SALIS (1)

329 17 6
                                    

"Hah mimpi itu lagi" ucap salis sambil membuang nafasnya pelan salis melirik jam yang terpasang kokoh di dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 4:30 WIB dan mengharuskan gadis cantik dengan rambut hitam kelam itu bergegas memasuki kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Pagi mama...pagi papa.." sapa salis sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Pa-pagi Kak Arya " nada gugup terpancar jelas dari sapaan salis pada kakak laki-lakinya itu ... iya Arya adalah kakak Salis yang selalu bersikap sinis dan dingin pada Salis.

"Arya adiknya nyapa di balas dong sayang " tutur lembut Jelin mama salis pada Arya putranya
"Dia bukan adik aku ma adik aku cuma Cia dan dia cuma pengganggu dalam hidup aku ma  karna dia Cia koma ma.."
"Cukup Arya!" sentak Feri ayah Salis yang mulai geram dengan sikap arya pada adik bungsunya,tanpa permisi arya pergi meninggalkan meja makan tanpa menghiraukan kemarahan feri "salis-" "Gak papa ma,aku  gak papa mungkin aku harus terbiasa dengan perlakuan kak arya "

"Ya sudah kita lanjut makan saja ya lis lupakan omongan kakak mu itu " kini feri ikut menenangkan salis
"Gak usah pah aku langsung ke sekolah aja takut telat"
"Ya sudah hati-hati ya sayang "
"Iya mah pah salis jalan dulu Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab feri dan jelin bersamaan.

Hanya butuh 15 menit salis sudah berada di sekolahan dan kini gadis yang memiliki iris mata coklat itu menyusuri koridor menuju kelasnya belum lama salis memasuki kelasnya salis sudah disambut dengan ocehan ida teman sebangku salis yang heboh karena belum mengerjakan pr.
" lis gue pinjem buku matematika lo dong"
"Emang lo semalem kemana aja sampek gak ngerjain pr"
"Ya gue ketiduran...lo tau sendiri kan kalau gue ngantuk gak bisa di tahan"
"Lo mah kalo udah ngantuk di got juga bisa tidur"
"Udah cepet mana  buku lo"
"Nih...." ucap salis sambil menyodorkan buku bersampul coklat "thanks ya lis lo emang temen terbaik gue" ujar ida seraya mencubit kedua pipi salis yang chubby "apaan sih lo lebay banget jadi orang" namun ida tak menggubris omongan salis ida malah asik menyalin pr yang sudah dibuat salis.

4 jam pelajaran sudah diikuti Salis dengan baik kini waktu bell istirahat berbunyi.
"Lis ke kantin yuk laper nih "
"Ya udah lo duluan aja nanti gue nyusul "
"Oh ya udah gue duluan ya lis" Salis hanya mengangguk sebagai jawaban setelah salis selesai membereskan buku yang berserakan di meja salis langsung berjalan menuju kantin  dengan langkah santai namun tiba- tiba...

Brukk....

Tubuh salis terhuyung hingga jatuh terduduk karna seorang siswa menabraknya dengan cukup keras seketika salis bangun dan mulai mengomel
"Lo punya mata gak sih"

"Kalo jalan tu liat-liat bego"

"Udah tau salah malah diem aja lo minta maaf kek apa gitu gak ngerasa bersalah sama sekali lo " ucap Salis panjang lebar.
"Diem apa lo gue cium" ucapan itu mampu membuat salis membulatkan mata "gila lo gak sopan banget " tiba-tiba sebuah wajah tampan mendekat ke wajah salis hingga menyisakan jarak hanya beberapa senti "lo mau gue cium beneran.,.?" kini salis memejamkan mata dengan perasaan yang kacau di tambah deru nafas cowok di depanya yang membuat salis tak berani membuka mata.

Lucu batin cowok yang menbrak salis tadi

Saat keberanian salis terkumpul ahkhirnya salis mulai membuka mata dan mendapati cowok itu sudah menghilang "gila tu cowok anjir banget jadi orang" salis terus menyumpah serapah cowok yang hampir menciumnya tadi.

Brakk.....

Salis menggebrak meja kantin dan salis sudah mencak mencak tidak karuan karna kejadia di perjalanannya ke kantin tadi
"Gila tu cowok "
"Lo kenapa sih lis kok marah marah gak jelas gitu" tanya rera sahabat salis "iya lo kenapa sih lis " sambung tere yang juga sahabat salis "gue kesel banget sama cowok,cowok gila yang tadi hampir nyium gue" kata-kata salis mampu membuat rera,tere,dan ida membelalakkan mata "serius lo" ucap ketiga sahabat salis serempak "iya gue serius emang gila tu cowok "
"Ceritain sama kita dong gimana kejadianya " kini ida angkat bicara setelah lama tercengang dengan kabar dari salis,salis mulai menceritakan kronologi kejadian tadi.

