53?

14.7K 695 120
                                    

Hari berganti hari

Bulan berganti bulan

Tak terasa ujian akhir semester genap sudah didepan mata para siswa. Ada beberapa nampak santai namun juga ada yang panik tak kepalang.

Lain halnya dengan kedua Most Wanted yang entah kapan itu menjadi akrab. Keduanya sama-sama melamun. Pikiran berkecabang di otaknya.

Menurut mereka berdua UAS bukanlah hal yang begitu penting sekarang. Bagi keduanya yang terpenting ada seseorang gadis yang tengah tidur tanpa berniat bangun.

3 Bulan

Ya, sudah 3 bulan gadis itu tak pernah membuka matanya. Bagai yang sedang dia mimpikan begitu indah sampai melupakan mereka.

Gadis itu tak mengikuti ulangan selama 3 bulan ini,dia hanya dia terbaring dikasur rumah sakit yang keras.

"Brand.." panggil Nic

Brand melihat kearah Nic yang masih menatap kosong kemeja kantin. Suasana kantin agak senggang.

"firasat gue mulai buruk tentang dia" ucap Nic

Tak ada respon apapun dari Brand, pikirannya mulai tercampur aduk dengan perasaannya yang tak karuan.

"sejak kapan?" hanya itu yang dapat meluncur dari mulutnya

"3 hari yang lalu. Semalam dimimpi gue, gue ketemu kembarannya Bila"

'kembaran?'

Brand sedikit terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa gadis itu mempunyai kembaran?

"dia punya kembaran? Tapi kenapa gue ga pernah melihatnya?" tanya Brand

"karna dia sudah berpulang sebelum gue dan dia tau. Keluarga, bokap dan nyokap dia merahasiakan ini dari dia. Tapi percuma, karna dia sudah tau" Brand menganggukkan kepalanya

"jadi yang di mimpi lo, dia bilang apa sama lo?"

"dia dibilang Bila ada sama dia sekarang. Bila akan pergi sama dia."

Nic menghembuskan nafas pelan, kepalanya ingin meledak ketika mengingat hal itu. Sedangkan Brand? Dia mematung ditempat.

Gadisnya..... 

"dia ga boleh pergi Nic" geram Brand

"tenang Brand,gue sama seperti lo. Tapi disini gue kacau. Gue ga bisa mikir apa-apa" ucap Nic pasrah

"apa yang harus kita lakukan Nic" Brand mengacak rambutnya

"jangan pergi. Gue belum bilang apa-apa sama lo soal rasa. Gue ga mau kehilangan lo"

'drt... drttt..

Getaran Handphone Nic mengalihkan pembicaraan mereka. Sebuah telpon dari dokter Zack membuat keduanya berprasangka buruk.
Dengan cepat Nic mengangkat telpon tersebut.

"hallo dok. Ada apa?"
"...."
"ANDA PASTI BERCANDA KAN!"
bentakan Nic terdengar oleh siswa. Brand hanya mampu diam
"...."
"t-tidak. Itu tidak mungkin" lirih Nic

Karna rasa penasaran,Brand menarik Handphone Nic lalu beralih kepadanya.

"hallo dokter ini saya Brand. Apa yang terjadi?"
"...."

Brand mematung setelah mendengar perkataan dokter Zack baru saja.
Menarik nafas panjang, Brand menguasai dirinya agar tetap seperti biasa. Walau dalam hati tengah kacau

"baik saya dan Nic akan segera kesana."
"...."

Brand menganggukkan sekilas kepalanya, walau dokter itu pun takkan dapat melihatnya.

"Nic kita kesana sekarang!"

Dengan sigap keduanya keluar dari kantin dengan tergesa. Bahkan tas mereka pun tak mereka ambil kekelasnya.

Terburu sampai membawa mobil dengan ugal-ugalan dan tak mengindahkan umpatan-umpatan dari pengendara lain yang ada dijalan.

Hanya butuh waktu 20 menit mereka sampai berkat kebut bermobil. Nic dengan cepat berlari kedalam rumah sakit menuju ruang inap Bila.

Sampai disana mereka melihat dokter Zack yang baru saja keluar dari ruangan dengan 2 orang suster.

"dok apa itu benar?" tanya Nic dengan pelan sambil mengatur nafasnya yang agak tersedat.

"mari ikut saya masuk. Dan sus,cek pasien yang ada di UGD"

Nic, Brand dan dokter Zack masuk pelan. Seperti takut mengganggu Bila yang sedang tertidur agar tak terbangun.

Nic mendekat kearah Bila. Diusapnya rambut Bila yang tergerai. Bila tampak pucat dan kurus. Mata yang terpejam dengan bulu mata yang lentik. Hidung mancungnya terdapat selang oksigen.

"dok, ceritakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi" ucap Nic dengan tiba-tiba

"sebenarnya saya tadi sedang mengecek keadaan nona. Dan tiba-tiba badannya mengejang. Itu terjadi sekitar 10 menit, dan setelah itu tubuhnya kembali merileks. Namun sangat disayangkan. Akibat itu nona koma dan tidak tau sampai kapan"

Ucapan dokter Zack bagai bianglala yang berputar dikepala keduanya. Jantung seakan berhenti sebentar lalu berdetak lagi.

"apa yang harus kita lakukan dok" ucap Brand

"saya tidak dapat melakukan apa-apa tuan,tapi akan saya usahakan yang terbaik. Yang saat ini bisa kita lakukan adalah dengan cara berdoa pada Tuhan. Tuhan selalu mendengarkan keluh kesah kita. Kalau begitu saya permisi dulu tuan"

Setelah dokter keluar, ruang itu begitu senyap. Menyisahkan 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang tengah berbaring.

"gue keluar. Mau cari minum, lo tunggu Bila" ucap Nic. Brand tidak mengIyakan ucapan Nic, dia hanya diam.

Keduanya bungkam. Brand mulai mendekat kearah Bila. Diusapnya pipi Bila yang mulai menirus dengan lembut. Jari-jarinya mulai menyelusup disela jari-jari Bila. Tangan Bila bagitu dingin saat digenggamnya.

"hai Bil. Kapan lo bangun? Sudah 3 bulan tanpa lo di hari seperti sebelumnya. Kapan lo akan bangun? Gue rindu suara lo. 3 bulan tanpa dengar suara apapun dari lo. Lo dimana sekarang? Kenapa lo ga mau pulang kesini? Apa lo sudah cukup muak dengan sakit?"

Inilah Brand yang selalu bersembunyi dibalik dingin es. Bertegak dengan bayangan hitam yang ada dibelakangnya. Brand menyayangi gadis ini. Gadis yang tengah terbaring.

Sesak pada Brand begitu sakit. Melihat gadis didepan matanya tengah berbaring saja bagai ditikam baginya.

"jangan pergi. Gue butuh lo"

Air mata itu keluar dari tempat persembunyiannya. Brand menangis dalam senyapnya ruang tanpa isak didalamnya.

"lo orang pertama yang berhasil menembus dinding es yang beku dan dingin. Gue sudah terlanjur punya rasa sama lo,gue minta jangan pergi sebelum lo tau"















Gue comeback yuhuuuu~
Mood gue lagi baik nih:)

Sudah dipenghujung. Ada yang mau ditanyakan? Tulis aja dikomentar yaaa.

Oh iya, jangan lupa baca cerita temen aku di akun callmeDev_

Jangan lupa difollow juga, vote and comment

DON'T FORGET TO TAP VOTE AND COMMENT. SEE U SOON!  PAPAIIII~

Fake Nerd (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang