Chap TwentyNINE

18.3K 949 49
                                    

Hello guys, I'm comeback to here!
Sorry sebelumnya gue ngga ngeUpdet cerita. Gue lagi sibuk banget guys, sorry. But do'ain aja gue supaya gue bisa ngeUpdet ceritanya lagi.

So, enjoy this chap👇
-------------------------------------------

Author POV

Bila hanya diam dan melihat ekspresi arsen terhadapnya. Arsen yang geram akan diamnya bila pun akhirnya bersuara 

"lo!" tunjuk arsen pada bila yang hanya berdiam diri 

"kenapa lo ngebully beca? Tau apa lo tentang beca?cihh" desis arsen pada bila

Dalam diamnya bila, dia sedang berusaha untuk sesantainya didepan arsen dan yang lain.

"lo punya mulut nggak?" tanya arsen mulai meninggi nadanya 

Mikha dkk yang mendengar itu terkesiap, pikiran mereka melayang pada  para abangnya . Apalagi mikho dan nic yang pada saat ini sedang ada disekolah 

"njirr... Bisa gawat kalo abang tau"
"gila,si arsen. Semoga dia selamat"

Begitulah kata hati Mikha dkk

Diam....

Hanya itu yang dilakukan oleh bila dengan wajah datarnya 

'plakkk...'

Satu tamparan keras berhasil mengenai pipi bila, bahka bila pun sampai berpindah dari posisi awalnya.

Sedetik kemudian dia pun tersenyum.
Entah itu senyum sinis atau miris?

Arsen dan yang lain melihat bila tersenyumpun menjadi mematung seketika.

"sudah puas?" tanya bila akhirnya arsen pun hanya diam sambil menatap bila dengan sorot mata kosong 

"lo sudah puas?" tanya bila lebih lembut sambil tersenyum pada arsen yang didepannya 

'Tess...tes..'

Darah pun mengalir dari hidung bila,arsen yang melihat itu didepan matanya sendiri pun tertegun

"bil... Hidung l-lo" ucap mikha khawatir

"gue tau" jawab bila seadanya

Bila menatap arsen dengan sorot yang tak bisa dijelaskan.

Diam..

Semua yang ada dikantin pun diam,sampai akhirnya

"lo tadi tanyakan sama gue? Tau apa gue tentang rabe?" ucap bila dengan sesantai mungkin sambil mengatur nafasnya yang mulai tak teratur

"g-gue t-au rabe udah 3 ta-tahun yang la-lu" ucap bila tersedat karna nafasnya semakin menjadi

Arsen yang mendengar itu pun terlonjak kaget. Melihat bila yang hampir pingsan arsen pun maju beberapa langkah,tapi...

"bil,lo ngga apa-apa?" tanya arsen pelan

Namun bila malah menghindar dari arsen

'lo mulai menjauh?' pikir arsen

"g-gue? Baik-baik a-ja? Ha-ha ya" ucap bila patah-patah

"tapi darah di hid--

"gue tau" potong bila cepat

Tangan arsen pun terulur untuk menggapai wajah bila, mata bila pun mulai mengabur. Kesadaran bila pun menipis 

BRAKKK....

Pintu kantin dibuka dengan kasar.

Disana mikho dengan jas yang sudah tak terpasang dengan rapi,serta nic dengan seragam yang telah keluar dan rambut berantakan.

"ABANGGG!!" teriak mikha dkk serempak

Mikho yang melihat  gadisnya yang sudah hampir limbung dan ingin disentuh laki-laki lain pun segera berlari kearah bila. Dan

Happ--

"baby, are u okay?" tanya mikho pada bila yang sekarang ada di dekapannya.

"I'm n-not okay" ucap bila pelan lalu matanya terpejam

"heii baby,wake up" ucap mikho seraya mengelus wajah bila.

Namun mata bila tetap terpejam,pandangan mikho pun jatuh pada arsen dan rabeca yang berdiri didepannya.

"KALIAN!" tunjuk mikho pada arsen dan rabeca

"APA YANG SUDAH KALIAN LAKUKAN!?" bentak mikho dengan keras 

"g-gue---

'Bughh....

Satu kepalan tangan dari nic pun mengenai rahang arsen

"BANGSAT LO!" murka nic

Mikha dkk yang melihat kedua abangnya pun mendekat

"bang nic,udah..." ucap vanna sambil menepuk pundak nic 

"ck'awas lo. Ini terakhir kalinya lo buat bila sampai pingsan! Kalau sampai gue ngeliat lagi bila kek gini,habis lo sama gue" desis nic pada arsen

"dan buat lo bitch.. Gue bisa aja ngeluarin lo sekarang,tapi gue ngga tega sama lo" sambung nic

Nic pun melihat keadaan bila yang ada didekapan mikho

"bang, kita kerumah sakit sekarang!" kata nic lalu melenggang

Mikho pun membawa bila,sedangkan mikha dkk?
Mereka diam dan melihat arsen serta rabeca dengan tajam

"lo tau bitch? Lo itu cuma simpenan om-om. Lo pasti bingung kenapa gue dan yang lain bisa tau? Gue jawab ya.. Gue suka liat lo keluar masuk club sambil ngegandeng om-om." ucap vanni tenang

Semua yang ada dikantin pun terkejut mendengarnya. Mereka tak menyangka akan fakta tersebut.

Rabeca hanya diam dengan muka memerah. Malu,marah dan kesal telah menjadi satu 

"lo udah salah cari lawan" ucap mikha lalu melenggang pergi keluar dari kantin.

Fake Nerd (COMPLETED) ✔Where stories live. Discover now