Chap 24

19.6K 829 10
                                    

Bila POV

Gelap...
Itulah yang gue lihat sekarang, yang sekarang gue lakukan hanya memandang kearah depan dengan pandangan kosong.

Sepi...
Itulah yang gue rasa sekarang. Entah kenapa semakin hari, semakin gue kehilangan sosok 'dia'.

Sampai akhirnya,sosok laki-laki dengan bayangan putih pun menghampiri gue lalu mengulurkan tangannya seolah berkata
'ikuti aku'.
Gue pun menyulurkan tangan gue lalu tangan gue dan sosok itupun saling menggenggam.

Berjalan dengan sosok laki-laki diruangan yang gelap, entah kenapa ada perasaan percaya gue pada laki-laki ini. Dan akhirnya sebuah pintu putih pun tepat didepan mata gue.

Laki-laki itu pun melepaskan genggamannya, ada rasa kehilangan saat genggaman itu terlepas. Dia pun mendekat kearah gue lalu berbisik
'bukalah pintu itu,maka kau akan keluar dari sini'

"kamu siapa?" tanya gue pada sosok laki-laki itu

'kamu ingin tau aku? Maka bukalah pintu itu lalu lewati pintu itu. Kamu akan keluar dan akan langsung mendapatkan jawabannya.'

"kamu berbohong!?" ucap gue dengan nada mendesis

'aku tak pernah berbohong! Bangunlah, aku menunggumu'

Seketika sosok laki-laki itupun menghilang, gue pun menatap ragu pintu putih itu. Sampai akhirnya...

"mari kita lakukan" ucap gue lalu membuka pintu tersebut.

Melewati pintu dan seketika gue kehilangan kesadaran. 

---------------------------------------

Gue berusaha buat ngebuka mata gue, entah kenapa gue ngerasa mata gue berat. Mencoba mengerjapkan mata hingga gue bisa melihat dengan jelas.

Seketika gue tertegun atas kejadian yang ada dimimpi gue, gue pun teringat sesuatu yang sosok itu katakan.

'kamu ingin tau aku? Maka bukalah pintu itu lalu lewati pintu itu. Kamu akan keluar dan akan langsung mendapatkan jawabannya.'

'aku tak pernah berbohong! Bangunlah, aku menunggumu'

Gue merasa tangan gue berat pun lantas menoleh, seketika hal itu membuat gue terpaku

"mikho..." gumam gue

Gue melihat raut wajah mikho yang penuh dengan lelah. Yang biasanya dingin dan datar,seketika hilang melihatnya tertidur dengan posisi duduk sambil menggenggam tangan gue.

Entah dorongan dari mana,gue pun mengelus rambutnya yang acak-acakan itu

"huemm..." geraman tertahan dari mulutnya yang berhasil membuat gue tertawa geli. Lalu matanya mengerjap-ngerjap

'lucu' batin gue

Seketika matanya melebar dengan besar, ekspresi terkejut bisa gue liat dengan jelas.

"bila... Kamu sudah sadar?" tanyanya lalu dengan lembut mengelus pipi gue

"yaaa..." jawab gue dengan pelan sambil menundukkan kepala gue

"baby, aku tak pernah mengajarkan mu untuk menunduk ketika berbicara dengan orang lain. Jadi angkat kepalamu baby, jangan biarkan mahkotamu jatuh kebawah" ucap mikho lalu memegang dagu gue lalu mengangkatnya

"ini lebih baik" desahnya lega.

"ikho... Apa kamu menungguku?" tanya gue dengan pelan diiringin dengan nada melirih

Gue bisa melihat bahwa bang mikho tegang. Dia pun menghembuskan nafasnya kasar lalu berucap

"ya, aku menunggumu baby. Dan itulah kebenarannya" ucapnya sambil tersenyum,perasaan bersalah pun muncul dihati gue

"maafkan aku" ucap gue lirih

"untuk apa?" tanyanya

"untuk telah membuatmu menungguku, sungguh maafkan aku." tangis gue

Seketika gue merasa dua lengan kokoh memeluk gue dengan kehangatannya

"tak perlu meminta maaf baby" ujarnya menenangkanku

"terima kasih, aku menyayangimu" ucap gue lalu mengeratkan pelukannya

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.
Sampai sini dulu ya guys? Tangan gue lagi luka jadi susah buat ngetik:v Btw semoga suka!  Jangan lupa Vote and Comment. Laffyou❤

-idline: nbsalwa.pramudya

Fake Nerd (COMPLETED) ✔Where stories live. Discover now