47

12.4K 612 37
                                    

Air mata itu menetes pada mata yang sedang tertutup. Jari pada tangan gadis itu bergerak pelan. Brand menyadari pergerakan itu dengan sigap memanggil Dokter Zack.
Dokter Zack memeriksa gadis itu dengan cekatan.

"dok bagaimana keadaan Bila?" tanya Brand

Ketika ingin menjawab pertanyaan Brand, keduanya mendengar leguhan dari gadis itu

"eughh... Arghhh sakit"

Mata gadis itu melisik ke segala arah. Lalu terfokus pada dua sosok yang terlihat dipandangannya.

"Dok-ter.. B-brand?" ucap Bila kaku

"nona.. Apa anda merasa ada yang sakit?" tanya dokter Zack pada nonanya

"ken-nap dada say-a sa-akit dok?" ucap Bila terbata.

Dokter Zack menghembuskan nafasnya pelan. Penyakit nonanya mulai mempengaruhi organ bagian dalamnya.

"itu pengaruh dari penyakit anda. Anda tidak boleh melakukan aktivitas berat nona. Penyakit anda sudah parah. Dan itu berpengaruh pada oragan anda,seperti sekarang"

Bila mendengarkannya. Matanya mulai berair. Brand yang melihat itu melangkahkan kakinya mendekat kearah Bila.

"dok ma-kasih" ucapan Bila membuat dokter itu mematung. Entah apa yang diucapkan dari Bila bagai sebuah perpisahan nantinya.

Tidak! 

"Bila..."

Panggilan itu berasal dari Brand. Bila terdiam kaku seketika. Mulutnya seakan tertutup. Entah melihat Brand sekarang berdiri didekatnya membuatnya membatu.

Dokter Zack yang melihat keadaan antara Bila dan Brand segera ingin pergi keluar dari ruang inap Bila.

"saya keluar. Nanti saya akan kembali untuk mengecek kondisi nona. Saya permisi."

Keduanya sama-sama membisu setelah dokter Zack. Bila tidak tau harus bagaimana dan Brand tidak tau harus memulainya dari mana.

"kenapa lo diem?"

Kalimat itu secara gamblang terucap dari mulut Brand. Entah kenapa harus kalimat itu? 

"maksudnya?"

Oke Bila cukup bingung. Pertanyaan dari Brand cukup mengandung banyak makna.

"kenapa lo ga bilang sama yang lain kalo lo punya penyakit?"

'DEGG...

Bila membisu. Wajahnya memucat. Pikirannya menjadi kosong. Matanya berkaca-kaca namun airnya tak sampai menetes. 

"aku ga mau buat orang yang ada disekitar ku susah hanya karna orang penyakitan sepertiku"

Perkataan Bila membuat Brand terpaku. Kenapa Bila memikirkan hal itu? Pikiran gadis ini benar-benar diluar akal Brand.

"terus dengan lo diam begini lo ga buat orang lain susah? Justru dengan lo begini malah buat sebaliknya dengan apa yang lo pikirkan!" kata Brand dingin.

Kata-kata Brand tepat menusuk pada relung hatinya. Air matanya tumpah secara perlahan. Isaknya bersuara membuat yang mendengarnya ikut melirih.

"a-ku g-ga maksud buat gi-itu..."

Brand mendekap Bila dengan pelan. Entah kenapa dia nyaman saat memeluk Bila. Dan dia mulai membenci melihat Bila menangis seperti sekarang.

"stt.. Tenang. Gue disini"

Bagai mantra isak Bila mulai mereda. Brand merasa Bila menganggukkan kepalanya yang berada di dada bidangnya.

"kamu orang ke 5 yang tau tentang penyakit sialan ini" kata Bila pelan.

"aku harap kamu dapat bungkam soal ini Brand" lanjut Bila dalam hati

Entah rasa itu dari mana. Bukankah dia mencintai Arsen? Lalu kenapa hatinya sedikit terbuka pada lelaki yang mendekapnya sekarang.

"gue ga bakal bilang ke siapa-siapa asal lo janji harus sembuh total dari penyakit lo!" seru Brand

Brand melonggarkan dekapannya, lalu menunduk sedikit menyamai wajah Bila.

"gue bakal jagain lo seperni Nic ngejaga lo. Pegang janji gue" ujar Brand pelan

Ya. Sepertinya Brand punya sedikit rasa pada perempuan yang berada pada pandangannya,entahlah.

Brand mengusap kepala Bila pelan seakan Bila adalah anak kecil. Bila,gadis itu tersenyum kecil. Hatinya bagai tumbuh bunga dengan kupu-kupu yang ada.

"thanks"













-aku garet Update maaf ya.
Rencananya kemaren emang bakal ngeUp tapi aku lagi liburan mana disini susah sinyal buat ngeUp.

Maaf bet yaa.

Btw DON'T FORGET TO TAP VOTE AND COMMENT. LOVE U❤

Fake Nerd (COMPLETED) ✔Where stories live. Discover now