SALIS (25)

77 9 0
                                    

Matahari mulai naik menampakkan kilauan indah cahaya pagi.

"Ira bangun" gadis berambut hitam kelam itu mencoba membangunkan ira dari tidur nyenyaknya,ira mulai membuka mata dan melihat salis telah rapi dengan balutan seragam sekolah.

"Iya" sahut ira dengan suara parau khas orang bangun tidur.

Hanya butuh 15 menit untuk ira menyelesaikan ritual paginya yaitu mandi, dan salis sudah benar-benar siap dengan sedikit polesan make-up di wajah manisnya.

"Keluarga lo nggak memperkerjakan pembantu ir?" tanya salis memecah keheningan dengan ira yang tengah sedikit membubuhkan bedak pada wajah cantiknya.

"Keluarga gue punya pembantu kok,namanya bik yati tapi bik yatinya lagi pulang kampung,katanya ibuknya sakit" jelas ira seraya bangkit dari meja rias dan mulai membuka buku.

"Ir,lo kok belajar lagi?semalem kan lo udah belajar sampek jam 10"

"Ya gue suka aja,ini udah jadi kebiasaan gue dari SD"

Makanya pinter,belajar mulu sih batin salis.

"Ya udah gue masakin ya"

"Emang lo bisa masak?" ucap ira meremehkan.

"Kita liat aja"

Salis mulai menuruni tangga menuju dapur,sembari Salis berjalan ia memikirkan menu apa yang akan ia masak,sangking asiknya berfikir hingga Salis tak sadar jika dirinya telah memijakkan kaki pada lantai dapur,tak tunggu waktu lama salis telah asik berkutat dengan pisau,penggorengan,dan alat masak lainya.

Sedangkan ira,dikamar yang dominan warna biru itu telah menyelesaikan belajarnya dan mulai menuruni anak tangga,dilihatnya eska berjalan menuju pintu rumah untuk berangkat sekolah.

"Kak eska...." teriak ira seraya berlari mendekati eska dan menariknya menuju meja makan.

"Mau ngapain sih ir ke meja makan,bik yati kan belum pulang" ucap eska setelah ira mendudukkan kakak satu-satunya itu di kursi meja makan.

"Mau sarapan lah"

"Siapa yang mesakin?ira mau masakin kakak"

"Bukan ira...tapi itu" ira menunjuk kearah Salis yang tengah membawa semangkuk besar berisi nasi goreng spesial.

"Nasi goreng udah siap," ucap salis seraya meletakkan nasi goreng di meja makan.

"Wahhh pasti enak nih,bikinya pakek cinta sih" celetuk ira sambil memindahkan sedikit demi sedikit nasi goreng ke piring putih mengkilap didepanya.

"Bisa aja lo" ucap salis menoyor kepala ira lalu duduk di sebelah ira tepat didepan eska,merasa penasaran dengan rasa masakan gadis kesayanganya itu eska mulai mengambil nasi goreng yang tersaji dan mulai melahapnya.

"Gila ini enak banget lis" ira semakin cepat melahap nasi goreng yang tersisa di piringnya.

"Calon yang baik" lirih eska pelan yang terdengar jelas ditelinga salis membuat gadis beriris mata coklat itu tersedak dan secepatnya meraih air untuk ia teguk.

"Lo kenapa sih lis?" tanya ira khawatir seraya mengusap pelan punggung salis, sedangkan eska hanya tertawa dalam diam melihat salis tersedak karena ucapanya.

"Masakan kamu enak" eska memandang salis yang wajahnya memerah karena ucapanya dengan tawa yang tertahan.

"Mau aku jadikan pembantu?" senyum salis seketika pudar mendengar ucapan eska,salis menunduk menahan kesal,eska malah tertawa terbahak-bahak,jujur saja baru kali ini salis dan ira melihat eska yang irit ngomong,dingin,cuek tertawa selepas itu.

SALISWhere stories live. Discover now