue ga tau alamat rumah  dia.

Kenapa ga gue bawa kerumah gue? Percuma yang ada nyokap gue histeris liat gue bawa cewek yang ga sadarkan diri. Terus gue dikira habis ngapain anak orang.

Keberuntungan datang pada gue, jalanan tampak senggang, dan bisa dengan cepat gue sampai di rumah sakit.

"suster" panggil gue sambil menggendong Bila.

"eh iya tuan. Ada apa?" tanya suster itu pada gue.

Wtf... Apa dia ga liat manusia yang ada digendongan gue yang sedang pingsan atau apalah semacamnya?

"cek temen saya sus" ujar gue.

Seketika suster itu terkejut ketika melihat Bila yang pingsan digendongan gue. Mukanya panik ga karuan.

"DOKTER ZACK!!!" teriaknya histeris

Gue melihat seorang dokter keluar dengan tergesa dari ruangannya. Mungkin karna mendengar teriakan suster itu.

"ada apa sus?" tanya dokter itu

Jari suster itu menunjuk pada Bila, tangan yang satunya menutup mulutnya seakan tak percaya. Dokter itu lantas melihat kearah tunjukkan suster. Dan itu mematung.

"SIAPKAN RUANGAN RUBB SEKARANG!" sentak dokter itu yang buat gue kaget

Semua suster yang sempat lewat, lantas berjalan terburu-buru setelah mendengar kalimat dokter itu.

"ikuti saya"

Gue hanya meresponnya dengan anggukkan. Jalannya sangat cepat. Entah kenapa terkesan sangan mendesak.

Dokter itu membuka sebuah pintu ruang kamar inap.

Dan lo tau? Gue dibuat tercengang pertama kalinya. Bagaimana tidak?
Ruang yang didekor dengan klasik dan banyak alat rumah sakit disana.

Dan yang membuat gue heran,kenapa Bila butuh hal yang semacam itu? Bukankah itu berlebihan?

"Tuan, silahkan anda menggunakan masker ini" kata seorang suster dengan menyerahkan masker ke gue.

Entah gue ngerasa ada sesuatu yang mengganjal disini.

Tabung oksigen?

Alat pendeteksi jantung?

Ruangan yang steril? 

Otak gue berusaha buat dapat jawabannya. Tapi sepertinya itu tidak berhasil. Ah atau tanya saja ke dokter? Ya, baiklah.





















#hello. Sorry buat words aku dikit. Dikit bet malah:v

Aku lagi mager, terus pusing mikirin kedepannya gimana.

Mau ada squel atau enggak?

Bentar lagi ending. Btw aku bakal ngeUp kalo udah sampe target awal aku:')

I'm sorry gengss:"""""

Don't forget to tap a Vote and comment. Ily 

-eh btw, aku lebih seneng sama readers yang suka komen panjang² gitu haha😄

Fake Nerd (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang