SALIS (22)

77 11 0
                                    

"Gimana keadaan lo da?" tanya tere sambil meletakkan buah-buahan di nakas tepi ranjang dimana ida terduduk, ya...saat ini tere,rera,ira dan salis tengah menjenguk ida di rumah sakit, keadaan ida pun mulai membaik seiring berjalanya waktu.

"Gue udah baikan Kok,eh thanks ya kalian udah mau jengukin gue"

"Da gue mau nanya sesuatu sama lo" ucap ira seraya mengupas buah apel yang ada di atas nakas.

"Mau tanya apa ir?"

"Lo kok bisa basah kuyup dalem toilet sih,mana toiletnya kekunci lagi" tanya ira tanpa mengalihkan pandanganya pada apel yang tengah ia kupas.

"Karna seorang cowok bertopeng"

Flashback on

"Ter lo mau nemenin gue ke toilet nggak?" tanya ida sambil menyilangkan kaki karna sudah kebelet ingin ke toilet.

"Gue takut bu ulya dateng ini udah masuk pelajaranya, dia kan killer da kalau kita telat yang ada malah kita di hukum" jawab tere sambil bergidik ngeri.

"Ya udah gue sendirian aja deh" ida berlari kecil menuju toilet.

Belum sempat ida menutup pintu toilet seseorang cowok bertopeng menyiramnya dengan air es yang membuat ida kedinginan,bukan hanya sekali tapi berkali-kali,hingga ida merasa lemas dan menggigil mulutnya pun di bungkam cowok bertopeng agar ida tidak berteriak,ida tak lagi bisa berbicara karena ia terlalu lemas dan menggigil akhirnya ida terjatuh pada dinginya lantai kamar mandi, lalu cowok bertopeng itu menutup pintu toilet dan menguncinya.

Flashback off

"Siapa sih tu cowok,jadi pengen gue abisin deh" ucap ira jengkel sambil menancapkan pisau yang ia genggam untuk mengupas apel tadi ke buah-buahan di atas nakas.

"Gue juga greget banget sama tu cowok,bisa bisanya dia lakuin itu,emang lo punya salah apa sih da?" tanya rera jengkel,dan ida hanya menggeleng tanda ia tidak tahu.

"Eh pulang yuk,udah sore nih" ajak salis seraya bangkit dari tempat duduknya.

"Ya udah ayo" sahut ira juga bangkit dari tempat duduknya.

"Kita balik dulu ya lis" ucap salis hangat sambil mendekat pada ranjang ida dan memeluk orang yang terduduk diatasnya.

"Maaf" bisik salis pelan yang hanya mampu di dengar oleh ida,setelah itu salis melepas pelukanya disusul keluarnya keempat gadis yang sedari tadi berada di ruangan inap ida.

SALISWo Geschichten leben. Entdecke jetzt