"Jadi gitu ceritanya" di tengah perbincangan mereka seorang siswa melewati meja salis dan teman temanya menuju sebuah stand bakso di kantin itu.
"Nah tu orangnya" teriak salis sambil menunjuk siswa yang baru saja lewat "apa..." seru ketiga teman salis bersamaan
" lo bertiga kenapa sih kok kayak gak percaya gitu sama gue"
"Jelas kita gak percaya lah lis dia itu joana eskalibert si eska yang sering gue ceritain sama lo dia itu most wented di sma kita sma negeri 1 " ucap ida heboh dengan suara like a toa nya "da lo gak usah heboh bisa gak sih "
"Ngak bisa salis si eska sang most wented di sekolah hampir nyium lo........itu sebuah keajaiban salis"
"Lebay lo" benar saja salis tidak mengenal eska sang most wented karna salis pindahan sekolah dari sma perjuangan dan kini salis sudah menginjak bangku kelas 11 ipa 1, bell berbunyi menandakan jam istirahat sudah selesai, dan salis serta teman-temannya kembali ke kelas mereka.

Bell pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi salis masih berada di kelas, salis harus pulang sendiri karna ida sudah pulang duluan di jemput supirnya begitu juga dengan rera dan tere alhasil salis harus pulang sendirian namun saat salis keluar dari kelas tiba tiba sebuah tubuh tegap menghadang langkah kaki salis.
"Lo cowok yang tadi kan" bukannya menjawab eska malah menggandeng tangan salis menuju parkiran "lo mau bawa gue kemana eska"
"Oh lo udah tau nama gue"
" sebenernya lo mau bawa gue kemana sih ska"
"Lo pulang bareng gue" salis hanya mengerutkan dahi karna sikap eska yang menurutnya aneh " aneh lo" eska hanya diam hingga mereka telah tiba di parkiran sekolah dan eska langsung naik kemotor ninja warna merah elegan miliknya " lo mau naik apa gue tinggal"
"Lo tu aneh ya tadi lo sendiri yang mau nganter gue sukarang lo mau-" "lo diem atau gue cium" perkataan eska membuat tubuh salis mematung dan menghentikan omelanya, eska yang menyadari hal tersebut ter senyum tipis.

Lucu banget sih batin eska
"Nah gitu dong jadi cewek tu jangan bawel,udah naik" tanpa pikir panjang salis langsung naik ke motor eska "pegangan" "gak mau" eska menarik gas motornya secra tiba-tiba hingga membuat salis reflek memeluk tubuh eska "ESKA......." jerit salis sambil memukul punggung eska Pelan "modus banget sih lo rese .."
"Makanya pegangan salis"
"Iya iya bawel"
Setelah perdebatan kecil yang tercipta antara eska dan salis akhirnya eska menggerakkan motornya menjauhi area sekolahan dan berhenti di sebuah taman kota.
"Lo mau ngapain bawa gue kesini"
"Udah lo ikut aja" eska menggandeng tangan salis menuju sebuah danau yang indah samping taman kota
"Wahhhhh.......bagus banget" ucap salis takjub melihat pemandangan danau yang indah banyak bunga tumbuh subur di tepinya.
"Eska ini bagus banget lo tau dari mana tempat sebagus ini"
"Lo suka"
"Banget" jawab salis cepat dengan mata yang berbinar masih takjub dengan danau indah ini "gue sering kesini kalo gue lagi sedih lis" salis hanya ber oh ria salis menikmati hembusan angin yang menerpa wajah manisnya dengan menutup mata, saat salis membuka mata sebuah es krim telah berada di hadapanya tentu saja eska yang membawanya entah kapan eska membelinya.
"Ini buat gue ska "
"Iya manis"

Deg

"Lo kenapa lis....gue kan cuma ngomong ini es krimnya manis"
Seketika senyum yang mengembang di bibir salis pudar "gue...gue gak papa kok" saat salis ingin memasukkan es krim ke dalam mulutnya dengan sengaja eska menyenggol tangan salis hingga es krim yang harusnya masuk kemulut kini mendarat di hidung salis, alhasil kini wajah salis berantakan dengan es krim yang menghiasi wajah manisnya "ih...eska lo jail banget sih sini lo..." sedangkan eska sudah lari menghindari amukan salis,kini mereka terlibat aksi kejar kejaran,saat salis sudah mendekati tubuh eska tiba-tiba salis merasa keseimbanganya goyah hingga tubuhnya terhuyung ke belakang namun sebuah tangan yang kokoh menangkap tubuh salis, ya eska menangkap tubuh salis hingga kini posisi mereka bepelukan salis yang menyadarinya langsung menegakkan tubuhnya kembali dan kini tercipta suasana canggung antara salis dan eska"ma maaf ya ska"
" lo gak papa kan lis"
"Iya gue gak papa"
"Ya udah balik yuk" salis hanya mengangguk sebagai jawaban.

****

Maaf  kalau parthnya gak baper,di maklumi ya baru belajar nulis novel😊

#salam_manis_kaloka

SALISWhere stories live. Discover now